TUJUH

2.3K 164 1
                                    

Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari

~♥~

Hasan tengah duduk sembari memikirkan pilihannya, zayn dan aliza yg melihat hasan sedang bingung sedikit terkekeh kecil. Karna zayn dan aliza sangat tau jika hasan sedang memilih antara wanita berumur 19 atau 17 itu.

"Hasan, lebih baik lakukan istikharah saja... Dari pada kamu bingung trus salah pilihan" ujar zayn menatap putranya itu.

"hufftt nggih abi" jawab hasan yg sudah mulai pusing.

"hasan juga ga usah terlalu ditekan kan untuk itu pikirannya, bunda kasihan sama kamu" ucap aliza dengan lembut.

Hasan hanya mengangguk, hasan sangat pusing kali ini. Gara gara dua pilihannya dan juga gara gara dirinya begadang tadi malam.

Hasan begadang karna ada tugas kampus yg sangat menumpuk dan terus ditambah oleh dosennya. Entah mengapa dosennya itu sangat suka membuat siswa dan siswi nya sakit kepala.

"ABANG!!!" tetiak husein yg baru bangun dan berjalan menuruni tangga.

"YA ALLAH UCEN BISA GASIH GAUSAH TERIAK TERIAK!!!" balas hasan ngegas dan membuat zayn aliza geleng geleng kepala.

"hehe maap bang" ucap husein langsung memeluk abangnya dari belakang.

"abang kok anget lehernya, bunda bunda abang sakit deh kayanya"

Aliza langsung menghampiri hasan yg duduk lemas, aliza menyuruh husein untuk duduk bersama abinya. Aliza menaruh punggung tangannya di dahi hasan dan benar saja apa kata husein.

"hasan kok anget? Kamu sakit? Kamu ga makan?" panik aliza menatap khawatir putranya itu.

"nda ummah, acan ga papa... Cuman pusing dikit" ujar hasan tersenyum simpul pada bundanya yg manis itu.

"hasan begadang yah?? " tebak zayn yg membuat hasan diam membeku ditempat.

Zayn dan aliza memang melarang hasan husein untuk begadang, walaupun saat ada tugas mereka tidak boleh ngerjakannya sampai tengah malam.

"nggih abi bunda... Semalam banyak tugas kampus dan harus dikumpulkan sskarang" jujur hasan menyengir.

Aliza menjewer telinga hasan hingga daun telinga hasan memerah, husein tertawa karna melihat wajah abang kembarannya yg menahan sakit.

"ampun bund, nda lagi deh" ucap hasan berusaha melepaskan tangan bundanya, aliza.

"udah cepet istirahat, bunda sama abi mau nginep disini dua minggu karna abi kamu ada kerjaan dan juga masalah butik" ujar aliza melepaskan jewerannya pada hasan.

Hasan mengusap daun telinganya yg merah, hasan msngerucutkan bibirnya dan menatap kesal aliza dan zayn. Zayn hanya tertawa kecil dan geleng geleng kepala dengan sikap kedua anaknya ini.

"hasan istirahat dulu nggih" pamit hasan berdiri dan berjalan melewati tangga.

Hasan berjalan gontai dan membuka pintu kamarnya yg berwarna abu abu, hasan masuk dan menutup pintunya kembali. Hasan membaringkan tubuhnya dikasur king size nya yg empuk.

"19 apa 17 yah... " gumam hasan menatap langit langit kamarnya.

Hasan melepas satu persatu kancing baju kokonya, hasan melepaskan bajunya dan menaruhnya di pinggir kasur. Kini hasan hanya memakai kaos polos berwarna hitam lengan pendek dan sarung berwarna hitam.

"tapi penasaran deh sama yg 17" monolog hasan memeluk bantal gulingnya.

"tapi yg 19 menarik juga" lanjut hasan yg diakhiri kekehan kecil.

Hasan memejamkan matanya dan ingin berlanjut ke alam mimpi, hasan sendiri masih bingung untuk memilih yg mana.

Dibawah husein sedang berbincang bincang dengan bunda dan abinya, sungguh husein sangat rindu pada bunda dan abi tercintanya itu.

"bunda... Abi... " panggil husein dengan suara imutnya.

Zayn sangat mengerti jika husein sok mengimutkan suaranya berarti husein sedang ingin curhat. Husein mengedipkan matanya lucu pada kedua orang tuanya.

"udah bilang aja mau apa, gausah ngode kaya gitu" cibir zayn menatap malas anak nya yg paling manja itu.

"anu... Abi bunda... Ucen pengen khitbah seorang ustadzah dipondok ucen... " ucap husein pelan.

Zayn mengerutkan dahi nya bingung, "siapa cen?? " tanya zayn penasaran siapa yg akan husein khitbah.

"itu abi... Ustadzah syalwa" jawab husein yg membuat aliza dan zayn kaget.

"syalwa ramadhani?? "

Husein mengangguk pelan dan tersenyum menatap kedua orang tuanya itu. Aliza dan zayn sendiri kenal dengan ustadzah syalwa, karna ustadzah syalwa putri dari salah satu ustadz disana dan sering sekali bermain di sekitar pondon bersama santri putri.

Pada saat itu hasan dan husein sudah berumur dua tahun, sedangkan ustadzah syalwa masih berumur satu tahun. Zayn dan aliza sendiri sudah lama juga tidak bertemu karna setelah keluar pondok ustadzah syalwa sudah jarang bermain dipondok.

"kamu bener bener mencintai dia?? " tanya aliza meyakinkan husein.

"nggih bunda... Itulah sebabnya husein langsung mengkhitbah dia" jawab husein yg membuat zayn tersenyum kecil.

"kapan kapan kita datang ke rumah dia" ucap zayn yg membuat husein tersenyum senang.

Husein memang memendam rasa cintanya pada ustadzah syalwa, sungguh ia sangat mencintai ustadzah syalwa sejak dirinya pertama kali bertemu dengan ustadzah syalwa.

Husein sangat ingin memiliki wanita itu, husein juga tak tau entah mengapa dirinya tiba tiba mencintai wanita secantik, Syalwa Ramadhani sang pujaan hatinya.

Entah mengapa husein sangat tidak sabar untuk mengkhitbah wanita yg sudah lama ia kagumi dan juga cintai diam diam.

~♥~

Next??

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat dalam part ini semoga kalian suka dan terima kasih.

085645427644 (author)
+62 877-0324-0306 (Oci)
+62 895-3951-13875 (Enggar)

Cinta Dalam Istikharah [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang