07 • Menyakitkan

2.6K 289 61
                                    

TOXIC 🥀

Di dalam keramayan kelas yang begitu ricuh. Terdapat segerombolan siswa-siswi yang sedang bercerita ria tentang masa depan mereka masing-masing, dan berhalusinasi dengan apa yang belum terjadi.

"Gua pengen punya anak sepuluh sama Zehan," ucap Lia. Beberada temannya tertawa dengan ucapan Lia. Lia dan Zehan memang sudah menjalin hubungan sekitar satu tahunnan. Karena sifat Lia yang aktif, ia sering melontarkan hayalan-hayalan yang ingin ia cerita pada temannya mengenai masa depannya bersama sang kekasih. "Kalo lo, gimana, Vy? mau punya anak berapa?" tanya Lia pada Lavy.

"Apaan cobak? bahas anak-anakan, nikah aja belum," balas Lavy.

"Yaa ... Mana tahu aja 'kan, habis tamat sekolah lo sama Heza langsung nikah," ucap Lia sembari tersenyum kecil.

Mina menyenggol bahu Lia. "Lu kata Lavy kayak lo, gitu? mikir lo udah kejauhan, Lia," canda Mina.

Lia memutar bola matanya malas. "Heleh! lu yang jomblo lumutan diem aja deh, berisik tau, ga?!" sindir Lia.

Mina mengucek-ngucek rambut Lia dengan kasar. "Sekate-Kate lu."

"Mina! Rambut Gue ... Emang gua salah ngomang, apa?!"

Rahel dan yang lain terkekeh melihat kedua gadis ini yang terus beradu mulut. Kini Rahel berpindah pada ponselnya yang berbunyi di atas meja. Itu seperti notifikasi pesan. "Vy?" Panggil Rahel yang masih fokus dengan ponselnya.

Lavy menoleh. "Kenapa manggil gua?"

"Heza berantem sama Senja di lapangan." Lavy terkejut dengan pernyataan Rahel. Tanpa ingin berlama-lama, ia pun langsung bergegas menuju lapangan basket di mana Heza dan Senja sedang berkelahi.

🥀

"Maksud lo apa jalan sama cewek gua, bangsat!" satu pukulan mendarat di rahang tegas Senja. Senja telah terjatuh di atas lapangan karena pukulan keras dari Heza.

"Udah, Za! udah. Kontrol emosi lo!" Zehan menarik Heza yang terus memukul wajah Senja dengan beruntal. Keduanya sudah tampak berantakan karena saling memukul.

"Minggir, Han! ini urusan gua sama dia!" Tunjuk Heza kepada Senja tatkala genggaman Heza terlepas karena Zehan. Emosinya meluap saat mengingat kejadian tadi malam ketika Senja memposting foto Lavy di akun instagramnya.

Bugh!

Heza melayangkan pukulan talak lagi secara membabi buta. "Siapa yang ngizinin lo bawa cewek gua keluar?!"

Senja tersenyum remeh, tangannya mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya. "Cewek lo? cowok mana yang rela nyakitin ceweknya cuma karena cewek lain!" pernyataan senja penuh untaian kekesalan.

Heza menarik kejut kerah baju Senja dan memukulnya lagi. "Bangsat lo! gua gak suka punya gua di sentuh orang lain. Apa lagi orangnya lo!!"

Bugh!!

"Lo yang bangsat!" Senja tak tinggal diam. Ia pun membalas pukulan Heza tak kalah kuat. Pertengkaran keduanya tak luput dari pandangan murid yang sedang berkumpul di dalam lapangan untuk menyaksikan kegaduhan itu. Namun untuk sekejap, suara seoarang gadis menggema di dalam lapangan basket.

"MAHEZA, SENJA. STOP!!" triak Lavy dari pintu masuk. Keduanya tidak memperduli teriakan keras dari Lavy. Mereka saling meninju satu sama lain tanpa memberi ampun, meluapkan semua amarah yang mereka rasakan.

Bugh!

Bugh!

"MAHEZA, UDAH!" Lavy berdiri di depan Heza sambil melentangkan kedua tangannya untuk melindungi Senja.

TOXIC [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang