Arland masuk ke dalam kamar Bunga sambil menenteng sebuah makanan untuk cewek itu makan.
"Bunga.. makan, Arland udah beliin makan buat Bunga." Ucap Arland, matanya menangkap sosok Bunga yang sedang mencoret-coret buku.
Bunga menoleh tatapannya dingin dan menghunus, "keluar." Dengan pelan Bunga berucap.
Arland menegang beberapa saat, "soal pas sore.."
"Keluar gue bilang!" Sela Bunga emosi.
"Bunga.. jangan-" ucapan Arland terpotong saat Bunga bangun berdiri, wajah cewek itu begitu berantakan.
"Lo bergaul sama siapa sih?! Sama siapa?!" Bentak Bunga.
"Di ajarin apa lo sama Naka?! Hah?! Oh atau lo udah punya temen baru? Iya hum? Siapa mereka?! Siapa yang ngajarin lo kayak gini, JAWAB!" Bentak Bunga lagi.
Tubuh Arland bergetar dia menggeleng takut, "B-bunga..."
"GAUSAH BANYAK OMONG, lo tinggal bilang siapa yang ngajarin lo ngelakuin hal begini!" Sela Bunga.
"Lo anggep gue apa? Gue itu pengasuh lo, gue berhak tau gimana lingkungan lo! Dan gue fikir gue bisa ngedidik lo dengan bener, tapi apa?"
Arland menunduk menjatuhkan makanan yang ia beli lalu mengacak rambutnya, kembali ia mendongak lalu melotot lebar menatap gadis itu.
"ARLAND TAKUT! Karna Arland takut Bunga pergi lagi!"
"Dan apa?! Karna Bunga pengasuh Arland berarti Bunga punya hak buat tau apa aja yang Arland lakuin? Kalo gitu ARLAND JUGA BERHAK TAU KEMANA BUNGA SELAMA SEMINGGU INI!"
"KENAPA BUNGA GAK PULANG!"
"KENAPA BUNGA GAK JAWAB TELFON AKU!"
"KENAPA BUNGA NGILANG TANPA JEJAK!"
"DAN KENAPA BUNGA BIKIN AKU HILANG AKAL!" Urat-urat di bagian kepala dan rahang tercetak jelas di tubuh Arland.
Cowok itu tampak marah besar, bahkan Bunga dibuat membisu, dan kini terkurung didalam kukungan Arland, selama bocah itu teriak dan berbicara Arland akan melangkah maju dan kini berujung mengurung sang gadis.
Tubuh Bunga bergetar, bukan lagi soal siapa Arland yang dulu dan sekarang, tapi soal berubahnya bocah itu dengan drastis.
Badan Bunga menegang melotot lebar saat Arland menyerang bibirnya mencengkram rahang cewek itu dan juga sisi tubuhnya.
Arland melumat dengan bringas bibir pucat itu mengigitnya hingga berdarah dan membengkak, sungguh kasar, ciuman yang menggambarkan bagaimana emosi bocah itu yang begitu besar.
Bunga menjambak rambut Arland kuat, bibirnya terasa perih. Tak lama ciuman dilepas oleh Arland, bocah itu menyatukan kening keduanya saling bernafas memburu.
"Maaf.. Arland gak mau kayak gini, Arland gak mau.. tapi keadaan maksa Arland, Arland gak mau Bunga pergi lagi.." dengan gentar bocah itu berucap.
Bunga terpejam kuat saat Arland kembali menyatukan bibir mereka, ciuman yang awalnya kasar kini menjadi lembut dan memabukkan.
Air mata Bunga mengalir, sadar bahwa persenan besar konflik ini adalah ulahnya, ia yang salah, semuanya berawal dari dia.
Bunga menjambak pelan rambut cowok itu dan Arland mengusap pipi Bunga yang terus dibasahi air mata, namun bukannya kering malah semakin basah karna tangis cewek itu yang semakin deras.
Arland melepas tautannya lalu memeluk tubuh Bunga erat, badannya ikut bergetar dan perlahan menangis.
"Maaf karna Arland lancang.. Arland gak tau, tapi.. Arland takut, Arland takut kalo Bunga pergi jauh ninggalin Arland kayak mami papi."
![](https://img.wattpad.com/cover/299598307-288-k462319.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Baby Big ✔
Подростковая литература🚩Follow sebelum membaca 🔞 Akan ada adegan 18+ #2 : ARLANDstory "Tante titip Arland ya." "Iya." _______ "Bunga kenapa pulang malem? Aku dari tadi nungguin Bunga." _______ "Lo itu cowo jangan lembek bego." ______ "Aku suka Bunga, Bunga adalah peremp...