Arland menarik segel yang menutup mainan barunya, lalu ia unboksing isi dalam kardus itu, binar di mata tampak jelas dan menyala, menatap sebuah mainan rangkai robot di dalam sana.
"Mainan baru, mainan baru.." girangnya, mengeluarkan semua yang ada di dalam kardus mini itu.
Arland menoleh melihat Bunga yang tampak sibuk dengan urusan dapur, rambut gadis itu terikat menjadi satu menggunakan pakaian santai yang di lapisi celemek.
Arland kembali menatap mainannya.
"Bener ya di mainanin? Jangan di rusak, ini mainannya di rangkai dulu, kalo udah di rangkai trus udah di mainin jangan lupa taro di lemari kaca."
Ucapan Bunga terngiang ngiang di kepala Arland, laki-laki itu menekan ujung bibirnya, "Gak boleh di rusak." Ulangnya.
Arland tersenyum lalu mengambil bagian-bagian kecil dari tubuh robot itu, lalu ia mulai menyatukannya sedikit demi sedikit mengikuti tatacara pasangnya.
Tak perlu waktu lama mainan yang ia rangkai jadi, Arland girang dia bangkit lalu berlari ke arah Bunga, gadis itu sedang membuka tutup toples yang bersisi jamur suir segar.
"Bunga liat! Arland udah selesai rangkainya, baguskan?" Tunjuk Arland dengan mata yang membinar terang.
Bunga menoleh, melihat mainan Arland yang sudah jadi, ya.. sudah berbentuk tak seperti awal, lantas ia tersenyum.
"Bagus, pinter banget, Arlandnya siapa sih?" Gemas Bunga.
Arland semakin girang mendapat jawaban yang di berikan Bunga, "Arlandnya Bungaa.." katanya lalu memeluk Bunga erat hingga Bunga harus mundur beberapa langkah.
"Kalo mau peluk pelan, pelan, untung gak jatoh." Ucap Bunga.
"Maaf, Arland seneng banget asalnya."
"Hm iya, kalo seneng jangan berlebihan, nanti sakit." Kata Bunga.
Arland melepas dekapannya, menatap tanya dengan kepala yang memiring. "Sakit?"
"Ya.. karna yang berlebihan tuh gak bagus, kalo lo makan yang berlebihan, lo bisa obsesitas, trus tuanya makin cepet." Kata Bunga.
"Jadi kalo Arland terlalu seneng Arland bisa sakit?"
"Iya."
"Sakit apa?" Tanyanya penasaran.
Bunga tertawa pelan, menyentuh dada laki-laki itu, "sakit hati." Lanjutnya.
Arland menatap dadanya, "oh.. jadi Arland gak boleh telalu seneng ya?"
"Iya, senengnya biasa aja, jangan berlebihan, kan yang lain juga mau, kalo lo senengnya pas sama gue doang gini, trus yang lainnya gak kebagian dong." Kata Bunga panjang lebar.
Arland mengangguk lalu tersenyum lebar, "iya Arland gak akan seneng terlalu banyak nanti, biar semuanya kebagian." Katanya.
"Dah, mau makankan?" Tanya Bunga dan Arland mengangguk cepat.
"Duduk di sana, nanti di bawain." Suruh Bunga, dan Arland menurut langsung bergegas duduk di kursi depan meja makan.
Bunga menghampiri Arland sambil membawa nampan yang di isi dengan dua mangkuk bewarna hitam.
Menaruhnya di atas meja, Bunga memberikan makanan yang dia masak ke hadapan Arland. "Mainannya simpen, makan dulu." Kata Bunga.
Arland menurut menaruh mainannya lalu memilih menyantap makanan yang di buat oleh Bunga, enak, rasa Arland.
Tak ada pembicaraan di antara mereka, mereka hanya fokus pada makanan masing-masing, hingga sesi makan mereka selesai, dan Bunga membereskan mangkuk bekasnya dan juga milik Arland.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Baby Big ✔
Jugendliteratur🚩Follow sebelum membaca 🔞 Akan ada adegan 18+ #2 : ARLANDstory "Tante titip Arland ya." "Iya." _______ "Bunga kenapa pulang malem? Aku dari tadi nungguin Bunga." _______ "Lo itu cowo jangan lembek bego." ______ "Aku suka Bunga, Bunga adalah peremp...