Dua puluh empat

585 62 2
                                    


Jeno dan Felix yang baru pulang dari masjid masih terhenti di depan TV ruang tamu, perhatian nya teralihkan oleh mas Aris dan Mbak Kinan yang sedang berseteru, pantes Saja Chaewon udah menebar banyak tissu dengan Heejin di samping nya.

"Its my dream mas! Not her!"

"Jin gue benci banget sama mas Aris! Huaaaa"

Heejin masih menangis juga dalam diam, beda dengan Chaewon yang sambil teriak teriak hingga mereka gak sadar Felix dan Jeno menatap mereka ngeri

"Emang Mas Aris salah apa?" Tanya Felix yang tidak tau menahu "lebay"

"Kanapa harus mas Aris? Kenapa gak mas Jeno aja"

Chaewon melempari bantal sofa ke arah mereka "diem deh! Sana pergi aja lo bedua"

Heejin mengangguk "jangan mengganggu kegalauan kita!"

"Udah sih gak bosen apa mas Aris mas Aris mulu" Cibir Jeno "mending nonton berita perubahan cuaca"

"Nah setuju gua Jen, ini film buat crush gue overthinking mulu" Dengan santai Felix mengambil nastar di meja depan nya "Heran"

"Emang lo punya cewek?" Tanya Chaewon "kok gue kagak tau"

Heejin menyenggol Chaewon "kaget banget lo? Kenapa?"

"Ya-ya nggak jin, selama gue disini si Felix ga sepil cewek nya" Kata Chaewon ragu

"Iya siapa sih lix? Lo beneran ada crush?" Jeno juga ikut penasaran, Felix hanya mengangguk saja

"Ada. Dia galak gue gak berani nyepik" Kata Felix "setiap hari ngeluh aja tentang Mas Aris, kan gue jadi takut mau deketin"

"Mending lo sepik buru deh sebelum di serobot orang, nanti lo melongo lagi" Heejin kasih Saran dan tos bareng Jeno

"Bener tuh si Heejin" Kata Jeno "kita remaja yang di mabuk asmara.. "

Chaewon diam. Ini ada yang salah di dirinya, perasaan? Tapi gak tau gimana

"Udah udah! Berisik banget! Tuh udah mulai diem lo pada!" Sewot Chaewon

"Gue lakban nih!"

"Galak!" Lirih Felix sambil terkekeh

**

Malem ini sengaja Junkyu menawarkan diri untuk menjemput Shuhua, katanya biar sekalian jalan buat beli makanan si Ghosting

"Lo sering nongkrong di sini kyu?" Tanya Shuhua

Junkyu mengangguk "iya, walaupun deket jembatan bagus kan. Ini tuh Burjo andalan gue sama anak anak nongkrong gue"

"Iya lepas banget pemandangan malam nya" Kata Shuhua takjub "liat deh udara nya juga gak polusi polusi amat"

Junkyu yang makan Burjo sendiri tadi melihat Shuhua yang belom menyentuh sedikit pun Burjo pesananya "kok gak di makan sih Sha. Ada laler tuh"

"Iya sih santai kaya mau kemana aja" Cibir Shuhua "Ntar gue mau hiling"

"Oh iya sha" Tiba tiba Junkyu mengeluarkan surat yang ia temui sekitar dua minggu yang lalu

"Apa?"

"Ini surat apa? Jujur sama gua"

Shuhua mendelik, pentesan ia mencari nya tidak ketemu "duh, kok bisa di elu kyu" Kata Shuhua panik

"Lo sakit udah berapa lama?" Junkyu berubah serius, ini lebih mengerikan dari Seungmin yang suka ceramah "kenapa lo gak cerita sama anak anak? Iya gua tau lo butuh privasi, tapi kalo soal kaya gini gua gak biarin buat diem"

"Apalagi gue udah beberapa kali pergokin lo mimisan"

"Kyu gak gitu" Shuhua menunduk "kalian tuh harus tau gue bahagia, sakit nya buat gue sendiri aja"

"Lo gila sha! Gila" Marah junkyu "kita udah kenal lama. Kita di kost juga udah kaya keluarga"

Shuhua menahan tangis nya, ini yang ia takut kan semuanya perlahan tahu apa yang ia rahasiakan. Shuhua meraih tangan Junkyu "kyu gue mohon sama lo"

Junkyu memalingkan wajah nya, ia juga masih tidak menyangka "gak bisa, semua harus tau"

"Sha, ini penyakit Serius!"

"Kyu..."

"Nggak, gue gak bisa"

"Gue gak mau terlihat paling lemah di antara lainya. Gue bisa sembuh secepatnya nya, gue gak mau ngerepotin dan dikasihani"

Junkyu menggeleng "percaya sama gue sha, gak ada yang bakal ngasihani lo, mereka pasti bakal tulus ngerawat lo"

Sementara dari kejauhan, seseorang tengah menahan tangis nya mencoba mencerna apa yang ia lihat malam ini, percaya gak percaya, ini semua tersakiti bukan mimpi.



Hayoloo siapa tuh yang ngelihatin wkwk

Janlup vote dan komen nya ya hehe

©Youpii_.

Fam(ily) Kost || 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang