Tigapuluh empat

531 54 2
                                    


Setelah kejadian seminggu lalu, Enjin memutuskan untuk pulang dulu ke rumah

Hari ini, ia dapat kabar dari Heejin untuk ke kost dulu banyak yang ingin mereka omongin

Enjin masih betah di dekat jendela favorit nya, bahkan ia enggan beranjak getaran ponsel nya kembali menyala jika boleh jujur ia juga kangen sama anak anak kost

"Gue kangen kalian" Lirih Enjin "tapi... "

Sudah berapa panggilan dari Heejin bahkan Seoyeon pun meneror nya dengan panggilan juga tapi tidak ada satupun yang Enjin angkat

Helaan nafas panjang kembali memenuhi ruangan ketukan pintu juga terdengar

"Nak, ada temen kamu di depan" Kata Mama nya "temuin dulu yuk"

Enjin mengangguk "iya ma, Enjin pake jaket dulu"

Enjin berjalan mengikuti Mama nya beda nya Mama ke dapur ia lurus ke teras

"Enjin.."

"Junkyu"

Enjin mendadak bisu ini orang yang ia hindari akhir akhir ini, tapi dengan bodohnya ia tidak tanya dulu siapa temennya tadi

"Gua mau bicara sama lo" Junkyu mendekat "tapi gak disini, bisa?"

Enjin langsung berbalik "Jin, ayo kita bicara" Junkyu mencekal tangan Enjin "biar semua beres"

"Gue gak bisa gue sibuk"

"Ayolah Jin" Junkyu belum menyerah ia masih saja membujuk "tiga puluh menit"

.

.

"Sha, Lo kenapa!" Chaewon teriak di dekat kamar mandi "Astaga darah! Shuhua!"

"Lo tunggu sini dulu ya gue minta tolong yang lain" Chaewon panik ia berlari menuruni tangga di sofa hanya ada Felix ia tidak bisa minta tolong sama Felix, dia aja lagi tahap penyembuhan

"Ngapain sih lo won? Teriak teriak mulu" Felix mencibir

"Tadi ada sunwoo sama Seungmin kan lix?" Chaewon masih panik "anak nya kemana?"

"Tadi gua liat di kam---"

Chaewon langsung saja berlari di dekat dapur ia melihat Hyunjin yang asik bikin kopi

"Jiiiiiiin gue mau minta tolong!"

"Tarik nafas... Buang.. " Ujar Hyunjin "pelan pelan, ngomong yang jelas"

Chaewon mempraktikkan apa yang di sarankan Hyunjin dan dateng juga Sunwoo sama Seungmin

"Shuhua pendarahan di kamar mandi!"

**

Yoshi jalan di terowongan rumah sakit dengan tenang, tapi di samping nya Nakyung tidak berhenti nangis

"Udah, apa yang mau di tangisin" Yoshi mengelus pelan punggung Nakyung "mending di do'ain yang, biar Shuhua cepet sembuh"

"Aku ngerasa gagal aja jadi temen, gak tau apa apa kalo Shuhua sakit" Jawab Nakyung terisak "aku gak guna banget"

"Sini duduk dulu" Yoshi merangkul Nakyung dengan hangat "Tenang, Shuhua itu kuat dia pasti sembuh"

Lain dari Yoshi Jaemin justru merenung, melihat tubuh Shuhua di ranjang rumah sakit ia tersenyum teriris melihat Papa dan Mama Shuhua yang tidak henti henti nya mengucapkan doa

"Sha, lo orang baik" Guman Jaemin pelan. Matanya tergenang tapi sebisa mungkin ia menahannya

Jaemin berbalik, melihat anak anak lain termenung dengan pikiran nya sendiri

Jaemin berjalan ke arah Haechan yang hari ini muram, benar benar tidak ada senyum menyebalkan pada dirinya

"Chan.. "

Haechan hanya menoleh dan kembali menatap lalu lalang jalan malam hari di bawah sana

"Hari ini jelek banget kata gue" Ujar jaemin

"Hushh! besok juga balik baik lagi bahkan lebih baik" Jawab Haechan spontan, dan memberikan satu permen espresso pada Jaemin

"Gua gak percaya" Jaemin membuka permen itu, bau nya bisa sedikit menenangkan

"Liat temen lo" Haechan tersenyum miris melihat Junkyu lari lari an di bawah

"Na, menurut lo ending nya gimana? Gua sih masih kukuh perihal kehilangan itu yang paling membekas sakit nya"


Janlup vote komen nya besti..

Selamat menunaikan ibadah puasa buat yang menjalankan <3

©Youpii_.

Fam(ily) Kost || 00lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang