DUA PULUH SATU

2.6K 186 4
                                    

Follow instagram
@anak_klepon
@aqila.alhasan
@lutfi.syauqi
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@jain.alhasan
@aliza_abelia

***

Setelah membaca doa, pengantin perempuan sudah datang. Mahreen terlihat sangat cantik dengan gaun sederhana, akan tetapi terkuat sangat elegan dan cocok untuk dipakai Mahreen.

Mahreen berjalan sembari menundukkan pandangannya. Mahreen dituntun oleh mamanya yaitu Riska, sahabat Aliza sejak dirinya masih SMA.

Hasan berdiri dan bersiap untuk menghadap istrinya itu. Setelah Mahreen sampai dihadapan Hasan, jantung Hasan seperti sudah seperti tidak ada ditempa nya lagi.

Rehan dan Zayn menyuruh Mahreen untuk mencium tangan dan telapak tangan Hasan. Mahreen sendiri masih sedikit malu dan juga ragu untuk mencium tangan Hasan, karena ini adalah pertama kali didalam hidupnya.

Hasan juga perlahan menjulurkan tangannya. Dengan tangan yg sedikit bergetar, Hasan berusaha untuk tenang dan terus memperhatikan istrinya yg masih menundukkan dan ragu untuk mencium tangannya.

Mahreen mulai menerima uluran tangan Hasan, Mahreen mencium tangan dan telapak tangan Hasan. Hasan menaruh tangan sebelahnya di pucuk kepala Mahreen, Hasan membacakan doa agar pernikahannya ini bisa berkah.

Setelah selesai dengan adegan sungkeman. Kini Hasan mencium kening istrinya itu, sungguh hati Hasan seketika berdesir. Mahreen memejamkan matanya dan merasakan kecupan hangat dikeningnya.

Setelah selesai, mereka berdua saling memakaikan cincin dan foto bersama. Sungguh hari ini adalah hari yg sangat spesial bagi Mahreen dan Hasan, karena hari ini adalah mereka bersatu menjadi pasangan yg sudah terikat dengan ikatan halal.

"cantik" puji Hasan menatap dua manik mata Mahreen.

Mahreen menunduk malu dan tersenyum malu, karena dipuji oleh Hasan yg kini sudah menjadi suaminya. Mahreen sendiri masih sedikit ragu dan malu untuk berbicara dengan Hasan.

"syukron ustadz" ucap Mahreen malu.

"jangan panggil saya ustadz, panggil kaka atau sayang aja ga papa" balas Hasan pelan.

Pipi Mahreen langsung memerah mendengar ucapan Hasan yg sangat tidak ramah lingkungan itu. Mahreen menundukkan kepalanya malu dan berusaha memenangkan jantung nya yg sudah meronta ronta mendengar ucapan Hasan.

Semua orang tertawa kecil melihat Mahreen yg menunduk malu. Pasti Hasan sudah membuat Mahreen malu, entah dari perkataan atau perlakuan Hasan.

"kaka jangan bikin Mahreen malu disini" ucap Mahreen pelan.

"dirumah aja gitu??"

"terserah kaka aja deh, Mahreen maluuu"

Hasan tertawa kecil dan langsung memeluk Mahreen. Mahreen terjingkat kaget dan perlahan menenangkan dirinya, karena baru pertama kali nya Mahreen dipeluk oleh laki laki kecuali oleh ayahnya sendiri.

Perlahan Mahreen ikut membalas pelukan Hasan yg sangat hangat itu. Sungguh baru kali ini Mahreen merasakan kehangatan yg berbeda dalam pelukan kali ini, pelukan ini membuat dirinya sangat tenang.

"peluk tubuh saya kapan saja yg engkau mau, buat dirimu senyaman mungkin dan lakukan apa saja pada saya" bisik Hasan ditelinga Mahreen.

"iya ka, Mahreen ga akan merepotkan kaka kok" balas Mahreen dengan suaranya yg lembut.

Hasan mengelus punggung Mahreen pelan dan merasakan kehangatan dalam pelukan nya. Setelah lama berpelukan, Hasan melepas pelukan itu dan kembali mencium kening Mahreen.

Setelah foto bersama dan acara lainnya, kini tiba dimana acara sungkeman dengan pengantin baru. Hasan sendiri sudah ingin pulang karena dirinya sudah sangat lelah, begitu juga Mahreen yg sudah sangat lelah.

Para ustadz dan ustadzah dari pondok Hasan hadir semua. Mereka bersalaman dengan dua pengantin baru yg masih malu malu kucing garong itu.

"acieee melepas masa lajang..." goda ustadz Fawwas sembari menepuk pelan pundak Hasan.

"ya dong ga kaya kamu" balas Hasan sembari menarik turunkan alis nya.

Ustadz Fawwas yg sedang kena mental itu hanya menyengir dan turun dari pelaminan. Semua bersalaman dan memberikan selamat pada Mahreen dan Hasan, sungguh para ustadzah yg masih jomblo sedikit terlihat patah hati dan murung.

Tiba tiba Husein dan Faisal naik ke atas pelaminan. Mereka berdua bergaya layaknya pengantin baru, sama seperti yg berada di sebelah mereka.

Hasan dan Mahreen menatap heran dua manusia dan hamba allah itu, entah sedang apa mereka berdua. Hasan dan Mahreen sendiri melihat banyak sekali tamu dan melihat sebagian santri abdi ndalem pondok Al-hikmah ikut hadir.

Zaid sahabat Husein naik ke atas pelaminan dan bersalaman pada Husein dan Faisal. Zaid bersalaman dengan gaya yg sangat cetar dan membuat semua orang tertawa dengan tingkah dua manusia itu.

Setelah bersalaman dengan dua pengantin jadi jadian itu, Zaid langsung bersalaman dengan pengantin yg sesungguhnya. Sungguh Zaid terpukau melihat istri Hasan yg sangat cantik, akan tetapi Zaid sadar diri karena wanita itu sudah menjadi milik orang lain.

"eh eh Zaid jangan turun lo, sini jadi dayang kita berdua lo" ucap Faisal pada Zaid yg sudah berjalan untuk turun dari atas pelaminan.

Zaid menghela nafas panjang dan berdiri disebelah Husein, sepertinya Zaid akan mencekik dua sahabatnya yg selalu membuat dirinya tertekan itu. Zaid hanya diam dan menahan tangannya untuk memukul kepala dua sahabat nya yg sangat sinting itu.

Zayn memperhatikan kelakuan Husein dari bawah, sepertinya Zayn juga akan menggoreng anaknya itu setelah acara selesai nanti. Sungguh kelakuan Husein membuat Zayn dan Aliza istighfar berkali kali.

Semoga ketengilan Husein berakhir setelah dirinya menikah nanti. Jika tidak hilang juga, istri Husein akan tertekan nantinya. Tapi tidak apa apa, Husein tampan walau pun tengil nya se alam semesta.

Hasan sendiri selalu bersabda menghadapi sikap adiknya itu, karena Husein sendiri sedikit random. Kadang sinting, kadang gila dan juga kadang baik hati dan ramah.

***

Tbc.

Cinta Dalam Istikharah [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang