#2 : 39 [mari damai besti]

2.3K 180 12
                                    

"Bunga lagi bicara apa sih? Kok teriak-teriak gitu, kedengeran banyak orang tau."

___//__//__

"Siapa yang meninggal Bunga?" Tanya cowok itu, Bunga masih diam tak berkutik, sekujur tubuhnya membeku.

Lintang yang diam sambil mengepalkan tangannya akhirnya membuka suaranya, "Orang tua lo!"

"LINTANG!" Sentak Bunga sarkas membuat cewek tersebut kaget tersentak.

Alis Lintang menukik satu arah bibirnya bergetar antara kesal dan kecewa.

Keadaan semakin riuh apalagi mereka bertengkar didepan apartemen yang otomatis ramai, sekujur badan mulai bergetar angin sejuk yang dirasakan malah membuat gelisah tak karuan.

"Bunga... Lintang boongkan? Tadi Arland abis telfonan sama mami kok pas jalan pulang." Tutur Arland membuat Bunga kaget.

"Maksud lo?" Tanya Bunga.

"Lintang boongkan Bunga? Lintang boongkan? Dia bercandakan?" Bukannya menjawab Arland malah berbicara lain.

"Mami masih ada Bunga... mami masih ada." Dia bergetar, "Nih Arland.. Arland ada kok buktinya." Katanya menjatuhkan kantung kresek yang dia pegang lalu merogoh sakunya, mengaktifkan ponsel dengan tangan bergetar dan tak beraturan.

Layar ponsel berbalik mengarah ke Bunga menampilkan room call disana, Bunga mengambilnya ada panggilan terakir dari sebuah kontak dan kontak itu bernama 'mami' dengan tangan bergetar Bunga memeriksa nomor itu tapi anehnya nomor tersebut hanya memiliki enam angka saja.

Bunga menelfon nomor tersebut berharap terhubung tapi hanya ada suara operator yang berkata 'nomor ini tak terdaftar' pupil mata Bunga bergetar.

"Land.." panggil Bunga, dia menunduk, punggung bergetar disana, "gak ada Land, lo pasti cuman halusinasi."

"Bunga berhenti dong bercandanya, kelewatan tau.."

Bunga menggeleng, "Land.. please jangan gitu, lo cuman halusinasi... mami lo..." tangis Bungapun pecah disana.

Wajah Arland berubah datar sebelum berubah kembali menjadi mengerut dan diapun menangis tersedu keras disana.

"MAMI MASIH ADA BUNGA! KENAPA KALIAN BILANG BEGITU!"

"MAMI MASIH ADA!"

"PAPI SAMA MAMI ADA BUNGA... berhenti bercanda.. itu gak lucu..." tangis Arland kencang.

"Bunga liat sendirikan disitu anak nama mami, aku abis telfonan sama mami Bunga.." Ucap Arland lagi begitu kekeuh.

Tangan Bunga terangkat menyentuh pundak Arland yang terasa rapuh namun tak lama Arland langsung menyentak tangannya kuat.

"Jahat.. kenapa Bunga jahat banget sama Arland.. dari dulu Arland udah sabar sama Bunga walaupun Bunga selalu nolak Arland, walaupun Bunga suka nyakitin Arland, tapi kali ini Bunga kelewatan..."

"Gak gitu Land.. gue-"

"PERGI! BUNGA GAK MAUKAN NGURUS ARLAND?! YAUDAH PERGI!" Serunya, "Arland bisa kok jaga diri Arland sendiri, Arland dah gede, Arland gak butuh orang buat asuh Arland."

"JADI MENDING BUNGA PERGI, BUNGA GAK PERLU LAGI NGURUSIN ARLAND!"

"ARLAND!" Bentak Bunga, suara cewek itu benar-benar tinggi dan menekan, dan berhasil membuat satu kawasan itu sunyi.

My Childish Baby Big ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang