#2 : 37 [nangis aja tros!]

4.5K 186 5
                                    

Menopang siku di meja dan wajah dia tutupi dengan telapak tangan, Arland merasa bahwa dia mulai setres.

Kenapa bayangan yang sangat astaghfirullah itu berputar terus!

Muka dia dah kek kepiting rebus tolong! Tolong hilangkan bayangan muka Bunga yang amat-amat.. AAAAAAAAAAAA

Plak!

"Napa lo nyet, ayo maen futsal." Arland mendongak melihat cowok rambut mullet itu, terimakasih kawan atas tamparannya walau pedes ya.

"A-Arland nonton aja ya."

"Enak amat lo nonton, ikut!" Paksanya lalu menarik Arland keluar kelas.

Arland mendesis karna pergelangan tangannya yang dicengkram.

"Pelan-pelan nariknya tangan aku lagi sakit!" Serunya.

"GUE!"

"Ha?"

"Jangan lagi-lagi lo nyebut diri lo pake 'aku' geli gue." Kata si mullet.

"I-iya.. tapi.. bisa lepasin gak? Serius sakit." Keluh Arland lagi, dan akhirnya tangannya dilepaskan, merekapun akhirnya jalan beriringan berdua dengan perbincangan singkat.

"Lama amat lo pada." Sambut Naka saat mereka sudah sampai dilapangan futsal.

"Lo pikir kita punya pintu kemana aja jadi bisa bolak balik singkat kemanapun kita mau?" Tutur mullet.

"Iye iye, dah sono pada nunggu dilapangan." Usir Naka.

Cowok itu menatap Arland dari atas sampai bawah yang sedang mengusapi pergelangan tangannya. "Lo, ganti baju sana." Ujarnya, "Eh? Arland harus ikut bener ya?"

"Lo gak boleh nolak, liat perut lo udah gede kek gajah jantan lagi hamil."

"Gajah jantan mana bisa hamil Naka!"

"Bisa, lo aja belum liat." Kekeuhnya, Arland mendengus. "Arland gak mau ikutan, lagi gak enak badan, salah tidur pas malem." Pinter amat alesan lu domba pink.

"Emang lo tidur pake gaya paan, Kayang?"

"Enggak, pokoknya Arland salah tidur, gak ngerti Arland juga."

"Dih, dasar gak jelas lo." Singrit Naka, "yaudah kalo lo gak mau, gue gak maksa." Katanya lalu melenggang pergi menuju ketengah lapangan dan ikut bermain sedangkan Arland yang hanya duduk manis memperhatikan.

Drrrt drrrrrt

Arland terjingkat dia mengambil ponselnya dari saku celana, terteralah nomor tak dikenal disana ia lalu mengangkatnya, menempelkan benda pipih itu ketelinga.

"Oh.. halo tante, tante apa kabar?"

"Baik Ar, kamu punya waktu luang?"

"Ada."

"Bisa.. ketemu? Tante perlu bicara sama kamu."

"Boleh, nanti Arland kesana ya sama Bung-"

"Kamu sendiri aja."

"Eh, Kenapa?"

"Gak papa pokoknya nanti kamu kerumah tante ya."

"Em.. iya, nanti pulang sekolah Arland kesana." Putusnya, telfonpun mati tak lama setelah itu Naka datang dengan keringat penuh dibadannya.

"A-airr! Gue aus parah, CEPET!" Ucap Naka mendesak.

Arland bingung sendiri, heh! Dia teh gak bisa ya disuruh tapi di desek-desek begini! Akhirnya iapun mengambil asal botol minum lalu memberikannya pada Naka.

My Childish Baby Big ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang