MATURE CONTENT!
.
.Enjoy!
Eunha merasakan pergerakan disisi kasur miliknya, dirinya baru saja menutup mata dan sudah mulai berangsur-angsur tertidur. Namun akibat hal yang tidak nyaman disebelahnya ia pun kembali terbangun.
Seseorang terasa menaiki kasurnya lalu masuk kedalam selimut dan menyelimuti diri. Eunha tidak berani untuk membalikakan tubuhnya maupun menoleh dan hanya merasakan tubuh dari orang tersebut menempel pada dirinya dari belakang.
Tubuhnya sedikit tergelak saat satu tangan menyentuh bahunya, sepertinya orang tersebut mengetahui jika dirinya belum tertidur pulas. Eunha masih terus merasakan pergerakan dan malahan saat ini orang tersebut malah mendekapnya dari belakang dengan melingkarkan kedua tangan pada perutnya. Eunha ingin mengetahui siapa itu, apa dia.. Sowon?
Tak lama berselang lama, seakan bernafas pada tengkuk leher belakangnya membuat Eunha menyimpulkan jika orang itu menaruh kepala tepat dibelakang kepalanya. Eunha dibuat merinding akan sensasi hembusan nafasnya.
"Eunha-ya.. "
Tepat pada saat itu juga kedua mata Eunha melebar sempurna saat mendengar suara panggilannya.
S-sowon Eonnie?
Tubuhnya ditarik agar semakin lebih dekat dan semakin didekap dengan erat. Eunha hanya bisa diam tidak berkutik, rasanya seluruh saraf yang ada ditubuhnya menegang secara tiba-tiba. Dirinya masih ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh Sowon dikamarnya dan diam-diam tidur diatas kasurnya.
Apa Sowon ingin membicarakan sesuatu dengannya atau ingin membahas hubungan mereka yang meregang sejak seminggu yang lalu.
Eunha memang sengaja menghindar dari Sowon, sebab dirinya masih tidak bisa menerima dan juga merasakan sakit hati yang semakin mendominasi dirinya. Sowon sudah terlalu mempengaruhi pikiran dan juga hatinya, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa saat ini.
"Eunha, sekarang.. Kau pasti sudah mengetahui jika," Sowon menggangkat kepalanya dan mensejajarkannya disamping atas wajah Eunha, dirinya melirik kebawah yang dimana melihat Eunha sedang berpura-pura menutup matanya. ".. Jika diriku akan menikah dengan Jeonghan."
Sebuah kernyitan muncul di antara pelipis Eunha, gadis itu kembali merasakan hatinya berdenyut sakit akibat ucapan Sowon. Dalam hati ia mentrutuki dirinya sendiri karena mungkin terlalu berharap Sowon akan mengatakan hal lain yang ia harapkan akan keluar dari mulut Sowon.
"Dan ada satu hal lagi yang ingin kukatakan padamu. Tetapi sebelumnya, bisakah kau menatapku terlebih dahulu, Eunha?"
Kedua mata Eunha langsung terbuka sempurna mendengar permintaan Sowon. Ia terdiam sejenak, kedua matanya bergerak gusar menerawang sekitar kamarnya. Dan juga dapat ia lihat siluet dirinya dan juga Sowon yang masih berada diatasnya tergambar oleh bayangan diatas lantai dari cahaya rembulan melalui kaca besar yang terletak dua langkah kaki di samping kasur.
Dengan perasaan campur aduk sekaligus takut, gadis itu dengan perlahan mulai membalikkan tubuhnya yang tadinya menghadap samping menjadi terlentang. Detakan jantungnnya dirasa tidak dapat dikontrol, sangat cepat seolah-olah ada sesuatu yang akan membuat jantung berhenti berdetak.
Ia mendapati wajah Sowon yang berada tepat diatas wajahnya saat ini, sangatlah dekat sampai-sampai deruan nafas dari gadis itu pun dapat ia rasakan dengan jelas.
Sowon menatap tepat kedalam kornea matanya, sangat dalam. Eunha merasa akan kehabisan nafas karena sedari tadi sudah mencekat sendiri nafasnya. Wajah sendu dengan lingkaran hitam disekitar mata menjadi objek yang ia pandang saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepsister (END)
Romance⚠ I'm warning you • GxG • Mature content Gfriend fanfiction Present: @LyzaxElyn