17.30
Gun menyeret kakinya sepanjang jalan menuju Apartemen Davikah. Manik legamnya meneliti langit yang begitu indah. Namun, tak seindah perjalanan cintanya. Gun menggigit bibirnya, berusaha membendung memori beberapa saat lalu.
Gun berhenti di tepi jalan, memandangi beberapa gadis remaja tertawa lepas bersama pasangan mereka, sungguh manis, kapan dirinya seperti mereka. Mencerna baik-baik dan meresapi semua perlakuan Off terhadapnya. Off, selalu kasar dan selalu memanggilnya penggoda. Hanya satu yang ia punya sampai ke titik ini.
Keberanian...
Gun harus berani melangkah dan menetap sampai tujuannya tercapai. Meski dengan dunia Jungkir balik dihadapannya, Gun tetap bertahan. Namun, sampai terjadi Off tak luluh-luluh juga sampai pria itu berumur 60 tahun bagaimana? Jelas sang ayah akan mengambil tindakan seperti menjodohkannya atau membawanya ke psikiater.
"Aku kurang apa? Aku kurang menarik? Atau aku tak sebanding dengan kekayaannya? Jelaslah aku masih sekolah sedangkan iblis itu memiliki perusahaan."
Jadi apa yang harus ia lakukan selanjutnya? "Oke Gun! Semangat."
Gun mulai melangkah untuk menyembrang. Namun, Gun merasa melayang tangannya tertarik sempurna membuat tubuhnya berputar membalik kebelakang, rambut halusnya berkibas sempurna. Mata Gun terpejam saat wajahnya menghentam dada seseorang.
'Aroma ini...'
Gun mendongkak, astaga! Jantungnya terlalu lemah saat tatapan tajam itu menghunusnya.
'Iblis berlidah pedas kau terlalu tampan! Dia memelukku? Astaga!'
"Bodoh! Kau hampir tertabrak!"
Gun mengerutkan keningnya, ia melihat sekitar. Tetabrak? Jelas tadi ia ingin menyembrang kendaraan beroda empat masih jelas terbentang jauh. Tak ingin menjawab, lebih baik Gun menikmati aroma Off dalam-dalam. Satu kelebihan pria tampan yang sering ia temui adalah wangi tubuh mereka tidak main-main.
"Ceroboh, keras kepa, gila dan kekanakan! Sangat lengkap pada dirimu." Tegas Off seraya melepaskan pelukannya.
Gugup menjalar esensi dingin ke sekujur tubuhnya. Hatinya masih merengkuh rasa kesal saat mengingat kejadian siang tadi. Kata-kata Off tadi tidak membuat Gun tenang melainkan dirinya merasa dirinya terlalu tak pantas bersanding bersama Off.
"Ikut aku pulang, tak takut diculik? Tubuhmu segini, Gun. Bagaimana bisa kau melawan saat ada orang jahat menyerang!" Off menarik tangannya menuju wajah Gun membawa tangan Off mengusap perlahan. "Tubuhmu dingin, kedinginan?"
"Kasihan, dingin ya." Lanjut Off
Kilau mata yang tak bersemangat, kini bersembunyi dalam kelembutan haru. "Kau menghawatirkanku, Off?"
"Tidak, aku hanya memerankan pria yang bertanggung jawab."
Helaan napas Gun terselip keluar, berat. Membawa keluar perasaan senang yang baru beberapa menit diterpanya. Dan dipatahkan detik berikutnya atas jawaban Off yang membuatnya kembali tak bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ [1] KOKAIN17+
Romansa🔞[Complete] 𝐎𝐅𝐅𝐆𝐔𝐍 Gun Atthaphan remaja 17 tahun bersandang Selebgram + Model yang mengejar CEO ternama Off Jumpol. Note : Berapa Part tidak untuk Minor