┗━ [2.13] minjoong

356 22 8
                                    

" Igi, emang lo mau ikut pensi? ", Hongjoong bertanya dalam perjalanan keduanya menuju parkiran sekolah

Si Song mengedikkan bahu, menjawab santai sembari menggaruk daun telinga, " Keknya iya, Bang. "

" Manusia blangsakan kek elo bisa juga pengen pensi. Emang lo mau tampil apa? "

Mingi menyerahkan satu helm cokelatnya pada sang kakak kelas, lantas memakai helmnya sendiri, " Jahat banget Bang Hongjoong. Gini-gini gue juga punya minat - bakat! "

Hongjoong tertawa. Mingi menjalankan motornya keluar area sekolah.

Hongjoong dan Mingi memang sudah bersama sejak zaman Mingi masih memakai singlet tipis dan kolor kartun untuk pergi bermain. Mereka bertetangga, setiap hari sedari kecil, Hongjoong, lah, yang membawa Mingi pergi bermain bahkan memandikannya di sore hari, karena orang tua Mingi sibuk bekerja dari pagi hingga malam.

Tuan dan Nyonya Song menitipkan putra semata wayang mereka pada Keluarga Kim, karena Nyonya Kim adalah ibu rumah tangga yang selalu di rumah. Ditambah mereka memiliki putra yang terpaut satu tahun lebih tua dari Mingi. Hongjoong yang lebih pendek dan kecil adalah yang sering memarahi bahkan memukul anak lain ketika Mingi menangis dikerjai. Karena Pemuda Song ini memang terlahir dengan pribadi Hello Kitty.

" Bang, mampir beli bensin dulu, ya? "

" Iyaaa. "

Mingi berhenti dibawah pohon ceri yang rindang, membiarkan yang lebih tua turun dari boncengan.

" Tunggu sini bentar, gue gak akan lama. "

" Iya, Igiiii, sana cepet! ", Hongjoong mendorong pundaknya, Mingi menyengir konyol

Alasan mengapa Mingi tidak membawa Hongjoong sekalian adalah karena cuaca yang sedang terik dan lalu lintas lumayan padat. Hongjoong mudah pening pada terik matahari. Lagipula, mereka akan memutar balik kembali untuk pulang ke rumah.

Begitu Mingi pergi, Hongjoong menunggu dengan sabar dibawah pohon ceri masak. Buahnya juga rindang dan merah, banyak yang jatuh hingga busuk. Tapi Hongjoong tidak tertarik. Ia trauma tersedak buah ceri ketika bermain bersama Mingi 13 tahun silam.

" Kak Hongjoong? "

Bangsat!, manusia yang paling dihindari Hongjoong di dunia menghampirinya. Sial lagi Mingi sedang tidak ada disini.

Hongjoong diam saja, hanya melirik lantas berusaha memikirkan dunianya sendiri, seakan tidak ada orang yang barusan memanggil namanya.

SET

" Kakak ngapain disini? Sendirian, lagi. "

Hongjoong terkejut ketika tahu-tahu orang itu sudah berjarak sejengkal dengannya dan membuatnya menghadap paksa.

" G-gue lagi nunggu Mingi. ", Hongjoong berusaha menetralkan suaranya sendiri

Sumpah, dia takut sekali!

" Oh, mau pulang, ya? Gue anter aja, yuk, Kak! Kebetulan, gue juga mau langsung pulang. "

" J-Juyeon, gak usah. Bentar lagi Mingi balik. ", Hongjoong mundur selangkah

GREP

" Gapapa, Kak~ jalanan lagi lumayan macet, kasian kalo Kakak berdiri sendirian panas-panas disini. ", Juyeon masih memaksa

" Ju, ga usah maksa. ", Hongjoong berusaha melepaskan diri dari cengkraman Juyeon

Sumpah, Mingi dimana?? Lama bangett!

" WOI!!! "

Puji Tuhan, Mingi datang juga dengan motor berisiknya.

Si Pemuda Song langsung turun dari kendaraan dan menarik paksa Hongjoong ke belakang tubuhnya. Buat si Lee menekan gigi.

" Oh, wussup, Bro. ", Juyeon menyeringai tipis

" Udah dibilang gak mau, ya, berarti gak mau! Lo ga bisa maksa! ", Mingi memegang pergelangan Hongjoong

Juyeon tertawa sinis, Ia menatap sengit pada Mingi yang tampak sok pahlawan di matanya.

" Lo gak usah ikut campur, lo bukan siapa-siapa. "

" Bangsat! "

BUGHH

" IGI! "

Hongjoong membulatkan mata terkejut melihat Mingi memukul sebelah rahang Juyeon tanpa aba-aba. Ia menarik lengan kiri Mingi membawanya mundur.

" Inget! Manusia brengsek kek elo, ga pantes dapetin Bang Hongjoong! Awas lo. Gue awasin lo, njing! "

Hongjoong lantas dibawa pergi. Menaiki motor kembali dan melaju pergi dari sana, meninggalkan Juyeon yang tersungkur di trotoar mengusap bekas darah dari mulut.

Perjalanan pulang mereka yang biasa diisi oleh bacotan unfaedah Mingi menjadi hening. Hongjoong tidak berani berbicara, Ia masih dilanda rasa terkejut melihat Mingi memukul anak orang tanpa beban. Ini pertama kalinya. Selama hampir dua dekade pertemanan mereka.

" Bang, lo gak diapa-apain, kan? "

Hongjoong sempat tergagap sebentar, Ia mendekatkan wajah ke sebelah helm Mingi.

" Enggak, kok. Si Juyeon ga ngapa-ngapain gue, cuma maksa pulang bareng doang. "

Mingi terlihat seperti menghela nafas, Ia berbicara dengan nada menyesal, " Maaf, ya, Bang Hongjoong. Gue ga bisa jagain elo. "

Hongjoong dibuat berdesir hangat, adik kelasnya ini terdengar tulus sekali, " Ga papa, Igi~ bukan salah lo! Emang Si Juyeon aja yang kurang ajar, gue masih bisa pukul kalo tu anak udah kelewatan! "

" Tapi tu orang pernah hampir ngapa-ngapain lo di ruang ganti olahraga, Bang! Bang Hongjoong ga mau ngelaporin, gitu?? "

Hongjoong tampak berpikir sejenak. Kejadian itu memang benar, dan itu terjadi hampir setahun silam.

" Mungkin kalo Si Juyeon sampe berbuat kelewat batas lagi, baru bakal gue laporin! "

" Iya, dehh, iyaa! ", Mingi menyetujui setengah tak ikhlas

Belasan tahun yang lalu mungkin Hongjoong, lah, yang memarahi dan memukul anak-anak nakal yang mengganggu Mingi kecil. Tapi sekarang ketika Mingi telah tumbuh menjadi pemuda super tinggi dan gagah, yang akan membuat Hongjoong hanya sebatas bibirnya ketika berjajar, Ia ingin balik melindungi sang kakak kelas. Kakak tak sedarah yang dulu memandikannya setiap sore, yang memakaikannya minyak telon dan bedak wangi di sekujur tubuh, yang memboncengnya naik sepeda hingga Hongjoong kewalahan karena si penumpang berbadan lebih besar.

Mingi pikir Ia harus menjaga pria yang lebih kecil darinya ini semampu yang Ia bisa. Termasuk menjauhkan Hongjoong dari manusia pemaksa model Lee Juyeon.

Sampai Hongjoong menemukan seseorang yang mencintainya sebanyak yang Ia lakukan.

" Igi! Mampir beli bakso bakar dulu, yuu! ", Hongjoong memekik semangat

" Siap, Bangg! "

Intinya, Mingi sayang Bang Hongjoong banyak-banyak.

.

.

.

.

*nangess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*nangess

ATEEZ SHI- [VOL. 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang