BAB 17 : 2ND Confess

2K 239 51
                                    

▫▫▫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▫▫▫

Gun melempar tasnya kesal dan memandangi Davikah dengan wajah sekusut-kusutnya. Saat ini mereka berada di dalam kamar Gun, Gun berada di sofa dan Davikah duduk di ranjang.

"Kau kenapa lagi? Off lagi? Ouiii Gun, mau pecah kepalaku dengan tingkah kalian berdua." Davikah heran kenapa juga dirinya terbawa memeningkan masalah paman dan sahabatnya ini tak ada habis-habisnya mencatat sejarah.

"Dia brengsek!"

"Gila!

"Tak waras!"

"Holly shit! You look so bitch!"

"Off Jumpol! You're are batshit crazy!

"You fucker, Off!"

"Mana rasa kepeduliannya?"

Gun semakin menjadi mengeluarkan emosi, entah sampai kapan emosinya ini meredah. Tidak akan puas sebelum bogeman dari tangannya menghadiahi wajah Off. Sedangkan Davikah menatap berjengit, bisa dilihat?Gun berumur 17 tahun, tapi sifat Gun masih tercermin seperti anak kecil berumur 6 tahun.

"I will beat the shit out of you, Off! Fuck!"

Maki Gun terakhir kalinya setelah merasa cukup menyumpahi pria tak ada sama sekali tak ada rasa empati, Gun berhenti karena tenggorokannya terasa kering dan cepat ia meneguk air mineral pemberian Davikah, mata Gun mengekori Davikah yang duduk di sampingnya sembari menatap frustasi Davikah.

"Pamanmu itu jelmaan apa? Bisa-bisanya dia tak mencegahku dia lebih memilih membiarkan aku pulang begitu saja, ponselku mati dan lebih sial dompetku tertinggal pada P'Jennie, aku tidak menerima mengharuskan aku pulang dengan berjalan kaki, sungguh Off bertipekal manusia tak memiliki hati!"

Davikah menggeleng melihat Gun, dari cerita Gun keduanya salah, Off dan Gun sama-sama memiliki kadar emosi yang tinggi. Kalau begini siapa menjadi air jika keduanya sama-sama api.

"Seharusnya kau cegah dia, kau pikir kau hidup di dalam drama? Tidak Gun, kau ini hidup di dunia nyata bukan fiksi dimana peran utama prianya menahan pemeran utama wanitanya tak memberikannya pergi."

"Ingin aku beri dia racun! Tapi sialnya aku cinta, perasaanku terlalu brengsek!"

Davikah dengan cepat memukul kepala Gun menggunakan bantalan sofa. "Muak aku mendengar kata-kata terakhirmu, Gun."

Gun tetap tak mendengar. "Serius Dav, Off pria  tersial yang pernah aku temui."

"Ai Gun, Please berhentilah merengek."

Davikah ingin tertawa melihat wajah Gun, wajah tampan itu terlihat seperti benang kusut. Di antara banyaknya orang yang menginginkan Gun, sialnya Gun tetap mempertahankan pria sinting seperti Off. Padahal, ada cinta yang lain yang tengah menunggu untuk digapai. Entah tarikan darimana Gun seantusias ini pada pamannya, pun dari iris legam Davikah, Davikah menyaksikan bagaimana Off sang dominan menguasai seluruh relung hati sahabat malangnya ini.

✔ [1] KOKAIN17+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang