"Tidak semua keinginan orang tua selalu benar, ada masanya di mana anak memberitahu orang tuanya, jika mereka salah."
• Juan Abimanyu •
~•~
~•~
"Aw! Sakit kak." Anin meringis saat Juan mengobati luka di lututnya.
"Tahan." suruh cowok itu bernada datar.
Anin diam memperhatikan wajah tampan Juan, ketika serius seperti itu, menurutnya ketampanan nya kian bertambah.
"Belum puas setiap malam lihatin gue terus sebelum tidur." Anin tersentak, buru buru ia memalingkan wajah. Menutupi pipi merahnya.
Juan tersenyum senang, saat cowok itu ingin menggoda Anin, ponsel yang ada di atas meja bergetar.
Melihat siapa yang menelepon, Juan menjadi malas saat tau siapa nama yang tertera di layar. "Angkat Kak," suruh Anin.
"Males," jawabnya santai, kembali fokus dengan lutut istrinya.
Ia mengeram kesal saat ponsel itu tak kunjung berhenti. "Siapa tau penting Kak," Juan mendengus kesal, berat hati ia menggeser tanda hijau di benda pipih tersebut.
Tak ada suara yang keluar dari mulut Juan ketika mengangkat telepon itu, hanya suara di sebrang sana yang Anin dengar tengah marah marah.
"Ada apa?" tanya Anin usai Juan menutup teleponnya.
"Gue di suruh pulang,"
"Iya udah Kak Juan pulang," Juan menoleh memandang dalam iris indah milik Anin.
"Gue nggak akan pulang. Kalau nggak sama lo." Anin menghela napas, memejamkan matanya sejenak.
"Kak, kalau Kak Juan nggak pulang. Mereka akan semakin membenci aku." Mohon Anin menggenggam tangannya.
Cowok itu mengusap wajahnya dengan kasar, Demi menuruti keinginan Anin, ia pun mengangguk.
Juan mendapat telepon dari sang Mama, dan kenapa Anin mengatakan jika Juan tak pulang, mereka akan semakin membencinya.
Sebab Anin di benci oleh keluarga dari suaminya, mereka menikah tanpa persetujuan dari orang tua Juan.
Mereka bisa menikah atas permintaan dari Oma Juan sendiri. Beliau merasa hutang budi dengan Anin, lebih tepatnya kepada Mama perempuan itu.
Sekitar setahun yang lalu, di mana ketika Anin dan Mamanya sedang keluar untuk pergi ke supermarket. Tidak sengaja keduanya bertemu dengan Oma Heni, Neneknya Juan.
Pada saat itu, entah dari mana Oma Heni bisa di hadang oleh seorang begal, Begal itu menginginkan tas Oma Heni.
Karena tidak memberikan tasnya, Begal tersebut ingin melukai Oma, pisau sudah hampir menusuk wanita paruh baya itu. Namun gagal saat Anin dan Mamanya datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth Or Dare
Fanfiction.Sebagian part di hapus proses penerbitan. .𝘗𝘭𝘦𝘢𝘴𝘦 𝘋𝘰𝘯'𝘵 𝘊𝘰𝘱𝘺 𝘔𝘺 𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺. ... Anindira Rayline, Adalah gadis baik, dan pendiam. Tapi sayangnya tidak mempunyai seorang teman, sekali punya teman, ia justru hanya di manfaatkan saja...