DI BALIK SENYUMANKU (8)

324 37 2
                                    

Pagi hari indah di pulau rintis, semua orang telah bersiap untuk melakukan aktivitas-aktivitas mereka, terdengar dari kediaman keluarga Amato yang sedang sibuk, menyiapkan ini dan itu.

Eh, ada yang liat kaos kaki aku nggak? Tanya yang satu, mencari sebelah kaos kakinya. Dasi kamu itu ke tuker tahu sama punya yang aku. Ucap yang  satu. Ih kaos kaki siapa ini, bau terasi!!! Teriak yang satu lagi.
Woi yang di dalem kamar mandi cepet mandi nya, kayak perempuan aja lama, keluh yang satu.

Di sisi thorn yang telah bersiap-siap, dan sedang memakai sepatu.

Sudah beberapa hari ini thorn tidak berjumpa lagi dengan Yaya ya, apa kabar dia ya? Batin thorn.

Thorn menutup matanya dan kembali membuka matanya.

Thorn!! Teriak seseorang dengan lembut.

Thorn mulai mencari arah suara itu dan terlihatlah seoarang perempuan cantik yang berpakaian serba pink.

Eh Yaya!! Teriak thorn, thorn pun langsung berlari menuju Yaya. Yaya apa kabar? Tanya thorn. Yaya baik, semoga kabar thorn juga baik ya, jawab yaya dengan memberikan senyuman khas dirinya.

Bagi orang yang tidak tahu bahwa thorn itu tengah berbicara dengan seorang jiwa yang belum tenang, akan menganggap thorn sudah gila. Dan bagi mereka yang bisa melihat akan menganggap thorn adalah orang istimewa bagi jiwa yang belum tenang itu.

Para elementel yang tidak sengaja melihat thorn sedang berbicara sendiri mulai merasakan hawa yang begitu tidak nyaman.

Rasanya sangat sesak bukan melihat thorn berbicara sendiri? Tanya Taufan. Para elementel lain hanya menganguk, apa hubungan nya jiwa Yaya itu dengan thorn ya? Tanya blaze. Mungkin latar hidup mereka yang sama. Jawab solar.

Maksudmu???

Latar belakang hidup mereka, yaitu Selalu di bully, mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari orang tuanya. Ucap solar.

Tapi...aku merasa thorn lebih bahagia berbicara dengan jiwa yang tidak tenang itu, dibanding berbicara dengan kita. Sahut ice. Aku setuju dengan mu, melihat thorn sekarang beban dia serasa langsung diangkat dan kebahagiaan datang dengan tiba-tiba. Balas gempa.

Emmm sudahlah ayo kita berangkat, ayah sudah menunggu. Lanjut gempa. Lalu bagaimana dengan thorn, dia tidak akan diajak? Tanya blaze. Apakah kau lupa saat kita terakhir kali mengajak thorn? Ucap halilintar.

Teringat ketika mereka mengajak thorn berangajt bersama kesekolah. Karena permintaan mereka ayah tidak bisa menolak dan akhirnya thorn pun ikut berangkat kesekolah bersama-sama, dan ketika thorn pulang, thorn tidak boleh diperijinkan masuk ke dalam rumah. Itu sebab nya mereka tidak berani lagi mengajak thorn pergi sekolah bersama karena pasti thorn yang akan menerima hukuman.

Sesampai nya di sekolah, para elementel berkumpul di kantin sekolah mereka membicarakan perilaku thorn yang akhir-akhir ini sering pulang pergi ke dokter.

Ada apa ya dengan thorn? Apa dia memiliki masalah penyakit sampai-sampai dia harus pulang pergi ke rumah sakit? Tanya ice.

Mungkin ya, karena aku juga pernah ke rumah sakit bersama thorn saat itu tapi...thorn bilang cuma demam biasa, jawab solar.

Kira-kira ada apa ya dengan thorn? Semua elementel bertanya-tanya tapi...hanya satu yang tahu kondisi thorn sekarang, siapa lagi kalau bukan thorn sendiri yang sedang berjuang melawan penyakit kanker otak nya yang sekarang sudah stadium 3.

Bersambung....

Di Balik SenyumankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang