Jangan lupa bersyukur
-------------------
Assalamualaikum ..
Hai, masih kah setia menunggu? ^^
Jangan bosan-bosan, ya!
🕊️🕊️
Setelah dari rumah sakit pasangan suami istri ini sedang berada di sebuah minimarket yang letaknya tak jauh dari perumahan yang mereka tinggali.
"Sayang, mau rasa apa susunya?" tanya Kazeem saat memilih susu untuk ibu hamil.
"Coklat aja, mas," jawab Ayda yang masih mencari Oreo, pasalnya bumil satu ini sepertinya ngidam membuat desert box coklat Oreo dan niatnya juga ingin membagikan kepada Zahra.
Eits, masih ingat dengan Zahra? Atau jangan-jangan kalian lupa, nih?
"Oke, masih ada yang mau dicari?" tanya sang suami menghampiri sang istri yang masih saja belum menemukan Oreo.
"Ih, Adek cari Oreo mas. Masa gak ketemu sih," jawab Ayda sedikit kesal pasalnya ia tidak menemukan yang ia pingin. Dan justru membuat sang suami gemas dengan tingkah istrinya.
"Hei, itu sayang .. tuh di sebelah kanan bawah," ucap Kazeem memberitahu.
"Eh, k-kok bisa disini? Padahal Adek tadi udah cari di sini juga, loh." ucap Ayda melongo, pasalnya dia sudah mencarinya di sekitar situ, tapi tetap aja gak ada.
"Hehe, makasih mas"
"Adek mau berapa? Biar mas yang ambilin, Adek gak boleh jongkok jongkok, ya!" tanya Kazeem dan menegur istrinya agar tidak jongkok, dia takut kalau ada apa-apa dengan calon anaknya.
"Eumm, enam .. boleh kan, mas?" tanya Ayda.
"Boleh, dong .. " jawab Kazeem lalu mengambil Oreo enam bungkus, gak tahu deh istrinya mengambil sebanyak itu buat apa, pikirnya untuk membuat desert box tiga saja sudah cukup, tapi rupanya menurut istrinya tidak.
Oiya, kalian masih ingat dengan sahabat-sahabat Ayda, gak? Sekarang Fiya juga lagi hamil loh, usia kehamilannya sudah 5 Minggu, sedangkan Zahra? Em, masih betah mengjomblo, bukan mengjomblo sih, lebih tepatnya menuggu seseorang datang ke rumah dan memintanya langsung pada Ayahnya. Dan yang satu lagi .. siapa? Hayoo, kalian masih ingat, gak?
"Mas, Adek kasihan sama Zahra deh, cariin sana mas, temen mas gitu. Kasian Zahra di kasi harapan palsu," ucap Ayda di saat perjalanan pulang.
"Iya, mas juga kadang kasihan .. nanti deh, ada tuh temen mas juga masih sendiri," ucap Kazeem menanggapi ucapan sang istri.
"Mas maunya Dede bayinya cewek atau cowok?" tanya Ayda sambil mengelus perutnya sendiri.
"Sedikasihnya Allah, yang penting sehat gak kurang apapun, mau itu cewek atau cowok mas tetap sayang," jawab Kazeem dengan tangan kirinya ikut mengelus perut istrinya.
"Sudah sampai, bentar tunggu sini biar mas yang bukain pintunya," ucap Kazeem lalu mengitari mobil dan berdiri tepat di sebelah kiri mobil untuk membukakan pintu, alibinya biar kayak di film-film.
"Bunda sama Ayah udah mau sampai, sayang." ucap Kazeem setelah masuk ke dalam rumah dan memberitahu kalau orang taunya akan segera sampai.
"Yaudah, bentar Adek mau ganti baju dulu. Mas juga ganti baju, habis dari rumah sakit soalnya," perintah Ayda lalu di laksanakan oleh sang suami.
Setelah Ayda mengganti baju dengan setelah yang bermotif tie dye bewarna coklat serta kerudung bergo coklat muda, sedangkan Kazeem berganti pakaian dengan celana pendek serta baju kaos polos bewarna putih. Mereka turun ke bawah menunggu ruang keluarga, dan Ayda berbelok ke dapur untuk menata belanjaan yang telah mereka beli tadi.
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu dari arah depan. Sepertinya orang tua Kazeem sudah datang.
"Assalamualaikum, Kazeem .. Ayda," suara dari luar rumah.
"Waalaikumsalam, iya sebentar," ucap Kazeem lalu membuka pintu utama rumahnya.
"Waalaikumsalam, Ayah, Bunda. Masuk-masuk," ucap Kazeem setelah membukakan pintu.
"Dimana Ayda?" tanya sang Bunda.
"Di dapur, Bun" jawab Kazeem yang sudah duduk di sofa ruang keluarga dengan sang Ayahnya.
Tak lama kemudian datanglah Ummi dan Abi Ayda serta Zahra yang memang di suruh ikut sama Ayda.
"Ada apa nih? Tumben di suruh kumpul semua?" tanya Zahra memecahkan keheningan diantara dua keluarga itu.
"Em, jadi gini Ummi, Bunda, Abi, Ayah, Zahra .. " ucap Ayda dengan tangan yang sudah menggenggam alat tespack dan juga surat dari dokter.
"Ini, kalian bisa lihat dan baca sendiri," ucap Ayda memberikan dua barang itu di tengah-tengah meja.
Hening seketika, setelah Ayda memberikan itu.
"Aaaa, ya Allah sayang .. MasyaAllah, nak" ucap Ummi langsung memeluk putrinya dan menangis terharu.
"Alhamdulillah ya Allah, sehat-sehat ya sayang," lanjut sang Ummi lalu mengelus perut Ayda.
"Ya Allah nak, alhamdulillah .. menantu Bundaa, dijaga ya, jangan kecapekan," ucap Bunda memeluk Ayda setelah Ummi melepaskan pelukannya dari Ayda, Bunda juga tak kalah senang, terharu, dan bahagia tentunya.
Sedangkan Zahra yang belum paham dari tadi dia cuman bisa melihat adegan di depannya.
"Ayda kenapa?" tanya Zahra dengan polosnya.
"Ayda hamil, Ra" jawab serempak semua orang yang ada di situ kecuali Ayda.
"H-hah?"
"Bener, Ay kamu hamil? Aaaa, keponakanku, alhamdulillah ya Allah," ucap Zahra lalu memeluk Ayda.
"Sehat-sehat ya nak, dijaga kandungannya, jangan terlalu kecapean," itulah kira-kira ucapan dari Abi dan Ayah mertuanya.
"Iya Abi, Ayah, Ummi, Bunda, Zahra." ucap Ayda dengan senyum yang tak pernah luntur.
"Kamu cepetan nyusul gih, Ra" ucap Kazeem menggoda sepupu sang istri.
"Apa mau tak cariin? Yakan sayang," tanya Kazeem lalu meminta persetujuan dari Ayda.
"Iya, Ra. Temen mas Kazeem ada tuh yang masih sendiri, nanti di coba dulu aja ya, Ra," ucap Ayda ikut menimpali obralan itu.
"Iya deh, nanti atur aja gimana baiknya," ucap Zahra yang sepertinya mulai tidak lagi mengharapkan seseorang yang telah pergi tanpa memberi kabar kepadanya.
-----------------------------------------------------------
Kalau ada typo tandai, ya!
Karena Lopa kadang gak baca ulang lagi, langsung di up ><
Kalian bosen, tak?
Semoga masih setia nunggu setiap harinya buat up, ya ..
~Semarang, 22 Feb 2022
-lova raysia-
KAMU SEDANG MEMBACA
HALAL! {HIATUS}
Teen FictionASSALAMUALAIKUM... {Zayda Az-Zahra Hasbi season 2} Follow sebelum membaca! Seorang gadis kira-kira berusia 18 tahun yang tengah asik membaca novel di ruang perpustakaan rumahnya, tiba-tiba dikagetkan dengan suara yang sangat familiar oleh gadis itu...
