"Anda siap. Nona?"
Eunha mengangguk lemah membuat senyum Sowon kian melebar bahkan deretan gigi pun tertampak disana. Sedetik kemudian Sowon mulai menggerakan kakinya begitu juga dengan Eunha yang melangkah mundur saat kaki Sowon maju dan begitu juga sebaliknya.
Lama hanya dengan seperti membuat kedua nya semakin bergairah untuk menggerakan tubuh mereka, tampak semakin ahli bergerak kesana-kemari. Sesekali berputar-putar dengan mengikuti naluri masing-masing.
Jujur pada saat ini juga. Sowon tidak dapat beralih pandang Eunha, jujur saja malam ini gadis itu terlihat sangat cantik dan juga menawan dengan dress hitam yang melekat pada tubuh nya. Visual yang terpancarkan akibat lampu yang menyinari di atas kepala mereka semakin membuat nya terpukau. Rambut dengan warna blonde semakin membuat Sowon tergila-gila dengan gadis itu.
Bibir mungil di lapisi lipstik merah namun tidak terlalu tebal itu seakan menghancurkan akal nya.
Ia pikir jika saat ini bukan di tempat umun kemungkinan besar bibir itu akan bengkak akibat lumatan menuntunnya.Alunan musik klasik yang di putar masih terus berjalan membuat para tamu undangan semakin menikmati pergerakan dansa mereka. Namun beberapa menit setelah nya perhatian mereka teralihkan pada luar bangunan akibat kembang api yang luncurkan kemudian meledak, memenuhi langit malam melalui jendela besar yang tersedia.
Tepuk tangan meriah pun kembali terdengar di seisi tempat itu sebab waktu sudah menunjukkan tepat pukul dua belas malam. Pada saat melihat pergerakan mereka terhenti dan terfokus pada kembang api. Sowon kembali menatap Eunha yang juga ikut fokus pada pandangan luar, tidak menyiakan kesempatan tepat pada dihadapan nya.
Gadis jangkung itu mengulurkan satu tangan yang sebelum nya menggenggam satu tangan Eunha kemudian menempelkan nya pada pipi gadis itu. Hal itu secara reflek membuat Eunha juga ikut menoleh lalu menatap dirinya dengan tatapan tanpa arti.
Menarik tubuh mungil itu dengan tangan yang masih berada di pinggang nya membuat jarak yang ada kian menipis. Tubuh kedua nya begitu dekat namun tidak sampai menempel dengan saling menatap mata satu sama lain. Sangat dalam terkesan menghipnotis.
"Eunha-ssi..."
Mata Eunha membola secara orang tersebut mengetahui nama panggilan nya
"K-kau tahu nama ku?"
Sowon tersenyum menanggapi
"Tidak hanya itu. Bahkan..." Sowon sengaja menggantungkan kalimat nya kemudian mengarahkan ibu jarinya pada permukaan bibir Eunha dan mengelusnya perlahan. Mata nya pun beralih pada bibir itu sejenak dan kembali menatap lekat gadis itu dengan berkilat-kilat.
"Aku juga sudah tahu seberapa manis nya bagian ini."
Tidak tahan lagi dengan hanya mengelusnya. Sowon langsung menarik tengkuk belakang Eunha dan menyatukan kedua bibir itu dan langsung menyesapnya dalam.
Tentu untuk kesekian kali nya mata Eunha membola akibat perlakuan secara tiba-tiba yang dilakukan oleh gadis asing yang belum ia ketahui di hadapan nya ini.
Selama beberapa detik Sowon menyesap atas dan bawah bibir Eunha. Sedangkan gadis itu masih mencerna apa yang sedang terjadi, namun tak lama setelah nya mata nya pun ikut terpejam menikmati setiap sentuhan pada bibirnya tetapi sampai detik ini juga ia masih tidak menyadari jika orang tersebut adalah Sowon.
Saling memangut bibir satu sama lain dan tidak memperdulikan beberapa orang yang menatap mereka terkesan terpukau seberapa romantis nya saudara tiri yang dikira mereka adalah sebuah sepasang kekasih.
Tak jauh dari jarak kedua nya Yerin dan juga SinB pun ikut menikmati pemandangan itu dengan tersenyum puas tapi hanya pada Yerin tidak dengan kekasih nya yang malah menatap bingung sekaligus penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepsister (END)
Romance⚠ I'm warning you • GxG • Mature content Gfriend fanfiction Present: @LyzaxElyn