26. Mau bunda.

821 64 8
                                    

Jangan lupa setelah baca beri vote, komen, share dan follow. 🤗🥰❤😁😉

[MY HANDSOME BOSS, MY LOVER]

"Naufla mau, kan, maafin bunda? Kalo mau, Nonof bisa nginep di rumah bunda. Bobo sama bunda lagi. Yee. Hehe." Karina mendengus gemas mengguncang genggaman tangannya pada Naufla.

"Mwah! Mwah! Mau yaa? Maafin yuk!" Desak Karina mengecup bertubi-tubi pada punggung tangan Naufla.

'Cuup.'

Mata gadis kecil itu berbinar bahagia menerima kecupan manis di kedua punggung tangan.

Raffi terdiam mengedip bersama bibir yang melengkung tipis. Senang rasanya melihat Naufla terhibur secara sentuhan hangat dari batin, bukan terhibur lewat objek mainan.

"Yuk, sini bunda pangku. Bajunya Naufla bagus banget. Nonof cantiik banget. Cantik puol!" Ungkap Karina mengguncang tubuh yang ia pangku.

"He. Hehe. Bunda juga cantik, cantik banget. Bunda kayak barbie. Hihi."

"Masa sih? Bunda kayak barbie? Ga cantik banget, dong? Soalnya lebih cantik Naufla dari pada Barbie." Karina menyipit, bibirnya sedikit mengerucut.

Naufla yang mendengar itu sontak bersemu merah. Begitu manis giginya menggigit bibir bawah, tubuhnya bergerak menggeliat malu-malu kala ditatap lama oleh Karina.

"Hihi. Enggak, cantikan bunda. Hihihi." Naufla terkekeh manja.

"Ummm. Hiks. Kenapa cih Nonof selucu ini? Bunda gemeesshh. Pengen cubit!" Pekik Karina tak habis pikir dengan bocah gempal yang selalu menggemaskan ini.

Jeritan manja Naufla yang mendapat cubitan jahil dari Karina membuat Raffi mendengus, kepalanya menggeleng kecil. Sampai-sampai Raffi tak bisa makan dengan tenang, karena sibuk menyaksikan dua perempuan berbeda usia di sana.

Karina begitu aktif menjahili Naufla. Bahkan sekarang mereka sedang berada di balkon luar, bermain kejar-kejaran. Karina sangat ceria, mudah beradaptasi, serta bisa memasang batasan dengan tanpa menyinggung lawan mainnya.

"Capek? Bobo siang, yuk. Mau?" Tanya Karina pada Naufla yang sudah seperti koala, tak bisa lepas.

"Nonof ngantuk, tapi ga capek," kicau bocah kecil itu mendaratkan sisi wajahnya pada bahu Karina.

'Cuup.'

"Nonof bobo aja. Baba di sini temenin. Pemandangannya bagus." Raffi berbisik setelah mengecup ujung kepala anaknya. Naufla dibuat mengedip semakin lemah.

"Sssut!" Bisik Raffi menempelkan ibu jarinya di depan bibir. Karina yang kesulitan mendongak itu segera mengangguk mengiyakan.

"Biarin tidur, abis ini kita ngobrol."

"Ah?" Gumam Karina hampir tak terdengar. Perlahan kepalanya berputar ke arah lain, ternyata wajah Raffi tepat di sisi wajahnya.

"Kamu cantik banget hari ini. Saya lupa belum bilang," ucap Raffi setia membungkuk mensejajarkan wajah mereka.

Karina dibuat gelagapan, tubuhnya kaku dalam sekejap. Tatapan itu membuatnya salah tingkah. Raffi bahkan sengaja semakin menatap dalam, menunggu jawaban darinya.

Raffi mengulum senyuman seiring kembali berdiri tegap. Ditatapnya dua sosok yang berdiri di hadapannya, terasa sangat manis.

"Ssut. Sssut. Sebentar, yaa. Ssut." Karina berjalan cepat selembut mungkin menuju mobil yang sudah dibuka pintunya. Mereka sudah selesai makan sekarang.

My Handsome Boss, My Lover [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang