TIGA

2.9K 191 0
                                    

Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari

^_^

Setelah dari pondok, husein langsung pulang ke rumahnya untuk segera menonton anime. Sedangkan hasan pergi ke cafe depan pondok untuk menepati janjinya pada ustadzah syalwa.

Hasan sudah pamit atau mengatakan pada husein jika dirinya tak akan langsung pulang karna masih ada janji dengan ustadzah syalwa.

Husein hanya iya iya saja, asalkan abangnya sehat, bugar, jasmani dan rohani juga tidak lecet sedikit pun. Husein sedikit senang akhirnya tidak ada yg mengomel juga tidak ada yg akan mengganggu dirinya, walau hanya sementara.

Saat tiba di cafe depan pondok, hasan langsung menemukan ustadzah syalwa yg sedang duduk menunggu kedatangan dirinya.

Hasan segera menghampiri ustadzah syalwa, takutnya ustadzah syalwa menunggu dirinya sangat lama. Karna hasan masih berdebat dengan husein sebentar di kelasnya.

"assalamualaikum... " ucap hasan langsung duduk di kursi depan ustadzah syalwa.

"waalaikumussalam... " jawab ustadzah syalwa tersenyum simpul.

"dari tadi atau barusan ustadzah?? " tanya hasan membuka pembicaraan.

"ga lama lama banget kok tadz" jawab ustadzah syalwa sedikit malu.

"ingin membicarakan apa ustadzah? Hingga menyuruh saya bertemu dengan anda langsung seperti ini?" tanya hasan pada ustadzah syalwa yg menundukkan pandangannya.

"afwan ustadz, mungkin ini sedikit membuat ustadz kaget dan juga heran nantinya... " jawab ustadzah syalwa yg langsung membuat hasan bingung.

Hasan tidak suka basa basi, ia hanya ingin langsung ke inti pembicaraan alias to the poin. Hasan terkadang kesal sendiri jika seseorang masih basa basi ketika hendak membicarakan sesuatu.

"jelaskan dan ceritakan apa yg akan ustadzah bicarakan, saya tidak ingin berlama lama disini" tegas hasan dengan nada dinginnya.

Ustadzah syalwa mengangguk, "saya menyimpan rasa pada sampean ustadz, mungkin ini sedikit aneh karna saya terlebih dahulu yg mengatakan cinta" ucap ustadzah syalwa yg membuat hasan kaget juga bingung.

"maaf saya tidak bisa menerima cinta anda, saya ingin mencari jodoh saya sendiri" ucap hasan pelan.

"maaf sudah membuat ustadzah syalwa sedih dan sakit hati, karna sesuangguhnya saya benar benar tidak mencintai seorang pun kali ini" lanjut hasan menunduk.

"tidak apa apa ustadz, sepertinya saya tidak bisa menjadi sayyidah khadijah dan sepertinya saya harus menjadi sayyidah fatimah saja... " ujar ustadzah syalwa pelan.

"tikung saya disepertiga malam dan cantumkan nama saya di doa anda, jika anda benar benar mencintai saya" ucap hasan langsung berdiri dan pergi meninggalkan ustadzah syalwa yg masih menunduk dan memainkan ujung jilbabnya.

"sepertinya apa yg dikatakan ustadz hasan benar, aku harus mendekat ke tuhan ku terlebih duhulu untuk bisa memiliki hambanya" gumam ustadzah syalwa tersenyum tipis.

Ustadzah syalwa langsung pergi meninggalkan tempat itu dan segera pulang ke kosan nya yg tidak terlalu jauh dari pondok Demangan ini.

Hasan berjalan melewati trotoar, hasan masih memikirkan perkataan ustadzah syalwa. Akan tetapi, dalam hatinya benar benar tidak menerima siapa pun.

Hasan hanya mengangumi seorang wanita, kemudian wanita yg berada didalam pikirannya itu seketika hilang ditiup angin kencang.

Hasan juga bingung untuk mencari jodohnya, karna dirinya sendiri masih tidak terlalu tertarik pada pernikahan atau masalah percintaan.

Karna ini sudah lumayan sore, keadaan perumahan sedikit ramai oleh para anak kecil yg sedang bermain dan juga beberapa orang tua yg sedang menjaga anak anak mereka.

"baru pulang mas?? " tanya seorang ibu ibu yg sedang menjaga anaknya bermain.

"nggih buk... " jawab hasan ramah.

Hasan tersenyum lalu melanjutkan jalannya, hasan sendiri biasanya sering berlari pagi disekitar perumahannya. Terkadang husein juga iku jika dirinya sedang mood.

Setelah beberapa menit berjalan hasan sampai dirumahnya, ketika masuk ke dalam rumah sangat sepi. Rumanhnya kini sudah seperti rumah yg tinggal penghuni nya.

"ucennn!!" teriak hasan yg kebingungan mencari adik tercintanya itu.

Tidak ada jawaban sama sekali, hasan yg tadinya berada didapur kini langsung berlari pergi ke atas lebih tepatnya dilantai 2.

Hasan sudah menduga kembaran kesayangan nya itu sedang berada dikamarnya sembari menonton anime, hasan masuk ke kamarnya terlebih dahulu untuk menaruh kitab kitab nya.

Hasan menarug pecinya, dan langsung keluar pergi ke kamar kembarannya. Hasan langsung membuka pintu kamar husein dan terdapar husein yg sedang duduk memangku bantal, didepannya sudah ada meja kecil dan satu laptop yg menyala.

Hasan geleng geleng kepala ketika melihat kembarannya itu, "assalamualaikum... Halo wibu" ucap hasan masuk dan menutup pintu kamar husein kembali.

"waalaikumussalam... Hai anuuu apa namanya gus" balas husein menyengir kuda.

Hasan menarik pelan telinga husein, husein tak meringis atau apapun. Hasan duduk disebelah husein yg masih sangat fokus pada anime kesayangannya itu.

"abang acaannn" panggil husein dengan lucu.

"hmm??"

"hape abang ada ga??" tanya husein yg hanya dibalas anggukan dari hasan.

"pinjem dong, mau liat liat isinya" pinta husein mengedipkan matanya dua kali.

Hasan mengambil ponselnya yg berada di kantong baju nya, hasan malah tertarik pada anime yg sedang husein tonton dari tadi. Husein tersenyum senang karna akhirnya dirinya bisa membongkar seluruh isi ponsel abang kembarannya itu.

"SUBHANALLAH BANG!! INI SIAPA??" pekik husein ketika melihat wallpaper layar kunci abangnya menggunakan foto wanita bercadar.

"biasa aja kali, itu pin cen... Abang cari di pinters" ujar hasan dengan santainya.

Seketika husein melongo, ternyata dirinya saja yg terlalu heboh. Karna baru pertama kali ini husein menemukan wallpaper abangnya menggunakan foto wanita apa lagi ini bercadar.

"bang uatadzah syalwa bahas apaan sih sama abang?? " tanya husein kepo.

"anu, ustadzah syalwa ngungkapin cinta nya sama ab--" jawab hasan yg langsung dipotong oleh husein.

"ya allah beneran bang!?" potong husein yg langsung mendapat tampolan dari abangnya.

"dengerin dulu belum selesai ngomong juga! " ketus hasan menatap malas kembarannya itu.

"ye ye bang lanjutin... "

"nah lanjut, ustadzah syalwa ngungkapin rasa cintanya sama abang, tapi abang tolak" lanjut hasan yg membuat dahi husein berkerut bingung.

"nape bang?? " tanya husein penasaran.

"ga minat aja" jawab hasan enteng.

Husein hanya geleng geleng kepala dengan kelakuan hasan yg sama sekali tidak tertarik pada wanita, pernah satu kali tertarik, akan tetapi wanita yg hasan cintai ternyata sudah bersuami.

~_~

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat dalam part ini semoga kalian suka dan terima kasih.

Cinta Dalam Istikharah [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang