Truth or Dare || 22.

2.2K 249 6
                                    

"Bagaimana bisa berpaling, jika sudah ada yang sempurna di depanku."

• Juandra Abimanyu •

~•~

~•~Yang sudah nunggu kemarin, maaf ya nggak bisa up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~
Yang sudah nunggu kemarin, maaf ya nggak bisa up.
Baru bisa up sekarang. Kalau hari ini rame ntar malam up lagi sebagai gantinya. 😉

.
.
.
.
.
.
.



***

"Makan yang banyak." Juan menyodorkan mangkuk panas berisi bakso yang sudah cowok itu beri sambal, saos dan sedikit kecap pada Anin.

"Terima kasih Kak," Anin menerima mangkuk tersebut dengan senang hati, ia memang sudah lapar apalagi tadi di rumah dia tak terlalu banyak makan.

Juan begitu perhatian kepada Anin, hingga mereka menjadi pusat perhatian seisi kantin, bukan cuma karena perhatian Juan.

Tapi karena Anin kini bersama empat cowok tampan satu sekolah, yaitu Juan, Bimo, Alex dan Vino. Semenjak ketiga sahabat Juan tau, jika Anin adalah istri dari Juan. Mereka begitu baik dan memperlakukan Anin sewajarnya.

Seperti sekarang, Anin sudah di belikan bakso oleh Juan. Ketiga cowok itu pun juga ingin membelikan makanan ringan dan minuman kesukaan perempuan itu.

Mereka bilang, itu tanda permintaan maaf, dan tanda pertemanan mereka, Anin tak perlu sungkan dan malu jika membutuhkan pertolongan.

"Makasih Kak," Bimo memberikan satu gelas milkshake.

Juan yang sedari tadi diam sebenarnya, menahan rasa kesal. Sebab mereka begitu perhatian pada istrinya, bukannya tidak suka. Namun jika seperti ini hatinya yang terasa panas, karena cemburu.

"Lo bisa nggak, biasa aja sama Anin." terus terang Juan.

"Lho kenapa? Kan gue cuma mau traktir doang," sungut Vino.

"Bukan gitu masalah nyet! Lo perhatian sama bini gue." geramnya.

Ketiga sahabatnya terbahak kencang, sampai orang orang yang berada di kantin menoleh kearah mereka. "Yaelah. Gini doang lo cemburu, tenang aja nggak akan gue ambil." saut Alex.

Juan mendengus. "Bacot!" makinya kesal, ia memilih menghabiskan makanannya.

Namun baru beberapa suap, Juan menghentikan aktivitas menyuapkan bakso kedalam mulutnya saat ia ingat sesuatu.

"Lo udah dapat apa yang gue minta?" bisiknya pada Bimo.

"Belum tau, gue belum telpon orang suruhan gue." jawabnya.

Juan meminta bantuan kepada Bimo untuk mencari orang yang sudah hampir melecehkan istrinya, dia percaya Bimo bisa membantu karena sahabatnya itu memiliki orang orang suruhan yang bisa di percaya.

Truth Or Dare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang