Farrel menyodorkan bakso dan segelas teh dingin kepada Bella. Gadis itu menerima sambil tersenyum melihat ekspresi datar dari cowok itu.
"Thanks, walaupun lo manusia kulkas seenggaknya lo sangat perhatian" celetuk Bella.
"Gue perhatian ke lo doang" ujarnya jujur masih dengan wajah yang sangat datar. Dia mendudukkan bokongnya di samping Bella.
"Ah masa sih" Bella mencebikkan bibirnya tidak percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulut Farrel. Biasanya cowok akan selalu bilang begitu kepada semua cewek.
"Terserah"
Bella mengangguk-ngangguk, sebenarnya dia percaya sih. Farrel cowok yang tidak tersentuh, mana bisa dia perhatian ke semua cewek? Di deketin cewek aja langsung risih, kecuali sama Bella.
Bella memakan baksonya dengan khidmat, bakso di kantin benar-benar enak. Rugi bagi yang belum pernah mencobanya.
Gadis itu meneguk es teh saat baksonya sudah habis.
"Bella" panggil seseorang menghampiri meja yang di tempati Bella dan Farrel.
"Darimana lo?" Tanya Bella pada orang itu.
"Toilet," balasnya.
"Berdua?"
"Iya"
Bella melotot ke arah keduanya "heh, ngapain anjir lo berdua-duaan di kamar mandi?!"
Sasha menjitak kepala Bella "jangan mikir yang macem-macem bel, gue juga masih demen batang kalii!" Teriaknya di akhir kata membuat pengunjung kantin menoleh, kata-katanya sangat frontal sekali.
"Gila aja jeruk makan jeruk!" Ujar Liora lalu mereka tertawa bersama. Aneh memang.
Farrel sedari tadi hanya diam, menghiraukan perkataan ketiga cewek itu. Dia bermain ponsel, menghilangkan rasa bosannya.
Brak
Sasha menggebrak meja dengan sangat kencang, membuat yang mendengar terlonjak kaget. Farrel hanya menatap malas ke arah Sasha lalu kembali fokus pada ponselnya. Kebiasaan emang, nggak di kelas nggak di kantin selalu saja gebrak meja. "Liat noh, si cabe and the geng" tunjuknya ke arah meja lain.
Liora mencubit keras lengan Sasha, tentu saja cewek itu kesal karena Sasha selalu saja membuatnya kaget. Terlebih dia berada dekat di sampingnya. "Bisa nggak? Jangan gebrak meja!"
"Lo mah maennya nyubit, gak asik ah" Sasha meringis, mengerucutkan bibirnya ke depan. Pura-pura marah ceritanya.
"Najis, murahan banget cih" Bella memandangi aksi cabe and the geng itu, dia sedang bergelayut manja dengan cowok yang sangat ia kenal.
"Amit-amit gue mah, cabe-cabe" Sasha geleng-geleng kepala.
Liora menatap dengan tatapan yang penuh arti ke cabe itu, dia tersenyum miring seolah-olah sedang merencanakan sesuatu.
Mereka bertiga memang sangat membenci pada cabe itu, nggak tau kenapa gedek aja liat mukanya. Kayak pengin nampol aja sih.
"Guys," panggil Liora membuat keduanya menoleh, Liora menaikkan alis sambil tersenyum. Keduanya mengangguk mengerti, lalu ketiganya berdiri.
Asal kalian tau, Three Amigos itu selalu kompak dalam hal apapun. Seperti sekarang mereka kompak dalam hal membenci orang. Namanya sefrekuensi, pasti kalo benci satu ya benci semua.
Mereka berjalan bak model terkenal, auranya sangat jelas terpancar. Banyak sekali yang memperhatikan, terlebih yang paling beraura di antara ketiganya itu Bella. Dia berjalan di tengah-tengah antara Liora dan Sasha.
Farrel diam di tempatnya, dia tidak memedulikan. Sudah tahu apa yang akan di lakukan oleh ketiga cewek itu.
Pencari masalah!
"Say hi to cabe, guys" ucap Bella di hadapan cabe itu sambil tersenyum meledek.
"Hai cabe dua rebuan" kata Sasha dengan melambaikan tangannya.
Sebenarnya namanya Anggun bukan cabe, tapi emang mereka tuh kalo benci ya gitu. Jangankan ngelihat, nyebut namanya aja malas.
Tentu saja Anggun tidak tinggal diam di katakan cabe seperti itu, dia berdiri dari duduknya. Tangannya yang di kepal menandakan bahwa dia tidak terima di katakan cabe.
"Maksud lo apa hah?!" Balas Anggun marah. Siapa yang tidak marah? Lagi enak-enak duduk, tiba-tiba ada orang yang mengganggu ketenangannya dan mengatakan dirinya cabe. Jelas, dia tidak terima. Walaupun gayanya memang seperti cabe.
"Lo nggak denger atau emang budek? Jelas-jelas kita bilang lo cabe. Ca.be. mu.rah." ujar Liora menekankan kata cabe.
Anggun semakin marah, dia maju lebih dekat ke arah tiga cewek itu.
"Cabe teriak cabe" balas teman Anggun yang berada di sampingnya. Dia Lidia.
Bella bertepuk tangan sambil tersenyum remeh "wahh, nggak salah nih guys kita cabe?" Dia menoleh ke arah Liora dan Sasha sebentar lalu kembali menatap ke dua cabe di hadapannya. Biasanya mereka berempat, tapi entah kenapa sekarang cuma ada dua cabe. "Yang pake bedak tujuh lapis siapa? Yang pake lipstik kayak makan darah siapa? Yang rambutnya di warna dengan warna terang kayak tante girang siapa?" Cercanya membuat Liora dan Sasha tertawa puas.
"Jelas 'kan yang cabe siapa?" Sasha menaikkan kedua alisnya sengaja. Three Amigos bertos ria satu sama lain.
Anggun yang sedari tadi menahan emosinya, maju satu langkah lalu menjambak rambut Bella membabi buta. "Ngomong aja merasa tersaingi, nggak usah sebut-sebut gue cabe sialan!"
Kalo ribut nggak jauh dari jambak-jambakan, siapa itu? Ya betinalah.
Bella diam tidak melawan, dia merasakan jambakan itu. Lumayan, batinnya.
"Anjing, rasain lo!" Anggun semakin menarik rambut Bella.
Liora dan Sasha juga diam hanya menyaksikan, tunggu setelah ini apa yang akan terjadi. Anggun sedang membangunkan macan betina.
"Lepasin tangan lo!" Peringat Bella. Namun, Anggun malah semakin brutal, menarik rambut Bella dengan kencang.
Bella menghela napas, mengumpulkan tenaganya. Dia melepaskan tangan Anggun dari kepalanya dan mencengkramnya dengan sangat kuat.
"Lo belum cebok, tangan lo bau tai. Anjing!" Teriak Bella yang membuat para penonton tertawa. Liora dan Sasha tertawa paling keras, sengaja mengejek. Merasa di permalukan, Anggun maju melayangkan satu tamparan.
Dan ya, tamparannya tepat mengenai pipi Bella. Sangat keras, tamparannya membuat Bella menoleh ke arah kiri. Anggun tersenyum menang. Bella merasakan panas dan perih di pipinya.
Sialan! Makin jadi ni cabe.
Bella maju satu langkah, menatap Anggun dengan tatapan yang mengintimidasi. Anggun gelagapan, tapi dia mencoba tidak takut.
Bella mengangkat tangannya ke udara, hendak melayangkan tamparan ke cabe itu. Dia akan membalas siapa saja, jangan pikir Bella akan diam.
Anggun wajahnya sudah sangat siap untuk di tampar, dia memejamkan mata. Namun, dia tidak merasakan apa-apa di pipinya.
Bella menggeram kesal saat lengannya di cekal oleh seseorang. Cowok itu telah menggagalkan aksinya. "Memang cowok sialan!"
***
Jangan lupa beri vote dan komentar, follow dan share cerita ini juga oke.
Sayang kalian yang udah baca❤
Follow instagram : elvasalsabila_

KAMU SEDANG MEMBACA
ANNABELLA
Genç KurguIni bukanlah kisah laki-laki berwatak dingin, ketua geng motor ataupun ketua osis. Ini hanyalah kisah Annabella Cassandra, seorang gadis cuek dan galak yang tiba-tiba mencintai sosok laki-laki yang memiliki senyum manis dengan sifat yang menyebalka...