EMPAT BELAS

2.3K 170 1
                                    

Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari

ʕ•ﻌ•ʔ

Sesuai dengan apa yg disuruh Hasan tadi, setelah jam pelajaran pertama selesai Mahreen langsung pergi ke taman pondok yg berada disebelah madrasahnya.

Mahreen sendiri sudah meminta izin pada dua sahabatnya itu, karna biasanya saat istirahat dua sahabatnya itu selalu mengajaknya berkumpul bersama.

Mahreen berjalan sendirian dan mencari keberadaan Hasan, Mahreen sendiri sedikit takut akan adanya sebuah fitnah, dan juga tuduhan padanya.

Setelah beberapa menit mencari keberadaan Hasan,  akhirnya Mahreen menemukan keberadaan ustadznya itu. Mahreen langsung menghampiri Hasan yg sedang duduk dikursi yg terletak dibawah pohon yg rindang.

"assalamualaikum ustadz... " ucap Mahreen pelan.

"waalaikumussalam..." balas Hasan langsung menggeser tubuhnya dan menyuruh Mahreen duduk.

Mahreen duduk diujung kursi dan Hasan juga duduk diujung kursi, sungguh ini sedikit canggung bagi mereka berdua.

Hasan masih tidak membuka pembicaraan, begitu juga dengan Mahreen yg masih diam dan menunduk malu. Hasan menghela nafas pelan dan sedikit melirik Mahreen yg terus menunduk.

"saya ingin membicarakan masalah perjodohan kita" ucap Hasan langsung membuka pembicaraan.

"ustadz menerimanya? " tanya Mahreen sedikit mengangkat kepalanya.

"saya menerima perjodohan ini Mahreen " jawab Hasan pelan.

Mahreen membeku ditempat, dirinya tak menyangka jika Hasan juga menerima perjodohan ini. Mahreen juga tak menyangka jika dirinya akan dijodohkan dengan seseorang yg ia kagumi secara diam diam.

"saya mengagumimu Mahreen, saya juga sudah mulai cinta pada dirimu Mahreen" ujar Hasan yg membuat Mahreen sedikit bingung.

"apakah Ustadz tidak mencintai saya?? " tanya Mahreen pelan.

"maaf jika ini menyakiti hatimu, saya memang tak menyukai mu dan hanya sebatas kagum. Akan tetapi, setelah saya beristikharah 4 hari 4 malam saya mulai jatuh cinta padamu" jawab Hasan menundukkan pandangannya.

Mahreen sedikit kaget dan berusaha menenagkan dirinya. Mahreen mengerti bagaimana perasaan Hasan, Mahreen sendiri sangat mengetahui jika Hasan sangat susah sekali menerima perempuan.

"jangan berbohong ustadz, semuanya akan berakhir mengecewakan" ujar Mahreen lirih.

"ini nyata Mahreen, ini juga bukan fiksi yg hanya sebatas khayalan saja. Saya sedang belajar mencintai seseorang karna Allah Mahreen.... " balas Hasan menatap Mahreen sebentar.

"tolong bantu saya Mahreen... " lirih Hasan terus menunduk.

"saya akan membantu ustadz sampai ustadz mencintai saya" ujar Mahreen menatap Hasan sebentar.

"saya takut menyakiti dan mengecewakanmu Mahreen"

"ustadz jangan berkata seperti itu, saya akan menerima ustadz apa adanya. Semua akan Mahreen jalani bersama ustadz, semua upaya akan saya lakukan demi ustadz bisa mencintai saya dan juga bisa menerima saya"

"ini bukan sebuah cerita fiksi, ini cerita nyata kita ustadz. Ini masih berada dipembukaan, dan kita harus terus merangkai cerita kita menjadi cerita yg bahagia"

"ustadz pantas mendapatkan hati saya, ustadz juga pantas meminang dan menikahi saya. Semua nya pantas untuk ustadz selama ustadz mau bertanggung jawab atas nama saya"

"ustadz tak perlu memaksakan cinta, cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Percayalah ustadz, nama ustadz selalu tercantum dalam doa saya dan saya selalu berdoa semoga ustadz bisa mencintai saya karna Allah"

Hasan sendiri sangat tersentuh dengan penuturan Mahreen barusan, entah mengapa Mahreen selalu membuat hatinya luluh seketika.

Hasan hanya bisa tersenyum tipis dan menundukkan kepalanya, Hasan juga tak mengerti dengan apa yg sedang ia rasakan kali ini.

"saya akan meminangmu Mahreen" ucap Hasan langsung berdiri dan meninggalkan Mahreen sendirian.

Mahreen tersenyum tipis, Mahreen tau jika Hasan tersentuh dengan ucapannya. Mahreen memang benar benar mencintai Hasan dan ia akan berusaha membuat hati Hasan luluh pada dirinya.

Mahreen berdiri dan pergi meninggalkan tempat tadi dan beralih pergi mencari dua sahabatnya yg tak tau berada dimana.

Hasan berjalan entah ingin kemana, dirinya sangat malas untuk kembali ke kelasnya. Hasan terus berjalan hingga berhenti dikantin karna ia menemukan kembarannya berada disana sendirian.

"jomblo gitu dah sendirian " gumam Hasan langsung berjalan menghampiri adik kembarannya itu.

"assalamualaikum ucen... " ucap Hasan langsung duduk didepan Husein yg sedang memakan soto.

"waalaikumussalam..." jawab Husein menatap abang kembarannya yg sangat tampan itu.

"tumben bang kesini, biasanya sama ustadz Fawwas di masjid pesantren? " heran Husein sembari menyeruput kuah sotonya yg masih hangat itu.

"ustadz Fawwas ga ada, ga tau kemana" jawab Hasan mengambil es jeruk Husein.

"kamu beneran mau khitbah ustadzah Syalwa??" tanya Hasan memperhatikan adik kembaran nya yg sedang makan itu.

"beneran lah" jawab Husein dengan santai.

Hasan hanya mengangguk ngangguk faham, Hasan sendiri tidak keberatan jika Husein langsung ingin mengkhitbah perempuan.

Tiba tiba ustadz Fawwas datang dengan membawa dua lumpia dan satu air putih. Ustadz Fawwas langsung duduk disebelah Hasan yg sedang duduk santai bersama Husein.

"assalamualaikum kembarr" ucap ustadz Fawwas yg membuat Hasan dan Husein terjingkat kaget.

"uhuuk uhukk"

Hasan segera menyodorkan satu gelas es jeruk pada Husein, Husein segera meminum nya. Husein menatap tajam ustadz Fawwas yg sedang memakan lumpia dengan santai itu.

"waalaikumussalam... " jawab Hasan dan Husein yg sama sama menatap ustadz Fawwas tajam.

"ehh kenapa mata kalian kok jadi gitu? " heran ustadz Fawwas menatap heran si kembar itu.

"ini gara gara ustadz kagetin kita!! " ketus Husein terus menatap tajam ustadz Fawwas.

"basar cen... "

"sabar tadz!! " ketus Husein yg membuat Hasan mendengus kesal.

Hasan sendiri sangat kesal jika Husein sudah ngamuk ngamuk tak jelas seperti saat ini. Husein memang tidak bisa pelan dalam berbicara, akan tetapi ia sangat lembut juga dalam berbicara.

ʕ•ﻌ•ʔ

Lupa ga up tadi malem")

Lanjut?

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat dalam part ini semoga kalian suka dan terima kasih.

Cinta Dalam Istikharah [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang