"Untuk para hadirin.. Terimakasih banyak"
"Sheila on 7- hari bersamanya... "
"Selamat menikmati~~~"
Enjin menatap lurus ke depan. Dimana Jaemin dan Jihoon menjadi MC di acara wedding Karina dan Jeno.
Akhirnya setelah drama yang panjang mereka sah untuk menjadi sepasang suami istri. Nuansa biru langit dan putih membuat ketenangan sendiri untuk Enjin membuat rasa canggung nya sedikit memudar
Ia belagak fokus pada Jeno dan Karina yang berjalan ke arah meja Anak anak. Senyum bahagia kedua nya membuat Enjin terharu "akhir nya rin.... Huhuhu"
"Aaaaaa soswit bisa sampai halal" Kata Nakyung "rin peluk.. Happy wedding ya besti"
Karina tersenyum riang menatap semua teman nya berada di sini mendampingi dirinya, itu adalah hal paling istimewa
"Cepet halalin Yosh kaya kredit motor aja hahaha" Ujar Jeno. Yoshi hanya tersenyum simpul "do'ain"
"Ini yang lain pada kemana?" Tanya Jeno
"Biasa antri makanan gratis lah kaya gak tau tradisi anak kost aja lo jen"
"Iya, katanya Haechan juga mau bungkus tadi"
"Your eyes!" Ingin sekali Haechan mecubit manja Hyunjin "nanti aku amplas lho lambe you"
Seketika gelak tawa menyelimuti, Seoyeon datang tanpa aba aba di ikuti Sunwoo di belakang
"Kita sambut pasangan cicil motor selanjutnya" Ucap Felix
"Daripada jomblo" Sahut Lia dan Yeji barengan, Sunwoo tersenyum puas
Sei juga memberi ucapan selamat pada dua teman nya ini, dengan senyum yang lebih dari biasanya
"Selamat ya Jeno Karina" Ucap Sei "selamat datang di kehidupan rumah tangga.. Jangan mikir enak nya aja lho yaa"
"Lo tertekan ya hidup sama Jihoon?, berubah" Ledek Nancy Chaeyeon pun ikut ikutan "jangan jangan lo hobby di ajak ghibah tengah malem Sei hahaha"
"Gak usah kompor deh lo bedua" Jihoon datang sambil gendong Adel "lihat udah punya benih"
Semua tertawa, mereka itu humoris atau receh ya? Apa apa di ketawain
Junkyu yang sendiri tadi diam akhirnya menoleh ke Yoshi "Yosh, gue mau ngomongin sekarang aja"
"Samper sana" Titah Yoshi yang masih asik dengan ponsel nya.
Dengan memberanikan diri ia mendekati Enjin "jin, boleh ngobrol sebentar?"
.
.
"Gak ada yang perlu di selesaiin karna gak ada yang mulai"
"Gua yang mulai duluan"
"Gue yang kalah karna gue suka!"
Enjin mendengus gusar. Junkyu terlalu keras kepala semua masa lalu jadi dia ingat
Junkyu dan Enjin masih memandang lurus ke depan, tidak berani memandang satu sama lain. Langit malam jadi saksi keras nya kedua manusia ini"Udah hampir enam tahun jin" Kata Junkyu "lo masih stay di gua? "
Enjin diam tidak ingin menanggapi perkataan Junkyu, itu membuat ia semakin merasa bersalah "Dan, lo, masih pake kalung pemberian gue. Makasih"
"Karna lo temen gue" Kata Enjin. Junkyu langsung menghadap Enjin duduk sambil silang kaki
"Iya kita emang temen Junkyu mengenggam tangan Enjin membuat Enjin melotot
" Jangan galak galak" Senyum Junkyu "Gua masih bersyukur lo nganggep gua temen Jin"
"Gue bahagia banget"
Enjin melepas gengaman Junkyu. Ia selalu kalah Junkyu senyum saja ia luluh
"Stop perhatian sama gue" Kata Enjin Sinis "sampai kapan pun gue juga bakal gak kelihatan di mata lo kyu!"
Deru nafas Enjin memburu matanya sudah tidak sanggup lagi menompang tangis "udah cukup!"
"Cukup buat apa?" Junkyu mengeluarkan kotak berwarna emas "untuk ini.. "
Enjin bingung "apa.. Hiks.. "
"Nangis dulu sampe plong kalo udah gua bakal jelasin"
Akhirnya Enjin diam "udah.mau gue jelasin?"
Junkyu kembali menggengam tangan Enjin kini mata nya pun berani menatap penuh ke arah Enjin
"Lo itu temen gua" Kata Junkyu "Teman selamanya"
"Lo mau gak selamanya Hidup sama gua?" Junkyu membuka kotak tadi, sedangkan Enjin masih diam tangan nya kaku badanya keringat dingin
"Temanin hidup gua sampai tua nanti ya.. Lo mau gak?"
Seketika suara petasan menyambar, keluar teman teman nya dari balik rumput taman rumah Karina, Enjin kaget dan juga speechless
"TERIMA!!! TERIMA!!! " teriakan teman nya membuat Enjin sadar ini bukan Halu
"Gimana jin?" Tanya Junkyu hati hati
"ENJIN!!! TERIMA TERIMA!! " Sorakan Heejin adalah yang paling semangat. Ini adalah rencana mereka teman teman nya Sebelum balik dari Jepang Junkyu sudah berdiskusi lebih dulu, akhirnya dengan ketetapan Hati Junkyu memilih untuk menyerah ia sampingkan ego nya dan menuruti kata hatinya
Pas awal ia kukuh dengan pendirian nya menjadikan Enjin sebagi teman, tapi atas dorongan Yoshi dan Heejin yang setia membocorkan curhatan Enjin.. Junkyu akhirnya mempunyai keputusan.
Enam tahun bukan waktu yang sebentar banyak perdebatan di dalam diri Junkyu, ia jadi kepikiran perkataan Shuhua.
Sha gua tepatin permintaan lo!, batin Junkyu
"Jangan nangis... Terima gak? Kalo gak gua mau cari yang lain nih" Junkyu bercanda ingin beranjak tapi Enjin memeluknya
"Hiks... Kyu gue selalu kalah sama lo. Gue berusaha buang semua perasaan ini ke lo! Lo Jahat" Enjin menatap Junkyu "tapi sekarang seperti takdir berpihak ke kita. Gue gak bisa bohong gue masih stuck di lo"
Mendengar perkataan Enjin Junkyu tersenyum lebar "jadi... "
Enjin ngangguk malu, banyak cuitan yang terdengar dari teman teman nya
"ACIEEEEE DI TERIMA NIH"
"AAAAAAA GUE BAPER MASAAAAAA"
Haechan mengusap air matanya pelan, Renjun menoleh "kenapa lo chan?"
"Gue terharu Jun. Pengen salto huhuhu"
"Jomblo karatan sambat" Sahut Hyunjin "makanya cari ayang!"
"Biar pas makan di suruh makan" Kini Felix juga ikut meledek
"Biar tidur disuruh tidur"
Haechan berdecak "Gue mah mandiri, tanpa Ayang hidup tetep foya foya"
"Tapi banyak uang tanpa ayang itu hampa Chan"
Sahutan Seungmin membuat gelak tawa kembali, akan seperti ini Haechan akan menjadi korban . Tidak akan berubah, receh masih pasti, Hanya umur yang akan berubah.
Semakin dewasa, waktu akan terus berputar banyak cerita yang mereka nanti di masa depan.
Sekian gue pamit ya... Thankyou buat semua yang udah baca sama vote...
Tanpa kalian cerita ini gak ada apa apanya, mau seberapa pencapaian atas cerita gue ini.. Gue bakal bersyukur banyak :)
Thankyou...
Fam(ily) kost pamit ya hehe...See you..
-END-
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam(ily) Kost || 00line
Teen FictionSelamat datang di Fam(ily) kost Bukan hanya Rumah, tapi tempat ternyaman kedua untuk singgah bahkan bisa sungguh. Catatan : ini hanya cerita fiksi, mohon maklum dan di mengerti. Tolong jangan membawa karakter di dunia nyata, niat hanya ingin mengh...