Selamat datang di Fam(ily) kost
Bukan hanya Rumah, tapi tempat ternyaman kedua untuk singgah bahkan bisa sungguh.
Catatan : ini hanya cerita fiksi, mohon maklum dan di mengerti. Tolong jangan membawa karakter di dunia nyata, niat hanya ingin mengh...
"Makan chan?" Tanya Hyunjin dan duduk di sebelah Haechan
"Walaupun ga ada yang bilang makan sayang? Gua bakal tetep makan biar kagak mati"
"Yeu si goblok" Hyunjin meraih toples nastar depanya, sudah tiga hari sang pembuat tidak nampak batang hidung nya
Haechan sibuk mengunyah ayam kecap hasil dari jerih payah Chaeyeon dan Heejin pagi tadi, lumayan walaupun jauh dari ekspetasi.
Hyunjin menoleh, ke arah Haechan yang seperti 100 tahun tidak makan
"Udah ngabarin di grup cewe kata si Chae tadi pagi" Katanya "jadi kita gak usah khawatir" Seperti cenayang, Haechan tau Hyunjin ingin bertanya tentang apa
Hyunjin mengangguk anggukan kepala nya pelan "oke"
"Kan kita manusia harus saling membantu" Kata Hyunjin
"Kalo gini aja bawa bawa saling membantu lo dower!" Haechan selesai makan,mendengar tawa Hyunjin ia menoleh dengan malas
"Ini tuh bibir unlimited edisen tau" Kata Hyunjin dengan sisa tawanya "istimewa"
"Istimewa gopean di warung depan noh!" Sahut Haechan dan mencuci piring nya dengan Khidmat
**
Hari ini cuaca cukup terik. Membuat Seoyeon berfikir kalo pedagang pop Ice hari ini laris manis. Ia juga menunggu Karina dan Jeno yang pulang bareng bawa oleh oleh kalo gak martabak ya pasti pop Ice taro kebanggaan.
"Kayaknya Jeno sama Karin lagi antri pop Ice sih ini min" Kata Seoyeon
Seungmin membenarkan posisi duduk nya hingga menyamping, melihat Seoyeon yang berharap akan pop Ice dari Jeno membuat nya tetkikik "jangan banyak berharap Yeon. Kemarin kan udah martabak siapa tau si Jeno duitnya abis terus cuma beli Lee mineral buat Karin"
Felix mengangguk setuju, muka watados seperti Jeno itu tidak menyakinkan, baru hari hari ini Jeno suka bonceng Karina bahkan mereka sering pulang bareng, tunggu saja couple kedua kost yang akan berlayar
"Itu cara si Jeno buat naklukin Karina" Kata Felix "tau gak kalo buaya udah bertindak"
Seoyeon tetkikik lagi, di bawah pohon rindang ia lesehan sedang kan Felix dan umin lagi otak atik vespa Umin, lagi nyalon sama Felix.
"Gak papa sih siapa tau Jeno taubat kalo beneran sama karin"
"Hadeh, kayaknya sore ini si Jeno ngajak Karin ke pantai nikmati senja sambil puter lagu nya Hivi kita remaja" Nancy datang dengan kolak pisang hasil duet nya dengan Eric siang ini
"Jeno tuh bukan anak rocker Nan" Ucap Felix sambil mencomot kolak pisang nya "anjir banyak oli tuh tangan lo!" Sewot Nancy
"Tapi gue masih berharap sih pop Ice taro" Kata Seoyeon
Sambil otak atik Vespa, Umin menoel tangan Felix "anjir apaan min?"
Seungmin menghela napas pelan "kasih paham si Seoyeon lix"
Felix baru ngeh apa yang di maksud Umin, beberapa hari lalu ia habis baca artikel di Google, alhasil ia punya tambahan kata kata plesetan.
Nancy yang sibuk makan kolak semangkok berdua dengan Seoyeon menatap Umin dan Felix "ngapain lo bedua?"
"Heh gua bilangin neh ye Yeon" Kata Felix "buat lo juga Nan"
Seoyeon memberhentikan acara makan kolak nya "apa?"
"Jangan terlalu berharap deh" Kata Felix "sesuatu yang berlebihan itu gak baik kecuali duit"
**
Yoshi dan Nakyung. Setelah hubungan keduanya sudah terpublikasi, jiwa jiwa bucin mereka pun meraja rela.
Seperti saat ini, dua sejoli itu berjalan bergandengan tangan menuju tempat parkir dimana Yoshi menemani Nakyung untung membeli beberapa peralatan skincare nya.
"Ini udah cukup?" Tanya Yoshi
Nakyung mengangguk kecil "udah. Lagian kalo aku belanja banyak besok aku gak jajan"
Yoshi terkekeh pelan, sambil memakaikan helm untuk Nakyung "emang mau jajan apa sih?"
"Banyak. Biasanya kalo sama Heejin pasti beli seblak kalo sama Seoyeon aku suka soflen"
Yoshi mengambil tas di lengan Kanan Nakyung dan meletakkan nya di depan Mesin motor pun menyala dan pelan pelan berjalan
"Yang" Ucap Yoshi
"Apa?"
"Kalo mau jajan bilang aja. Mending uang kamu buat beli apa yang kamu butuhin daripada apa yang kamu pengenin" Kata Yoshi "aku masih sanggup jajanin kamu seblak"
Nankyung tertawa melihat wajah Yoshi. Imut "iya iya"
"Jajan apa aja kalo sama kamu kaya di restoran bintang lima" Ujar Nakyung "Yang penting sama kamu"
Yoshi terdengar tertawa pelan dan meraih tangan Nakyung untung mengeratkan pegangan tangan pada perut nya
"Walaupun beli peyek udang kamu gak papa kan? Asal sama aku" Yoshi sengaja menggoda, membuat Nakyung mencubit pelan perut yoshi
"Asal aja!" Sewot nya "Mendingan gak jajan aku wleee"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue nulis nya cepet ini, semangat! Lihat lah foto di atas, membuat jiwa halu bergejolak
