Truth or Dare || 20.

2.3K 236 5
                                    











~•~

~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~














***


Di sekolah Juan sangat panik, mendapati sang istri menghilang, dia yakin jika Anin menghilang. Karena ia menemukan ponsel milik perempuan itu tergeletak di lantai.

Sudah mencoba mencari dengan mengelilingi sekolah tersebut, tapi hasilnya dia tak bisa menemukannya.

"Lo lihat Anin nggak?" tanya Juan pada salah satu murid yang masih di sekolah.

"Nggak,"

"Oke thanks," berlari lagi, ia berhenti di beberapa siswa yang sedang bermain basket.

"Sorry, lo lihat Anin nggak?" mereka saling pandang sejenak, lalu kompak menggeleng.

Juan mendesah kecewa. "Thanks," menepuk pundak salah satu siswa, lalu ia berjalan meninggalkan lapangan dengan gontai.

"Juan!" teriak Bimo, berlari menghampirinya di susul Vino dan Alex di belakangnya.

"Beneran Anin ilang?" Juan mengangguk pelan.

"Udah gede, masa ilang. Seyakin itu lo," saut Vino, Alex yang berada di sampingnya.

Menyikut perut vino yang tak tahu kondisi, Juan tengah kalut, Ia justru bercanda. "Lo tenang dulu, biar kita bantu cari." kata Bimo.

Juan memandang mereka sesaat, tidak banyak waktu untuk bicara, ia segera mengajak mereka mencari Anin. "Oke, gue minta tolong. Bantu cari Anin. kita berpencar," perintahnya.

Ketiganya mengangguk setuju dan mereka bergegas berlari ke parkiran menghampiri motor masing masing.

Juan sendiri tak tau ingin mencari ke mana, yang jelas dia masih berusaha memutari daerah sekolah. Juan yakin Anin belum jauh, dia hanya meninggalkan perempuan sebentar, sekitar lima belas menit.

Ingat sesuatu, Juan menghentikan motornya tiba tiba di pinggir jalan, ia mengeluarkan ponsel, untuk menelpon seseorang.

Juan menelpon Oma Hesti, mungkin saja. Oma mengajak istrinya tanpa memberitahu, ataupun izin kepadanya.

""Halo,"

"Biasakan salam saat telepon orang tua!" gertak Oma Heni.

Juan menghela napas, lalu ia mengucapkan salam, tanpa basa basi, ia menanyakan Anin kepada Omanya, bukanya mendapatkan jawaban. Ia justru mendapatkan marahan dari Oma, karena tidak bisa menjaga istrinya.

Sudah mendapatkan jawaban lewat omelan Oma Heni Juan menutup teleponnya secara sepihak. Mendengar respon Omanya yang seperti itu. Dia bisa menyimpulkan jika Anin tidak bersama Omanya, kembali menyalakan mesin motornya, Juan melanjutkan mencari.

Truth Or Dare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang