Terkadang semesta senang mempertemukan
kita dengan manusia menyebalkan. Entahlah mungkin untuk melatih kesabaran."Guys jadi hari ini, pace masuk kah trada sih?" Yoseph yang duduk di atas meja taman kotak itu risih dari tadi menunggu sembari mendengarkan teman-temannya bercerita. "Yos?! Duduk di bangku," tegur Ace, sementara perempuan itu bodoh amat.
"Kayanya pace tra masuk ini!" Gita yang duduk disamping Paulina bersuara.
Paulina yang sibuk memutar musik diponsel mengangkat kepala serta menanggapi. "Siooo, pace kalau tra masuk ini. Main uang bensin saja. Dari kota kemarih neh."
"Guysss tunggu yaa. Pace belum info ini kalau sudah info. Nanti sa kabarkan lagi." Ezri perempuan itu bersama, Ferla menujuh CM(toko). Didekat kafetaria.
"Iyo." Serentak respon para perempuan itu.
Tak lama Yusuf dan Adrian datang. Diikuti ada Marlon dan Tison."Mar baru Jan?" Yoseph bertanya. Mendapati keterdiaman panjang diantara parah anak itu.
"De kaya tra kelihatan kah?"
"Sakit katanya de ada istirahat di sa pu kosan!"
Sekarang mereka semua beramai-ramai menujuh gedung malak.
Bertepatan Raizel yang keluar dari ruang prodi. Yoseph bersiul-siul seraya lari diluan.
"Anak itu mulai lagi." Ace geleng kepala saja melihat tingkah perempuan yang sering disebut setengah laki-laki itu.
Haya yang entah muncul dari mana mengandeng tangan Ace. "Siooo laki ah. Ace betah mata sehat langsung!" Ace menyentil kening perempuan berhijab hitam itu.
"Ace boleh main dengan dosen!" goda Gita ketika mereka telah berada digedung malak. Raizel jalan dengan menyapa sekilas saja tanpa berbasa-basi dan senyum. "Iyo kam boleh ibu persit! Dong kah yang foto studio." Gita hanya senyum malu-malu menanggapi omongan Ace.
"Ehhh Pau bukannya, ada anak penjas yang minta ko nomor kan?"
"Oh yang de gigi kuning itu?" Yoseph menyahut dari depan kelas. Seketika mereka semua ngakak. "Sa heran sekali muka hitam baru gigi kuning ini yang."
"Aduuuu, belajar sikat gigi dulu kapa!" Paulina melangkah ke bangku paling belakang. Diikuti Gita. Sedangkan Ace, Haya dan Yosehp dibangku depan. Instruksi Ezri, beliau akan masuk. Kini telah ada laki-laki kurus dengan rambut uban berkemeja hitam itu masuk dalam kelas.
Diberikan tugas listening dari audio. Mereka mendengarkan karena serempak jadi ribut. Ace fokus pada speaker ponselnya. Menuliskan deretan kalimat yang telingahnya tangkap.
....
"Malam Sir. Maaf iya besok jam 2 siang Sir. Iya di malak 1.4. Iya sir iya. Baik sir iya. Iya."
"Hanya itu aja iya Sir, terimakasih." Ace menatap layar ponsel dengan tangan gementar remang-remang dicahaya malam yang temaram.
"Permisih-pemisih maaf, Dek motor-nya bisa diparkir ke tempat parkir. Ini mengangu lalu lintas. Bisa memicu kecelakaan." Mata itu memandang suara yang menginstruksikan perintah ini.
Kening bergelombang Ace menatap kesal pada laki-laki berseragam polisi itu. "Pak, perasaan ini masih diarea pinggir jalan yang, seharusnya. Lagian tidak menghalangi jalan Anda kan?"
"Tolong ya, Dek. Jangan berdebat! Anda jelas-jelas menghalangi!" Ace menarik nafas panjang kenapa orang ini menyebalkan sekali yaa, Ace dengan kesal mendorong motor kesal pindah dari depan Polsek Aimas dekat lampu merah. Ella sialan ini lagi dimana? Katanya hanya sebentar saja? Malah belum nongol.
![](https://img.wattpad.com/cover/260823348-288-k427784.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VC [END] ✓
Roman d'amour"Goblok goblok!" Seseorang perempuan mengetuk dahinya pelan ketika orang yang kemarin salah dia vc. Ada didepan kelas. Tengah menulis stukur teks news. Dalam hati perempuan itu bersumpah serapa dengan tetap diam dia meneguk ludahnya kasar. Ketika ma...