Kissmark

4.7K 389 6
                                    


Kemarahan masih memenuhi pikirannya, keinginan membunuh sangat kuat tapi dia harus bisa menahan diri.

"Maaf........... "

Dia mengalihkan pandangannya untuk melihat seseorang yang berada di rengkuhan nya dengan isak tangis yang belum berhenti juga.

"Sssshhhhhh...... Ini bukan salahmu... Berhentilah menangis, kita akan segera sampai...... "

Helen menyenderkan kepalanya di pundak Emilio dan memeluk pria itu erat.emilio mendekatkan wajahnya ke leher Helen dan mengecup leher itu berulang kali kemudian menghisapnya kuat.

"Em..... Emilio.... " bisik Helen kaku

"Tenanglah.... Aku hanya ingin menghilangkan bekas bajingan itu di lehermu.... "

Dia menutup matanya membiarkan Emilio memberinya kissmark baru, entah kenapa perasaannya menjadi tenang ketika mendengar perkataan pria itu yang seolah menunjukkan kepemilikannya.

Di tengah perjalanan mereka bersisihan dengan Aric juga pengawalnya johan.

Pria itu terlihat sangat khawatir dan mendekati mereka, menghadang kuda Emilio sehingga dia menghentikan langkahnya dengan kesal.

"Helen maafkan aku... Aku terlambat menolong mu..... " ucapnya dengan penuh rasa bersalah

"Tidak apa-apa... Aku.... Baik-baik saja.... " ucapnya lemah

"Kau tidak baik-baik saja. Dimana bajingan itu....? Biarkan aku memberinya pelajaran... " geramnya marah

Emilio mengangkat dagunya sebagai isyarat jika pria yang dicarinya berada di belakang..

Tidak berapa lama terlihatlah Adolf yang membawa seorang wanita dengan tangan terikat.di kaki kuda ada ikatan tali yang agak panjang dan mengikat tangan seseorang sehingga orang itu terseret ketika kuda berjalan.

Melihat tuannya yang berhenti, dia pun ikut berhenti....

"Lepaskan aku bodohhh...... " jerit wanita itu marah

"Diammm meskipun kau seorang wanita tapi aku akan tetap bersikap kasar jika kau terus melawan.... " kesal Adolf karna sedari tadi wanita itu tidak bisa diam dan terus menendang-nendang hampir mengenai miliknya.

"Kau pikir aku takut..... " tantang camila

Adolf yang sudah kesal pun langsung menempeleng kepala camila hingga wanita itu jatuh pingsan.

"Rasakan itu.. Emangnya enak... " dengusnya

Beginikan sudah tenang pikirnya

Mata Aric berkilat tajam, dia turun dari kuda dan mendekati Ethan yang masih pingsan.

Sebuah tinju melayang ke wajah Ethan hingga pria itu kembali membuka matanya. Saat dirinya belum sepenuhnya sadar, Aric sudah kembali melayangkan pukulannya. Tidak bisa di bayangkan wajah Ethan sudah seperti apa sekarang.

Aric ingin kembali melayangkan tinjunya tapi johan langsung menahannya dari belakang.

"Tuan sadarlah... Anda bisa membunuhnya.... " ucapnya takut, dia belum pernah melihat tuannya sampai semarah ini

"Lepaskan aku... Jangan pegang-pegang. Biarkan aku memberi pelajaran padanya... " geramnya dan ingin kembali maju tapi Johan malah memeluknya dari belakang

"Lepaskan aku dasar pengawal gila jangan peluk-peluk aku... Aku masih normallllll...... " ucapnya histeris dan melepaskan pelukan johan dengan kasar hingga pria itu terjatuh ke tanah

"Dasar lebay.... Anda pikir hamba sudah miring hingga tertarik pada anda.... " ucapnya kesal

"Adolf jalankan kembali kudanya... " perintah Emilio yang kembali bergerak. Pria itu hanya membuang waktu saja

Aku Menjadi HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang