BAB 28 : Amour

1.4K 166 16
                                    

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

Off membuka pintu ruangan kerja Ibunya, Yui Pattamawan, lalu melihat ibunya sedang duduk di kursi kerja sambil menyesap teh tangan satunya membalik-balik berkas yang berantakan di atas mejanya.

"Ibu." Panggil Off, pelan. Saat sudah berdiri di depan Ibunya Off merasa gugup untuk berkata apa tujuan menemui Ibunya saat ini.

Off diam sejenak, sampai akhirnya Off menarik kursi untuk ia duduki. Ibunya sekilas melihat dirinya dan melanjutkan menulis tulisan yang tidak di ketahui Off. Sepertinya, Ibunya itu tau bahwa dirinya akan berbicara serius.

"Ibu ..." panggilnya sekali lagi.

"Katakan saja, aku mendengarkan mu, pendengaran ku sangat baik tidak sedikit pun rusak," kata Yui tak sekalipun menghentikan kegiatannya hanya membenarkan letak kacamata serta tangannya tak henti membalik dokumen.

Sedangkan Off, ia semakin gugup atas intonasi suara Yui sangat tidak bersahabat dan ia semakin yakin malam ini Yui dilanda stress akibat pekerjaannya. Mungkin setelah ia mengatakan maksudnya, dia akan tetap diam akibat amarah Yui. Mungkin lain kali saja pikirnya memutuskan untuk menunda apa yang ia ingin bicarakan.

"Katakan saja, aku tidak banyak waktu untuk di lain waktu."

Off menutup matanya sebentar lalu membuka matanya kembali. Ia benar-benar tidak ingin membuat ibunya semakin frustasi. Ia bahkan belum ingin membuat ibunya mengurut kening atau pangkal hidungnya, hanya karena permintaannya ini.

"Tidak ibu, nanti saja."

"Aku bisa membaca raut wajahmu, pria model itu?"

Mata Off membulat terkejut mendengar ucapan Yui. Keduanya berperang pandangan cukup lama, membuat Off bergetar melihat tatapan Yui yang menusuk semakin membuat jantungnya semakin layu tanpa ada sebuah tahanan yang akan menggugurkan jantungnya segera.

"Aku tidak menyukainya." Satu kalimat pendek, membuat Off meremas celananya erat, seketika genangan air di pelupuk matanya mengaburkan penglihatannya.

Ada jeda cukup lama dalam percakapan Yui, Yui menyerahkan selembaran Universitas Kedokteran yang berada di Kanada, Universitas British Columbia. Jari telunjuknya menunjuk selembaran brosur itu sembari membuka kacamatanya.

"Jangan buat aku kecewa lagi, Mild tahun depan selesai, pernikahan harus tetap berjalan. Cinta tak membuat kau menjadi orang, tepatnya cinta membuatmu rusak. Kau telah rusak, itu yang kau banggakan? Tidak hanya kau yang menanggung dosa, aku sebagai ibumu juga gagal menjaga anak lelakiku, kau paham anak lelaki bagai permata yang harus tunduk perkataan ibunya? Aku tidak memberikan kalian restu, restuku ada ditanganku, My Son."

Off terdiam mendengarnya, tangannya tiba-tiba mencengkram erat ponselnya. Hatinya begitu dihentam kenyataan yang sangat memberatkan hubungannya bersama Gun, tetap Yui tidak akan memberi izin untuk dirinya menjalin hubungan bersama Gun.

✔ [1] KOKAIN17+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang