BAB 23 : Oh Shit, Atthaphan! (16+)

2.5K 221 58
                                    

❗Rated 16+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rated 16+

▫▫▫

Sekitar 20 menit Gun belum juga keluar dari kamar mandi, Gun sibuk memandang wajah sambil menepuk beberapa kali belah wajahnya hingga dengusan keluar dari bibirnya, Gun resah ketika keluar dari kamar mandi memastikan ia berhadapan langsung bersama Off. Jika boleh memutar waktu kejadian keramat beberapa waktu lalu tak akan terjadi, hasilnya Gun malu benar-benar malu sekarang. Suara-suara sialan masih terngiang di rungu mungilnya, siapa yang lebih mendominasi? MEREKA!

Beberapa kali tungkainya hendak sampai pada pembatas pintu berniat menyentuh tapi Gun mengurungkan niat. Menghela napas, tentu saja Gun tak tahan berlama-lama di kamar mandi. Detik terus berputar di mana 1 jam ke depan Gun harus melakukan pemotretan.

"Sial! Kenapa kelepasan, Ya Tuhan, Gun kau tolol!Kau tolol!"

Gun menatap tangannya lama. "Masih terasa!" Semua benar-benar mendominasi, elusan, elahan, desahan dan terakhir cairan. "Aku harus apa?" Gun menyesali kebodohannya lantaran Gun bingung mau bersikap bagaimana.

'Gun, keluar, apa yang kau ributkan didalam, suaramu terdengar jelas'

'Mau aku seret atau kau keluar sendiri?'

Gun terlonjak kaget begitu suara Off bersuara nyaring. Pemikiran Gun semakin bercabang. "Baik, baik, baik, tenang Gun! Kau bisa melewati ini."

'Atthaphan, apa kau mengeram seperti induk ayam?'

'Cepat keluar!'

Demi tuhan, Gun belum siap!

Gun terus menatap gagang pintu dengan perasaan campur aduk. "Kau pasti bisa." Semangatnya. Terlepas dari apa yang mereka lakukan Gun tidak bisa seperti ini, Gun harus bersikap seperti biasa dengan membuang jauh kecanggungan dan rasa malunya, Gun pikir semuanya akan menjadi hal biasa. Nyatanya, pemikiran tak semudah yang Gun harapkan.

"Oke, Gun, kau bisa!"

Cukup, Gun bosan berada di kamar mandi.

Sedangkan Off masih terhubung dalam sambungan bersama Mew. Aura positif Mew lantas terhubung, Mew juga lebih nyaman bertukar opini dan pendapat, Mew yang dewasa, logis dan pendengar yang baik. Lain hal dengan Ja, Singto dan Perth.

Off duduk di meja kerjanya sambil menunggu Gun yang masih belum juga keluar, sedangkan dia dan Mew sudah menghabiskan waktu sekitar 12 menit berbincang, awalnya mereka mengobrol biasa tentang tingkat kesehatan Perusahaan dengan membandingkan Rasio Profitabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas pada masing-masing Perusahaan mereka.

'Berhasil?' tanya Mew.

Off tidak bodoh, otaknya merespon cepat, getaran semangat terpancar mengalir di sekujur tubuh. "Tentu, aku pemilik perusahaan maka aku tau bagaimana menarik minat investor, terselaras akan saran kau yang brillian, Mew, aku mencobanya secara perlahan. Jangan meragukan ku dengan membandingkan privasi mu dan privasi ku bekerja, setiap orang memiliki prospek kerja berbeda bukan?" Sombong Off sambil membayangkan bagaimana nanti ia bertarung keringat diiringi musik berasal dari suara indah mereka. Off sudah mempersiapkan apa saja yang akan dilakukannya bersama Gun.

✔ [1] KOKAIN17+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang