"Tempat teramanku adalah, dekapanmu."
• Anindira Rayline •
~•~
~•~
"Ma_ kita kayaknya belanja terlalu banyak."
"Nggak sayang, ini stock untuk sebulan."
"TOLONG! TOLONG!!"
"Eh, kayaknya ada yang minta tolong."
"Udah biarin aja Ma, kita perempuan. Kita pergi aja yuk."
"Sst. Nggak boleh gitu sayang, ada yang minta tolong. Kita harus bantu,"
"Tapi Ma__"
"Udah yuk kita lihat."
"Cepat serahin barang lo!"
"Nggak mau! Ini punya saya!"
"Bacot! Banyak ngomong lo!!"
"Hay__!"
Di balik selimut seorang gadis tengah tidur dengan gelisah, keringat dingin keluar dari keningnya.
Bibirnya terus menggumam, napasnya pun mulai tak teratur. "Ma__ Mama." gemetar bibir mungilnya memanggil Mamanya.
"MAMA!!" teriaknya.
"Sst__ pasti mimpi buruk lagi?" suara bariton nan serak khas bangun tidur terdengar di sampingnya.
"Aku mimpi Mama Kak." ia memeluk seseorang yang ada di sampingnya.
"Iya gue tau, lo tenang. Itu cuma mimpi," degapan hangat yang cowok itu berikan membuat gadis itu berangsur membaik.
"Tidur lagi, gue jagain lo." titahnya mengusap punggung dan mencium kening gadis itu agar tenang.
Gadis yang selalu bermimpi buruk itu adalah Anin, hampir setiap malam, mimpi yang sama selalu hadir di tidurnya.
Jika sudah begini, hanya seseorang di sampingnya yang bisa menenangkannya, Juan. Hanya dia yang bisa membuat Anin tenang, saat cowok itu memeluk dan membisikkan sesuatu kepadanya.
Juan merenung, ia tak bisa tidur kembali. Ia berpikir, sampai kapan Anin terus di bayangi masa lalunya. Dia kasian jika setiap malam, istrinya itu akan terbangun dan berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare
Fanfiction.Sebagian part di hapus proses penerbitan. .𝘗𝘭𝘦𝘢𝘴𝘦 𝘋𝘰𝘯'𝘵 𝘊𝘰𝘱𝘺 𝘔𝘺 𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺. ... Anindira Rayline, Adalah gadis baik, dan pendiam. Tapi sayangnya tidak mempunyai seorang teman, sekali punya teman, ia justru hanya di manfaatkan saja...