[1.13] seongsang

442 25 0
                                        

" AAAAAAAAAAAAAAAAAA, SANNNN AMBIL JANGKRIKNYAAAAA! "

" HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA! ", San tertawa nista

" IGIIIIII, hiks! Ambil jangkriknyaa, huweeee! ", Hongjoong tambah histeris

Jangkrik kecil di pangkuan tak kunjung diambil San, orang yang sama yang meletakkan serangga berisik itu di paha Hongjoong- yang dikenal penakut parah pada segala macam jenis serangga.

Sang pelaku justru tertawa puas melihat kakak kelasnya ketakutan hingga menangis. Ini semua bermula ketika Hongjoong menyita nintendo baru milik San yang dimainkan selama sosialisasi beberapa hari yang lalu, buat si Choi sebal, dan terlintas, lah, ide menarik untuk membalas.

Meski jika dilihat dari sisi manapun, Choi San ini yang salah, kan?  ¯\_(ツ)_/¯

" Maap, Bang! Tapi gue juga takutt, hii! "

Mingi goblok!, si pemuda Song itu justru menjauh dengan ekspresi ngeri.

SRET

" Choi San! Jangan jahil! "

Hongjoong yang merasakan jangkrik di pahanya sudah disingkirkan segera memeluk pinggang pemuda lain di sebelahnya. Mendusel manja dengan isak tangis yang tak kunjung berhenti.

" Ah, Kak Seonghwa ga seruu! ", San beranjak pergi membawa ponselnya

" Udah, Joong, jangkriknya udah gak ada. Si Arasan juga pergi. ", kata Seonghwa sembari memberikan elusan pada surai biru Hongjoong

Hongjoong mengintip dari permukaan perut rata Seonghwa, melihat sekitar. Ia melepaskan diri.

" H-hiks, hiks! Awas aja.. lain kali gue sita kunci motornya! Hiks! "

Seonghwa tertawa kecil melihat Hongjoong bersungut-sungut dalam mengusap bekas air mata dan ingusnya.

" Kak! Kak! Kak! ", Mingi memanggil dengan ribut, " Festival Musim Panas sekolah, pendaftaran pensinya terbatas gak, sih? "

Seonghwa ikut melihat ke selebaran acara yang dibuat oleh anggota organisasinya. Itu selebaran acara Festival Musim Panas Sekolah, anggota OSIS membuka pendaftaran bagi para siswa yang ingin menyumbang pertunjukan. Tidak ada batasan kategori, dan sepertinya Si Song ini tertarik.

" Gak ada, Ming. Langsung daftar aja ke ruang OSIS, dibuka hampir 24 jam sampe ketentuan tanggal. "

" Loh, kenapa?? "

" Apanya? ", Seonghwa ikut mengernyit bingung

" Kenapa tanggalnya terbatas? Gak sampe sehari sebelum hari-H? "

Seonghwa menepuk jidat.

" Igi goblok! Tanggalnya dibatesinn, biar OSIS bisa ngatur jadwal manggung tiap peserta! ", Hongjoong si anggota OSIS Departemen Kedisiplinan menyambar pedas dengan tangannya yang mengelap bekas air matanya dengan tisu

Namun, meski disembur begitu, Mingi tidak tersinggung. Siswa kelas 11 itu justru menyengir konyol hingga matanya hilang.

" Ya, santuy, Bang. Eh, BANG! BANG! BANG! AWAS, BANG! JANGKRIKNYA BALIK LAGI, BANG! "

" IGIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!! "

.

.

.

.


Seonghwa kelelahan, jujur saja. Menjadi Ketua OSIS disaat menjelang acara besar seperti ini selalu menguras tenaga dan pikiran. Sudah berhari-hari Ia hampir tidak tidur untuk membuat proposal, dan sekarang Ia harus membantu mengurus pendaftaran pensi yang tidak disangka bahwa banyak sekali peminatnya.

Tangannya hampir menyentuh kenop pintu ruang OSIS dimana bersamaan dengan hal itu, sebuah tangan juga hendak melakukan hal yang sama. Buat kedua kulit mereka bersentuhan.

" Ah, maaf-




Seonghwa terdiam. Yang di depannya ini,

mantan pacar.




... Yeosang??? "

Si pemuda pirang tersenyum tipis, berdiri sedikit menunduk dengan kedua telapak tangan berada di depan perut.

" Ah, maaf, Kak. Mau daftar pensi. "

Seonghwa dibuat tersadar dari keterjutannya. Ia harus bersikap profesional.

" M-maaf, ayo masuk. "

Lagi-lagi Yeosang hanya tersenyum tipis, berjalan lebih dulu memasuki ruang OSIS sekolah. Meninggalkan Seonghwa dan tanda tanya besar di kepalanya.

' Yeosang? Ikut pensi?? '

.

.

.

.

So hawtt ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

So hawtt ~

ATEEZ SHI- [VOL. 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang