Truth or Dare || 38.

1.7K 219 12
                                    

Selamat siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat siang..

Senang deh, akhir akhir ini, like dan yang baca cerita ini semakin banyak.
Bikin semangat nulis.
Terima kasih.. Buat yang selalu dukung cerita ini,
Pertahankan dan selalu ramekan ya, semakin kalian like/komen. semakin aku rajin upnya 👍☺




"Tidak semua hidup, di selesaikan dengan uang."

• Truth or Dare •

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~


***


Sesampainya di apartemen, Anin sibuk memilih film yang akan dia tonton bersama Juan, hari weekend ini ia ingin menghabiskan waktu bersama suaminya.

Tidak perlu keluar rumah, cukup menonton film sampai bosan, sudah sangat membahagiakan baginya.

Anin yang masih sibuk menekan nekan, tombol remot memilih film, harus terhenti. Saat mendengar bel pintu apartemennya berbunyi.

Membersihkan tangan kanannya dari remahan snack yang sedang ia makan, Anin beranjak membukakan pintu.

"Assalamu'alaikum," salam tamu tersebut.

"Wa'alaikumsalam, eh Om Arzan? Masuk Om,"

"Nggak usah, Om cuma bentar." menolak untuk masuk saat Anin membukakan pintunya dengan lebar.

"Rencananya Om besok sudah balik ke Singapura, sebelum balik. Om sama Tante mau ketemu teman lama, kemungkinan pulangnya malam. Bisa nggak Om titip Raja,"

"Tentu bisa Om, aku juga nggak kemana-mana kok."

"Juan nggak akan protes kan?" Arzan celingak celinguk mencari keberadaan Juan yang berada di dalam rumahnya.

Anin terkekeh geli, menengok kebelakang sekejap. "Om tenang aja, Kak Juan juga pasti nggak keberatan."

"Iyalah! Awas aja kalau sampai dia marah." ujar Arzan.

Truth Or Dare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang