ATEEZ SHI- [VOL. 1]

[1.14] minsansang

San baru masuk ke taman bermain, dan melihat salah seorang temannya sudah berdiri di lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Tapi ada yang aneh.

" Sang, lo bawa siapa? "

Yeosang melihat San sudah datang. Si mahasiswa hukum kelahiran Jakarta itu tampak luar biasa tampan dengan outfit semi - formal.

" Nemu anak ilang. "

Si pemuda ibukota terkejut. Sambil sok pegang dada, pula.

" Sang! Lo ga becanda, kan?? "

Yeosang, mahasiswa hukum asal Semarang itu memutar bola mata sebal. Merasa gemas lantas menginjak bodi sepatu kulit di depan ujung sepatu ketsnya.

" Ngapain aku bercanda? Anak ini berdiri sendirian disini. Pas aku tanya 'Ibumu mana?', malah nangis. Mana aku gak ngerti dia ngomong apa! "

Selesai dengan rasa ngilu di jari-jari kakinya, San beralih mencondongkan tubuh pada bocah lelaki gembul di gendongan Yeosang. Pemuda itu berekspresi meneliti dengan satu alis terangkat.

" Ngapain, sihh. ", Yeosang berkata risih

" Kayak bukan muka orang Indo. ", San menegakkan tubuh kembali

" Chindo, kalik. "

San menggeleng, " Enggak, ni anak mukanya kayak pemain drakor. "

" Oi, Bro! ", akhirnya Mingi datang, satu lagi dari dua teman Yeosang yang Minggu lalu memaksanya ikut hangout di tempat ramai ini. Pemuda super tinggi dengan suara bariton itu berlari kecil mendekat, " S- loh, lo bawa adek, Sang? "

Si cantik - galak berlogat medhok itu mendengus; sebal.

" Yeosang nemu anak ilang, Igiiii~ ", San menguyel-uyel gemas pipi Mingi

Mingi menyingkirkan perlahan tangan aktif San dari wajahnya, mata sipitnya sedikit membulat, " Kok, bisa?? Kenapa ga dibawa ke pusat informasi? "

" Ini pertama kalinya aku ke tempat kayak gini. Ini, pun, karena dibayarin San. Aku gak tau tempatnya dimana. "

San dan Mingi mengangguk mengerti.

" Yaudah, ayo kita anter sekarang. "

" Eomma~ Eomma~ ", si bocah merengek

" Aku bukan mbahmu! "

" Ck ck ck. ", San menggeleng-geleng, " Orang Korea ini, mah. "

.

.

.

.

Iiii, aku membuka lembaran baru bersama trio gemai ini <333