Di depan sebuah cermin Eunha berdiri disana sambil memerharikan tubuh nya yang terbalut oleh sebuah gaun berwarna hitam dengan model sebatas dada hingga diatas lutus, sebuah kain yang melingkar dan menyangkut di leher hingga tersambung pada bagian ke belakang punggung agar bisa menahan gaun untuk tidak melorot selagi di pakai. Bagi gadis itu ia terlihat nyaman memakai nya, Gaun itu terlihat sangat pas pada tubuh nya yang terbilang tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kuruas dengan kata lain adalah bodygoals.
"Tidak buruk..." Gumam nya dengan bibir melengkung ke atas. Rambut sedikit ia rapikan dan menampilkan kening yang biasa tertutup oleh poni. Ini adalah kali pertama Eunha mengunjungi sebuah pesta dengan tema Formal.
Selesai dengan penampilan. Eunha kembali mengambil ponsel yang ia letakkan di atas nakas dan memeriksa apakah ada pesan masuk dari SinB, sebab ia berjanji akan pergi bersama dengan menaiki mobil gadis itu. Bisa di bilang ia terlalu malas untuk berkendara pada malam hari seperti sekarang.
SinB
-Ya! cepatlah!. Aku sudah di depan.
...
Eunha menggelengkan kepala melihat pesan SinB. Teman nya itu sungguh tidak sabaran, kenapa gadis itu bisa begitu bersemangat untuk datang padahal pesta nya dimulai pada tengah malam. Pikirnya
"Dasar..."
Setelah mematikan layar ponsel ia memasukan nya ke dalam tas kecil yang hanya ia pegang di tangan tanpa tali. Berjalan keluar kamar dan menutup nya kembali, kemudian berbalik badan berjalan menuju anak tangga, namun sebelum ia melangkah turun sempat dirinya menatap lekat pintu sebuah kamar yang tidak lain adalah kamar Sowon.
Tetapi tentu saja kamar itu masih kosong sebab Sowon masih belum pulih sepenuh nya dan masih harus di rawat di rumah sakit. Lama dalam menatap lamat daun pintu itu akhirnya Eunha kembali melangkah kan kaki menuruni tangga menuju pintu rumah lalu keluar.
Dapat ia lihat mobil SinB yang sudah terparkir di pinggir jalan tepat di halaman rumah. Eunha melangkah maju menuju mobil tersebut dan langsung masuk begitu saja di kursi penumpang bagian depan
Eunha menatap sejenak gadis bermarga Hwang itu dan menerawang ke bagian kursi belakang kemudain kembali memandangi gadis itu
"Apa... Yerin Eonnie tidak ikut?"
"Aku tidak tahu... Maksud ku. Dia mengatakan akan datang tapi tidak dengan ku karena ada hal yang harus ia urus" Jawab SinB lalu menatap arah depan dan menjalankan mobil nya
Eunha hanya mengangguk mengerti. Kemudian ikut memandang jalanan depan
Lagi-lagi perasaan nya mulai berdebar dan seolah memikirkan hal yang paling melekat di pikiran nya. Sebenarnya SinB tidak memberitahu yang sesungguhnya. Ia tahu betul kemana Yerin pergi saat ini tapi dirinya hanya diam karena di suruh tutup mulut oleh kekasihnya.
<==>
"Ya! Jung Yerin. Apa yang harus aku lakukan?"
"Aish!"
Brak!
Yerin membanting sebuah majalah yang ia pegang sebelum nya ke sisi lain dari sofa yang tengah ia duduki saat ini. Berjalan mendekati Sowon dan memeganggi kedua pundak gadis itu agar menghadap nya. Ia sudah sakit kepala dengan gadis bertubuh jangkung di hadapan nya. Sebab gadis itu hanya berjalan mondar-mandir kanan dan kiri sambil mengigiti ibu jarinya seperti orang linglung
"Pilihlah sesuai selera mu Kim! Kita sudah hampir menghabiskan waktu dua jam lamanya setelah dari rumah sakit hanya untuk melihat-lihat baju disini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepsister (END)
Romance⚠ I'm warning you • GxG • Mature content Gfriend fanfiction Present: @LyzaxElyn