Ulang tahun Leoni

44 8 5
                                    

Happy reading guys don'tforget to happy Salam sayang Marlonmarisan_01🖤🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys don't
forget to happy Salam sayang Marlonmarisan_01
🖤🖤

Pandangan celingak-celinguk dari perempuan berhijab hijau depan gerbang kampus. Bersama anak-anak yang lain. Adrian datang bersama Yusuf dengan jaket biru. Laki-laki itu mirip malaikat maut dengan tundung jaket dikepalanya. Adrian duduk didekat Haya di depan gerbang. "Ciiieeer cieeee. Haya ee. Adrian buaya darat." Yuliana membalas pesan dihpnya. Sembari melirik dua anak manusia itu.

"Weee tadi Ace kemana eee?" tanya Ezri sedang menunggu perempuan itu. Haya menatap Fince, Leoni serta Sisilia yang kini berdiri dekat Paulina.

"Sa tadi sama Ace beli gorengan dan es teh, tapi karena de aqua botol tumpah kenah sir Raizel baju itu yang. De dibawah Sir tra tahu kemana. De tra ikut ma'am pu jam tadi."

"Aiiii sioooo Ace menang banyak sama bapak dosen iyo." Suara garing Eta

"Guys kam tra pulang?" Tison sudah duduk disamping bagian depan supir taksi. "Iyo sudah kalau begitu sa bawah pulang Ace pu tas saja sudah." Ezri memegang tas Ace dan naik dalam taksi.

"Guys dadadah," pamit Leoni menyebrang kesebelah jalan raya berbelok di jalan mawar. Tempat kosannya

.....

"Saya itu." Ace menepuk dahinya menatap mata dosennya dengan sangat mohon. Mata perempuan itu mendadak ingin menangis. Karena telah berkaca-kaca. "Sir antarkan saya ke rumah Eci kah, please Sir dia chat kalau tas saya ada sama dia?"

"Kamu bisa ambil sendiri kenapa nyuruh saya?" Astaga jawaban macam apa ini. Santai sekali kalimat itu keluar dari mulut Raizel seakan tak masalah bagi Ace yang tengah melongoh. Ace menatap Raizel dengan berani persetan dengan rasa gugup. "Sir saya ke marih karna ikut ajakan Anda jadi tolong antarkan saya ke rumah Ezri."

"Eh jangan lupa itu salah kamu. Saya bukan asisten pribadi kamu yang bisa kamu nyuruh-nyuruh." Sialan ini kalau bukan karena rasa sopan santun tidak akan sudi Ace naik motor dengan dosen dingin kaya freezer ini. "Oke thanks so much Sir once again."

Ace mengepalkan tangan disisi celana panjang. Tak ada pilihan lain selain naik taksi. "Dasar dosen sialan, kampret modal ganteng saja." Perempuan rambut lurus sepundak itu membalikkan tubuhnya pada tempat dimana laki-laki itu duduk santai.

Nyatanya kisah cinta novel tak seindah realita. Berharap dosennya berbaik hati kaya ibu peri dongeng Cinderella. Untuk mengantarkan ke rumah Ezri. Namun, nyatanya pemudah itu justru asik membalas chat. "Jangan terlalu berharap Ace." Ace menarik nafas pelan-pelan sebelum taksi kuning yang berhenti dekat trotoar. Tanpa pamit lagi, anak itu tak bersuara pada Raizel yang hanya menilik Ace dengan santai.

"Dasar dosen sialan sa juga binggung mau saja ikut dia," gerutu Ace sebal. Mau saja dia ikut laki-laki itu seharusnya dia pasang alibi kiri kanan untuk tolak ajakan dosennya. Ace nyaris terhuyung ke depan karena taksi rem mendadak ada penumpang lagi yang naik. "Geser!" Suara dingin itu buat mata Ace melihat otomatis.

VC [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang