Ada anak kecil berusia lima tahun masih belum mengerti apa-apa, dan masih polos bisa di bilang begitu.
Gadis itu bernama Yu Jia Mee atau suka di panggil Jia. Dan Jia dia sangat aktif dan begitu banyak teman di sekolah. Tetapi semua itu berubah saat kejadian tidak sengaja di malam hari itu.
Sang ayah menjadikan anak tunggal nya itu menjadi bahan percobaan, atau kelinci percobaan.
Ya benar, anaknya sendiri di jadikan boneka. Apakah seperti itu tidak gila?
Sang ayah adalah profesor gila yang suka membuat hal baru.Tetapi, anaknya sendiri yang menjadi korban percobaan sang ayah.
Anaknya sendiri di jadikan kucing campur manusia. Itu seperti Nekomata, yang bercampuran darah dewa dan sangat sakti. Namun ini berbeda, dia menjadi seperti ini karena campuran oleh bahan ilmiah.
Percobaan itu berhasil.
Gara-gara itu dia tidak mempunyai teman satu pun kecuali Alex dan Qian mereka menerima apa adanya.
Bahkan, mereka tidak takut dengan Jia, Jia sangat bersyukur dapatkan teman sebaik mereka. Sungguh hanya mereka yang Jia punya.
lalu gara-gara itu ibu dan ayahnya Jia bertengkar dan berpisah setelah kejadian itu, tapi wajar saja keduanya cerai.
Dan bersikap kasar pada anaknya sendiri, menekankan dia untuk menjadi gadis pintar dengan cara memaksanya untuk tidak makan ketika dia dapat nilai kecil.
.
Jia sedang berjalan sore dengan pikiran acak-acakan, dia sangat sulit mengubah takdir bahwa dia bukan manusia normal.
Jia memakai earphones nya dengan hoodie hitam menutup wajah, dia benar-benar seperti anak depresi berat dengan dunia, dia seperti sudah tersesat dalam kegelapan dunia.
Jia pun tidak sengaja menabrak seseorang dan itu hal yang tidak dia inginkan, dia tetap menunduk saat lelaki itu memarahinya dengan nada besar. Perasaan malu, gugup, emosi, sedih, menjadi satu, dia benar-benar kesulitan bicara walaupun mulutnya sudah ingin membela dirinya, tapi tenggorokan nya menahan semuanya.
"Hei, Pak. Dia tidak sengaja, aku yakin itu"
Jia tidak bisa melihat wajahnya, karena topi hoodie menutupi wajahnya, dia hanya bisa melihat sepatunya saja.
Dan Jia mulai tidak mendengar suara lelaki yang marah padanya lagi.
"Permisi, apakah kau baik-baik saja?"
Jia menggangguk kecil "Iya" kata Jia, pelan dia seperti berbisik dengan alam, sampai tidak terdengar.
Jia merasakan kepala lelaki itu mencoba mendekati wajahnya. "Maaf, kau bisa bicara lagi? Aku tidak mendengar nya."
Jia berdeham, suasana canggung dan tidak kenyamanan menyelimuti dirinya.
──────────────────
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⊹ . ‹ ࣪˖ ( goodluck guys, hopefully with this chapter you can take the good side. Soo see you baby!!) 🎧 🐟 ִֶָ ࣪ ˑ ֗
