04 • Berantem

2.9K 293 37
                                    

TOXIC 🥀

Selepas Daniel menjemput Lavy di mall, ia pun langsung mengabari Heza agar segera pulang ke rumah orang tuanya malam ini. Semenjak Heza membeli apartemennya, Heza sudah sangat jarang sekali untuk pulang ke rumah orang tua mereka. Saat Heza telah sampai di kediaman orang tuanya, ia lantas menangkap sosok gadis yang sedang tersenyum miring ke arahnya dengan posisi dua tanganya yang terlipat di dada.

Kehadiran tiba-tiba gadis itu membuat Heza merasa sangat terkejut sembari bertanya-tanya pada dirinya sendiri, bukankah ia yang akan menjemput gadis ini nanti? Lantas, mengapa gadis itu sudah berada di sini, dan siapa yang telah membawa kekasihnya itu ke rumah orang tuanya?

"Baru pulang?" Lavy berbasa-basi kepada Heza dengan senyuman tipis yang terlukis indah di bibir gadis itu, pertanyaan itu ia lontarkan tatkala sang kekasih sedang berjalan menghampirinya.

"Siapa yang jemput kamu ke sini?" tanya Heza dengan tenang.

"Daniel," ucap Lavy berpura-pura tak tahu dengan kebohongan yang sudah lelaki itu lakukan. "Masuk dulu, mama udah nyiapin makan malam buat kita."

"Yuk." Heza meraih pinggang Lavy untuk ia rangkul membawanya masuk ke dalam rumah mewah milik kedua orang tuanya. Lavender tidak menolak lantas mengikuti saja alur permainan yang Heza buat. Tidak tahu saja lelaki itu jika sedari tadi Lavy sudah menyumpah serapahi Heza di dalam hatinya dengan bermacam-macam nama hewan.

🥀

Semua anggota keluarga terlihat sangat tenang menyantap makan malam yang sudah disiapkan oleh mama Heza. "Kabar daddy gimana, Lavy?" tanya Dori papa dari kekasihnya itu.

Kedekatan Dori dan Beom memang sudah terikat sejak dulu. Persahabat mereka telah terjalin sejak mereka masih menduduki bangku SMA, Itulah mengapa Lavy begitu dekat dengan keluarganya Heza. Belum lagi hubungan kedunya sudah menginjak lima tahun lamanya. ini juga menjadi salah satu alasan bagi Lavy susah untuk meninggalkan Heza. "Baik kok, pah, minggu depan daddy juga ada rencana buat ke jepang," celetuk Lavy.

"Kamu tinggal di sini aja, ya, sayang. Selama daddy kamu pergi," Boah mengajak Lavy untuk tinggal di rumahnya dengan senang hati. Ke datangan Lavy ke dalam keluarga Lee disambut hangat oleh para anggota. Siapa yang tidak menyukai gadis ini, parasnya yang cantik, mempunyai sifat penyayang, tutur sapanya yang sopan dan begitu pula sangat menghargai orang yang jauh lebih tua darinya.

Lavender tersenyum lantas menggeleng pelan. "Gakpapa kok, mah, Lavy berani kok tinggal sendirian, lagian di rumah juga ada bik Ana." ucap Lavy. Bik Ana yang Lavy maksud adalah asisten rumah tangga di rumahnya yang berkerja sudah sangat lama untuk keluarga kim.

Heza sedari tadi hanya menyimak saja kedekatan Lavy dengan keluarganya. Tak bisa di pungkiri jika ia terus tersenyum menatap sangat kekasih. Namun, berbeda dengan Daniel, lelaki itu bahkan tak lepas menatap Heza dengan tajam. Demi apa pun yang ada di dalam rumahnya, untuk saat ini Daniel bener-benar ingin melempar ke wajah kakaknya itu.

Suara Heza menyadarkan semua anggota untuk menatap ke arah lelaki itu, manakala ia menyatakan sebuah pernyataan yang mengundang kekesalan anggota keluarga. "Ve, kamu suka udang 'kan?" tanya Heza sembari menambahkan udang ke dalam piring Lavy.

Lavy menautkan kedua alisnya dengan perhatian yang baru saja Heza lakukan. "Maheza ... kamu gak lupa 'kan? kalo Lavender alergi udang," pernyataan dari ibunya itu menyadarkan Heza atas kesalahan yang baru saja ia lakukan. Pasalnya yang Boah tahu, selama ini Lavy itu memiliki alergi terhadap udang.

TOXIC [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang