Jia di rumahnya dengan sibuk belajar dan tugas yang ada di atas meja nya, dan saat ini ia sedang berhitung rumus matematika yang di berikan oleh guru.
Lalu ia mendengar suara ketuk an pintu tiga kali dan suara bel sekitar tiga kali, ia pun berjalan perlahan tuk melihat siapa pelakunya. Tapi sejujurnya ia takut.
Sesampainya di sana ia melihat bolongan kecil dekat pintu dan terlihat seorang pria dengan memakai mask hitam serta dengan topi hitam, positif wajahnya tertutup dan mereka saling menatap lewat lobang kecil itu.
Jantung Jia berdegup kencang, ketakutan nya menghantui nya, dengan cepat ia mematikan lampu depan dan di dalam rumah nya. Lalu mengambil sapu serta senjata di tangan nya sudah siap di gunakan. Tak lupa tuk memperlahan membuka pintu itu.
Dengan cemas ia membuka pintu itu dan..
"Pergi lo brengsek!! Gaada barang barharga di rumah nyokap gue!!"
"Hey Jia!! Ini gue, Zeyu"
Jia pun membuka matanya dan benar itu Zeyu, tapi gaya penampilan nya berbeda dari yang ia lihat tadi, yang ini sedikit... Rapih dan berwarna dari pada yang awal cuma hitam seluruhnya.
"Maaf, tadi gue lihat kaya ada maling makanya gue ketakutan" katanya bersalah dan menundukkan kepala nya.
"Memang ada maling"
Mata Jia sontak membesar dan menatap Zeyu serius.
"Udah gue panggil penjaga komplek" setelah itu pun Zeyu menunjuk ke arah tanda 'X' di tombok bagian bawah "Rumah lo target selanjutnya, tapi gapapa dia sudah di bawa ke kantor polisi terdekat tadi"
Jia dengan lega mendengar nya mengelus dada nya dengan menyenderkan satu lengannya ke gagang pintu. "Ikut gue mau? Di jam 00:00 ada kembang api di dekat danau penyebrangan"
