DI BALIK SENYUMANKU (2)

428 36 6
                                    

Assalamualaikum🙏 salam toleransi semua💕, masih ingat chapter yang lalu, kalau masih ingat mari kita lanjut...

Hukuman dari ibu, tidur di luar, kedinginan hanya mengandalkan pakaian yang dipakai.

Disini sangat dingin, batin thorn.
Meratap melihat jendela apakah ada yang akan membukakan pintu.

Thorn kamu harus kuat, jika kamu tidak bisa menjadi laki-laki yang berani maka kamu harus menjadi laki-laki yang kuat, batin thorn.

Paginya saat hari Minggu.

Heh kamu cepat bangun. Teriak seseorang sambil menyiramkan seember air kepada thorn yang tertidur di lantai yang dingin.

Maafkan thorn bu, ucap thorn kedinginan.

Maaf-maaf tidak ada kata maaf untukmu, cepat bersihkan rumah ini, kami akan pergi berbelanja dulu, dan awas saja jika kakak-kakak mu mengajakmu pergi dan kau menerimanya kau akan mendapatkan hukuman yang lebih berat dari pada ini. Bentak ibu mara.

Hanya menganguk tak berdaya, dalam kedinginan.

Sekarang cepat mandi dan bersihkan rumah, dan jangan lupa halaman nya juga kau mengerti anak sialan, lanjut ibu.

Anak sialan, julukan u tuk thorn dari ibu, dan anak pungut julukan thorn dari ayah.

Setelah selesai mandi, thorn memulai pekerjaan nya muslim dari menyapu, mengepel, menyiram tanaman, membersihkan jendela, .embereskan tempat tidur kakak-kakaknya, membuang sampah dan segala hal lainya.

Lelah rasanya, sudah hampir dua jam terus saja bekerja sementara kedua orang tuanya dan kakak-kakanya akan pergi jalan-jalan dan belanja.

Adik, kamu ingin ikut tidak ayo kakak akan mentraktir kamu. Ajak Taufan. Ah tidak perlu kak, thorn sudah ada janji dengan teman baru thorn kami akan belajar bersama, balas thorn dengan senyuman nya yang terlihat begitu tulus.

Baiklah kalau begitu tapi...teman baruku itu laki-laki atau perempuan? Tanya Taufan, perempuan kak. Jawab thorn.

Kalau begitu kakak tidak jadi ikut ah sama ayah dan ibu, kakak akan temenin kamu aja ketemu sama temen baru kamu itu. Sahut Taufan.

Jangan kak, kak Taufan ikut saja sama ayah dan ibu, tahorn juga nggak akan lama kok, thorn janji. Balas thorn.

Hmmm baiklah. Ucap Taufan yang membuat thorn menarik nafas yang lega.

Setelah ayah ibu, dan elementel lain berangkat thorn berencana untuk pergi mengantarkan pos, lalu dia akan bertemu teman nya Yaya.

Bersiap Menganti baju lalu dia merapihkan rambutnya, akan tetapi saat dia sedang menyisir entah kenapa banyak sekali rambutnya yang rontok.

Rambut thorn kenapa bisa rontok begini apakah Thorn salah mengunakan sampo ya?? Batin thorn.

Tak menghiraukan apa yang telah terjadi, thorn pun segera pergi menuju kantor pos.

Paman!!! Teriak thorn girang. Wah sepertinya hari ini kami sangat gembira ya. Balas paman pos. Iya hari ini ibu ayah sedang pergi mereka juga kembali akan sangat lama, dan juga pekerjaan rumah aku sudah selesaikan semua jadi apakah boleh aku mengantarkan pos nya paman??? Tanya thorn.

Ah tentu saja pos kali ini sangat banyak ya, tapi paman akan memberikannya setengah dari pos yang ada saja dulu saat ini. Jawab paman pos.

Mengantarkan pos dengan berjalan kaki di hari yang panas, membaut thorn harus duduk beristirahat di sebuah taman yang hijau.

Hari ini cuacanya sangat panas, kepala thorn jadi pusing badan thorn juga sangat lemas, apa mungkin thorn harus berobat ya. Batin thorn.

Dalam keheningan, sebuah suara lembut datang.

Thorn. Sahut seseorang. Eh ada Yaya. Balas thorn tersenyum dengan gembira.

Thorn lagi sakit ya, ucap Yaya, padahal dirinya sudah tahu semua yang terjadi karena dia adalah teman thorn yang gaib yang selalu ada kemanapun thorn pergi.

Nggak kok, hanya saja thorn sedikit lelah, sahut thorn. Bila Yaya pikir lebih baik thorn pergi ke rumah sakit atau thorn akan terlambat, saran Yaya.

Lihatlah, muka thorn yang pucat, keadaan thorn yang lemah dan juga rambut thorn yang terlihat menipis. Lanjut Yaya.

Tidak apa-apa kok, lagian kalau aku pergi ke rumah sakit, aku tidak mempunyai cukup uang, lagi pula walaupun thorn sakit juga tidak akan ada yang peduli kepada thorn, tapi mungkin untuk sekarang ada Yaya. Ucap thorn.

Yaya tersenyum tipis, baiklah Yaya thorn pergi mengantarkan pos ini dulu ya, sahut thorn sambil melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Yaya.

Yaya yang ditinggalkannya itupun juga ikut menghilang diterpa angin.

Selesai sudah harinya mengantarkan pos, waktunya dia kembali kerumahnya, kaki yang terus dari tadi dipakai berjalan tidak akan pernah berkata lagi lelah u tuk hari ini. Karena perjuangan hidup masih jauh.

Ibu ayah, dan para elementel lainya sudah kembali. Begitu banyak tas belanjaan yang mereka bawa, tapi akankah salah satu tas belanjaan itu ada untuk thorn.

Assalamualaikum, ucap blaze. Waalaikumsalam, jawab thorn dengan senyuman lebar. Hei adik lihat ini kakak bawakan sesuatu untuk mu, tapi kakak tidak tahu apakah kamu menyukai barang ini atau tidak. Ucap blaze yang membuat hati thorn senang.

Eh tapi bukan cuma balze doang yang bawain sesuatu buat kamu, ka.i juga bawain sesuatu buat kamu Ayi kita melamar kita buka belanjaan ini, sahut solar.

Di kamar...

Ini untuk mu, sebuah pot bunga, ucap gempa. Hmmm terimakasih ya kak gempa.

Dan ini untuk mu dari ku, ucap halilintar, sebuah lukisan yang bergambar tanaman.

Barang-barang yang begitu berharga aku akan menyimpan ini dengan baik. Batin thorn. Oh ya dik bagaimana tadi apakah kamu bertemu dengan teman baru mu itu?? Tanya Taufan yang kepo akan apa yang telah dilakukan adiknya tadi saat mereka tidak ada dirumah.

Kami bertemu di taman, tadi tidak lama-lam kok, besok juga kami akan bertemu kembali, jawab thorn.

Teman yang mana??? Tanya halilintar. Oh temen baru thorn yang namanya Yaya kak, jawab thorn. Namanya Yaya. Batin halilintar.

Baginya nama Yaya itu amatlah populer tapi...entah kenapa sepertinya ada yang janggal dari nama Yaya itu.

Berbagi hadiah untuk thorn telah selesai sekarang thorn harus tidur untuk besok hari yang akan kembali dengan penuh perjuangan.

Dimalam harinya.

Bangun kamu anak pungut!!! Teriak ayah kepada thorn yang sedang tidur lelap di gudang dengan beralas kan sebuah kardus mie.

Tolong lepaskan aku ayah. Pinta thorn yang tangan nya sedang di genggam erat oleh Sanga ayah yang tangan nya jauh lebih besar dari pada tangan nya.

Cikh...

Berani sekali kamu menerima barang pemberian dari anak-anak ku, cepat kembalikan barang-barang itu atau aku akan menghukum mu, bentak ayah.

Tapi...ayah...hiks...hiks...kakak kan telah memberikan nya kepada ku. Balas thorn.

Kakak!!! Jangan pernah kau memangil anak-anak ku dengan sebuah kakak kau mengerti, cepat ambil barang-barang pemberian dari anak-anakku atau aku akan mengusir mu dari rumah ini. Ancam ayah.

Baik ayah aku kan mengambilnya...barang-barang pemberian dari para elemnetel lain terpaksa thorn berikan kepada ayah, lebih baik dia memberikan barang-barang pemberian dari kakak-kakanya dari pada dia di usir dan harus berpisah dengan kakak-kakaknya.

Lihat begitu banyak sekali barang-barang nya, cikh...anak-anakku mengeluarkan begitu banyak uang hanya untuk dirimu saja. Dasar anak pungut tak tahu diri. Ucap ayah.

Lontaran kata-kata, yang menusuk hati, apakah kau seorang ayah???? Yang begitu tega kepada anak kandungnya sendiri hingga kau berkata bahwa anak mu ini adalah anak pungut Keman kasih sayang mu ini ayah.

Aku akan tetap menyayangimu ayah, walaupun dirimu tidak akan pernah menyayangiku sedikit pun, walaupun kau selalu menambahkan garam didalam luka ku ini.

Tamat.

Nggak lah, tunggu cahpter berikutnya maaf ya kalau kurang menyedihkan cerita kali ini😔

Di Balik SenyumankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang