Truth or Dare || 27.

2.1K 256 8
                                    

"Hal menyebalkan dari orang yang memiliki hati yang lemah adalah, selalu di tindas dan di manfaatkan oleh orang lain."

• Truth or Dare •

~•~

~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~







***

"Udah jangan nangis. Oma kesini bukan buat kamu menangis," ujar Oma Heni sambil menghapus air mata cucu menantunya.

Anin tersenyum malu, ia mengusap air matanya sendiri. "Oh iya, Anin sampai belum tawarin Oma minum."

"Nggak usah, Oma mau ngajak kamu jalan-jalan. Sana, cepat ganti baju." titah Oma Heni.

"Kita mau kemana Oma?" tidak menjawab pertanyaan Anin, Oma Heni menyuruh wanita itu segera pergi ke kamar untuk mengganti pakaian.

Balik kesekolah, Juan masih setia berada di roftop. Hingga jam pelajaran pertama selesai. "Wah_ bener-bener dah, lo ketua osis. Tapi kasih contoh yang nggak bener sama murid lain," ledek Bimo, yang baru tiba bersama Vino dan Alex.

Juan hanya menanggapi dengan lirikan tajam, dan berdecak kesal. "Kalian kesini mau ngapain? Kalau cuma ganggu, mending cabut!" usir Juan.

"Bukannya terima kasih, malah ngusir."

"Dahlah. Dari pada di sini ke kantin yuk, ngebakso." ajak Vino.

"Ya An, dari pada lo di sini, ada setan lewat. Terus nyuruh lo loncat gimana?" saut Alex sambil menunjuk pagar pembatas.

"Lo mau, Anin jadi janda. Kalau lo metong," sambung Bimo.

"Lumayan lah, ntar kalau beneran Anin jadi janda. Gue siap, nikahin dia." kelakar Vino yang lain tertawa keras, sementara Juan mendengus ikut berdiri.

"Nah gitu, dari pada ngelamun. Mending kita makan-makan," Bimo merangkul Juan, mereka pergi bersama ke kantin.

Di kantin Juan duduk anteng, ia baru bisa mengirim pesan pada Anin. Namun sudah menunggu beberapa menit, wanitanya itu belum juga membalas.

Juan mencoba menelpon tapi tetap saja, tidak di angkat. Ia jadi tidak tenang, atau Anin sedang tidur. Pikir Juan dalam hati.

Orang yang di cemaskan Juan saat ini sedang berjalan jalan bersama Oma Heni ke Mall, banyak sekali barang yang Oma belikan untuk Anin.

Padahal Anin sudah menolak, tapi Oma tetap memaksa. Usai berbelanja tadinya Oma ingin mengajak Anin ke salon sekalian perawatan untuk cucu menantunya itu, namun Anin menolak.

Oma tak bisa memaksa, Oma pun akhirnya mengajak Anin makan di restoran bintang lima. "Nak, Oma perhatikan, kamu seperti gelisah gitu, ada apa?" Anin memang tidak tenang, ia melihat pesan begitu banyak dari suaminya.

Truth Or Dare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang