Praaaang!!!!"Lo punya mata gak sih!" Suara Nancy menggelegar pagi pagi, Jihoon sama Heejin yang lagi asik ghibah di ruang tamu aja sampe kaget
"Duh, Nan gue kagak sengaja" Shuhua mengambil pecahan piring itu "maaf banget"
"Makanya punya mata tuh di pake!"
"Kan gue gak sengaja" Shuhua bangkit, tidak seperti biasanya Nancy marah seperti ini, biasanya masalah seperti ini tidak di besar besarkan
"Maaf doang juga gak bakal ngembaliin tuh piring pecah" Kata Nancy sinis
"Biasanya lo gak gini Nan? Gue punya salah apa sama lo?" Kata Shuhua "bisa kita bicarain ini cuma piring lho"
Yoshi yang udah siap turun tangga langsung saja menengahi "kalian apa apaan sih malah melotot melototan!"
"Tuh Yosh si Shuhua mecahin piring gue!"
"Gue udah minta maaf Yosh! Gue gak sengaja!"
Yoshi menghela nafas pelan "itu di rak masih banyak piring"
"Tapi gue maunya piring itu!"
"Kok lo nyolot sih Nan!"
"Nyolotan siapa sama lo yang selalu sama Junkyu tiap hari! Hah!?"
"Kok bawa bawa Junkyu sih?"
Nancy tersenyum sinis "emang ya, tikungan temen itu paling tajem!"
"Jaga omongan lo ya!"
Yoshi memajukan badanya, tangan kanan mendorong Nancy dan tangan kiri mendorong Shuhua untuk menjauh
"Kalian kenapa! Di omongin baik baik! Kenapa bawa bawa Junkyu?" Yoshi menoleh ke kanan ke kiri minta penjelasan
"Lo tanya aja sama si makan temen ini!" Nancy sudah nunjuk nunjuk, membuat Shuhua tambah emosi
"Gue gak-----"
"Stop! Nan ikut gue!" Enjin datang dengan mata memerah dan membawa Nancy menjauh
.
.
.
"Atas Nancy gue minta maaf" Kata Enjin "Lo berhak suka Junkyu Sha"
"Gue udah nyakitin lo jin"
Setelah hening, akhirnya Enjin berani membuka suara duluan
"Kita bertiga udah temenan lama"
"Tapi Nancy bener, gue lupa soal perasaan lo sama Junkyu"
Enjin menghela nafas nya pelan sambil memandangi hujan yang jatuh dengan tenang "gak ada yang salah"
Shuhua meraih tangan Enjin "Jin.. Gue gak ada apa apa sama Junkyu"
"Kita sama, gue juga gak ada apa apa"
**
"Chae, mana nih sih Umin" Kata Giselle melihat jam di tangan nya "Kak Chandra udah di jalan, nanti kalo gue tinggal gak papa?"
"Santai aja sell, nanti gue juga bisa nebeng Felix dia masih ada kelas"
"Apa bareng gue aja? Kak Chandra gak papa kok" Kata Giselle menawari lagi "tapi mampir ke loundry dulu"
Chaeyeon menggeleng "gue nunggu Umin aja deh, berat dong jadi obat nyamuk"
"Anjir Sa ae lo Chae" Giselle tertawa melihat wajah Chaeyeon yang di buat buat, ia tau sohib nya itu meledek
"Tuh, brio warna putih!"
"Yaudah gue duluan deh dada chaeyeon cantik maniezzzzz" Giselle berusaha menggoda Chaeyeon, ia mendelik jijik
"Gila lo sell, sana hussss! Sanaaaaa!"
Chaeyeon mendudukkan badanya,menghela nafas pelan adalah kebiasaan nya, lagi lagi ia mengecek ponsel nya
"Kak... "
Chaeyeon menoleh sambil terbelalak sempurna "Rara!"
"Katanya udah gak sama kak Han, ini apa?" Rara memperlihatkan foto dari ponsel nya "aku banyak ya bukti? Kakak mau nyakitin aku?"
Chaeyeon menahan tangis nya, nafasnya tersenggal senggal sudah tidak paham dengan pikiran adik nya ini, kenapa dia selalu menjadi yang tersakiti? Padahal disini Chaeyeon lah yang selalu di sakiti
"Ra stop berhenti nyalahin kakak!" Kata Chaeyeon "Lo mau apa lagi dari gue? Apa belum cukup?"
"Belum! Jauhin kak Han!" Rara tersenyum sinis "kalo bisa pergi yang jauh dari hidup kak Han"
"Lo bener bener gila Ra! Gue ini kakak lo!"
"Siapa yang lo suruh pergi jauh?" Han datang dan langsung menggandeng tangan Chaeyeon "Lo gak berhak atas itu"
"Kak Han.. " Lirih Rara
"Apa? Gua sama lo udah selesai! Ini hidup gua kenapa lo yang ngatur? Minta maaf sama kakak lo sekarang!"
Rara berdecih "gue minta maaf? Sorry gak akan"
"Rara!" Bentak Han "lo bisa gak lebih sopan"
"Berisik" Rara menoleh sinis lagi ke arah Chaeyeon "Kak, ini belom selesai"
Seketika Rara meninggalkan Han dan Chaeyeon. Ini membuat Han geram
"Kenapa diem aja?"
"Ini gak bakal selesai Han" Chaeyeon melepas tangan nya "Udah, jangan ganggu gue"
"Chae.. " Han mengusap air mata Chaeyeon
"Udah Han, semua gak akan selesai kalo di paksa" Chaeyeon kalah ia menagis "ayo jalanin takdir"
Janlup vote komen besti :)
©Youpii_.
![](https://img.wattpad.com/cover/294440170-288-k372235.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam(ily) Kost || 00line
أدب المراهقينSelamat datang di Fam(ily) kost Bukan hanya Rumah, tapi tempat ternyaman kedua untuk singgah bahkan bisa sungguh. Catatan : ini hanya cerita fiksi, mohon maklum dan di mengerti. Tolong jangan membawa karakter di dunia nyata, niat hanya ingin mengh...