Musim dingin telah tiba. Melanda kota besar dan menyelimutinya dengan salju namun masih tidak begitu tebal membuat para warga sekitar masih tampak memenuhi kota dan bermain di atas salju
Anak-anak kecil tampak sangat menikmati musim dingin mereka. Menggunakan jaket tebal agar menghalau dingin nya suhu yang sudah dibawah angka nol. Melemparkan bola salju yang telah di bentuk di atas alas sarung tangan ke satu sama lain
Eunha baru saja keluar dapur membawa sebuah nampan yang di atasnya terdapat semangkuk sup jagung panas dan juga susu hangat. Melangkah ke lantai dua lalu memasuki sebuah kamar dengan nuansa tembok perpaduan hitam dan putih ala monokrom dan terlihat sangat nyaman
Sowon terbangun dan sedikit mengerang saat ada seseorang yang menepuk pelan pipinya bertujuan untuk membuatnya bangun dari tidur lelapnya. Matanya terbuka secara perlahan dan menggerjap berkali-kali agar penglihatan nya jelas
Setelah beberapa detik akhirnya ia mendapati wajah Eunha yang sedang memerhatikan dirinya sambil tersenyum
"Maaf menggangu tidur mu, tapi Eonnie harus makan." Eunha menarik sebuah kursi dan menjatuhkan bokong nya disana tepat di samping kasur Sowon
Mengambil nampan yang sebelumnya ia letakkan diatas nakas tepat disamping nya lalu memangkunya. Sowon menatapi dirinya sejenak dan kemudian menatap sup jagung yang sudah berada di tangannya
"Aku tidak mau." Sowon menoleh kearah lain secara acuh
Eunha mengernyit tidak paham namun dalam beberapa detik. Dirinya pun mengerti dan berdengus
"Eonnie. Jangan mengira makanan ini sama seperti makanan di rumah sakit. Aku sudah menambahkan sedikit bumbu agar tidak terlalu hambar, tenang saja aku di bantu oleh Bibi Choi untuk membuatnya"
Ucapan Eunha berhasil membuat Sowon kembali menatapnya dalam diam. Menatap sejenak sup jagung itu lalu kembali menatap wajah Eunha
"Kau yakin?"
Eunha mengangguk yakin.
"Baiklah.. "
Eunha sedikit tersenyum setelah berhasil meyakinkan gadis itu untuk makan masakannya dan tentunya seperti yang ia bilang, ia dibantu oleh Bibi Choi karena ia takut jika akan terlalu asin saat Sowon memakannya
Hahh... Setelah malam pesta itu. Sowon kembali sakit karena tidak tahan dengan angin malam yang begitu menusuk. Bukan salahnya karena melepas blazer nya dan memberikannya kepada Eunha, karena Eunha lebih penting dari dirinya. Ia tidak mau gadis setinggi bahunya itu kedinginan
Sowon lungai begitu saja setelah melepas ciuman dan melirihkan sebuah kalimat yang tidak begitu jelas di telinga Eunha. Membuat gadis itu penasaran setengah mati, seperti semalam ia tidak bisa tidur karena memikirkan nya dan terus memandangi wajah tenang Sowon yang tengah tertidur, sebab dirinya lah yang menjaga gadis itu yang terus meringkuk kedinginan sepanjang malam
"Enak?" Tanya nya
Sowon melirik kilas Eunha lalu mengangguk
"Syukurlah.. "
Setelah nya pun hening. Tidak ada yang mengeluarkan suara nya selama beberapa saat, namun Sowon langsung menghamburkan suasana dengan menatap tajam Eunha
"Eunha."
Eunha sedikit terdongak saat Sowon memanggilnya lalu sedikit memiringkan kepalanya
"Wae?"
Ada jeda sejenak untuk pertanyaan Eunha.
"Apa.. kau baik-baik saja?"
Eunha mengeryit bingung dengan pertanyaan Sowon
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepsister (END)
Romance⚠ I'm warning you • GxG • Mature content Gfriend fanfiction Present: @LyzaxElyn