BAB 26 : Our Time (A Little Happiness)

1.4K 181 48
                                    

▫▫▫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▫▫▫

Off disambut hangat oleh bebarapa orang Divisi perencanaan dan tata kelola administrasi,Keadaan menjadi sibuk seketika Off yang telah duduk di kursinya dan akan memulai rapatnya pagi ini, para petinggi yang tengah berbincang menghentikan kegiatannya, yang sibuk akan ponsel langsung mematikan ponsel mereka, serta membenarkan cara duduk mereka seketika secara kompak.

Off melihatnya hanya desis pelan, ia sudah sangat mengetahui, dirinya yang paling ditakuti.

Sedetik berikutnya semua lantas berdiri "Selamat pagi, Mr. Off." Sapa semua orang.

"Ya, silahkan dimulai tanpa ada basa-basi," jawab Off datar, begitu ia duduk, barulah semua orang duduk.

Salah satu seorang Asisten kepercayaan Off, bernama Neo memulai rapat dengan menyebutkan segala sesuatu yang Off inginkan untuk proyek besar ini. Semua terlihat mengamati dan mendengar dengan seksama, ada yang mengangguk, namun ada juga yang masih belum paham.

"Apa kalian sudah mengerti dengan apa yang saya katakan," tanya Neo.

Semua mengangguk, kecuali pria bernama Dunk dia mengangkat tangan. Membuat semua orang menoleh ke arahnya. Off menatap menunggu pria itu angkat bicara.

"Silahkan."

"Maaf sebelumnya, saya ingin menyampaikan pendapat saya, bukankah lebih baik menggunakan model terkenal dalam melengkapi promosi produk ini, semisal Gun Atthaphan."

Pria berkulit putih bernama Jimmy mengangkat tangannya. "Saya tidak setuju, tidak ada yang lebih baik lagi?"

"Saya satu pendapat, Gun Atthaphan tidak layak untuk-"

"Secara terperinci," Off melihat raut bingung dari Jimmy dan Dunk. "Letak tidak kelayakan di mana? Dalam waktu 10 detik tidak secara jelas memaparkan kalian boleh keluar dari rapat ini."

"10 detik? Apakah anda bercanda?" Dunk menentang dengan keberatan. "Jelas, model seperti Gun tak layak dalam projek ini."

"Apakah anda layak sebagai rekan Kolegaku? Jika tidak pamanmu memohon kau tidak akan berada di sini."

Semuanya berdehem tidak enak, "Dan, kau Jimmy apakah kau sudah ahli dalam mengedeting, membuat grafik saja tidak becus, kenapa banyak revisi yang saya lingkari dengan tinta merah?" Off berdiri dan menunjuk Jimmy sangar, pandangannya beralih pada sebuah meja tak jauh darinya, ia melihat wanita yang tertawa lepas dengan seorang pria yang ada di hadapannya, kedua orang itu tak sekalipun menghargai Off sebagai pimpinan rapat.

"Rapat ditutup." Suara tegas Off membuat mereka semua melirik Dunk dan Jimmy dengan tajam.

"Maaf Pak saya lancang," ujar Dunk.

"Saya-"

"Brengsek! Kalian tidak mendengar, keluar!"

***

✔ [1] KOKAIN17+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang