BAB 1 : U are Mine Boy

4.4K 279 29
                                    

"You are mine, Boy"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"You are mine, Boy"

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚!

▫▫▫

Tiga orang pria sedang berkumpul dalam satu ruangan kerja, kedua pria sedang berbincang untuk mencapai target omzet di tiga bulan kedepan, merancang strategi pemasaran dengan memilih para investor yang turun langsung di pasar modal, sedangkan satu pria lainnya tersenyum melihat ponsel.

"Bisakah kau jelaskan siapa gadis yang kau sering ceritakan pada kami, Tawan? Sehingga membuatmu tidak gabung kearah pembicaraan ini," tanya Off seraya mendapat anggukan dari pria bak pangeran bernama Arm.

"Gadis? Sejak kapan aku suka wanita. Kalian hidup di zaman belum mengenal tulisan dan teknologi? Gunakan smartphone agar melihat kesenangan mata, dia bagaikan dewa, pria kecil yang membuatku ingin kembali ke masa sekolah."

Lihatlah lengkungan kurva dari pria berkulit tan yang berstatus lajang itu membuat kedua pria lain memperhatikannya. Sebab, Tawan sedari tadi membuat mereka mendelik geli.

Arm berdecak kecil. "Kau pedofil? Berapa umurnya 10 tahun? Kau perlu mencari pria berumur setara dengan kau."

Tawan memukul lengan Arm dengan map, tentu Tawan tidak suka perkataan Arm. Sebelum memutuskan untuk menjawab, Tawan menyerahkan ponsel kearah Arm dan Off.

"Kalian aku pastikan terpesona juga, aku yakin. Ia baru duduk di kelas 2 SMA tapi kalian lihat tubuhnya sangat ideal, apalagi ketika berumur 20an aku yakin tubuh itu terbentuk dengan sempurna."

"Oh Ya? Menurutku seragam sekolah ini terlalu berlebihan, terlihat sangat mahal." Arm berpendapat, ia membenarkan perkataan Tawan pria berpakaian seragam sekolah dengan rambut rapi nan indah, pria itu memang terlihat sangat memukau.

"Biasa saja," respon Off sambil menyandarkan tubuhnya di sofa, menutup mata bersebab terpengaruh oleh sihir kantuk yang menyeranginya. Suara para sang sahabat membuat Off melemparkan bantal tepat mengenai Tawan.

"Kau buta," ucap kedua pria itu secara kesal menatap Off tetap memilih menutup mata.

"Pernahkah kau merasa Off tak ada kehidupan cinta, membuatku bingung dia straight atau bukan," bisik Tawan, bisikan tersebut masih terdengar oleh Off.

"Untuk kau, pernahkan kau merasa dirimu aneh menyukai pria remaja?" timpal Off tak mau kalah. Seketika secara ajaib suasana menjadi tenang, memberikan rasa nyaman untuk Off berlayar di dunia mimpi tuk beberapa saat.

***

Hari ini tidak ada yang berubah, seperti biasanya. Sangat baik! Setiap langkahnya, Gun melayangkan sebuah senyuman, senyuman dilayangkan untuk setiap orang menyapanya, ia terkenal di sekolah. Bukan hanya karena tampan dan memukau akan harum tubuhnya, tapi juga karena keramahan serta otak cerdas yang dimiliki Gun.

✔ [1] KOKAIN17+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang