BAB 2 : Don't Listen To Them

2.7K 266 15
                                    

"Jangan dengarkan, tetap fokus ke depan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan dengarkan, tetap fokus ke depan"

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚!

▫▫▫

Davikah, Namtan dan First melihat tingkah Gun merasa heran, Gun sangat fokus melihat laptopnya, biasanya ketika mengumpul di rumah First, Gun lah paling heboh akan fashion atau skincare. Namun, yang terjadi sekarang adalah Gun berkutat dengan laptopnya dan mengacuhkan ketiga sahabatnya itu.

Davikah sesekali mencuri lirik pada Gun yang terlihat kesal, Gun mengatakan sedang mencari CEO yang akan menjadi targetnya, saat ini Gun lakukan hanya terus memandangi laptop dengan tatapan kosong, Davikah ingin menegur, tapi dipastikan mulut pria itu akan mengoceh memarahinya.

"Bagaimana? Om-om seperti apa yang kau sudah temukan?"

First mencoba menanya Gun yang lagi-lagi tengah menatap kosong di depan laptop, Namtan asik dengan mewarnai jari-jari indahnya ikut andil untuk menatap layar Laptop Gun.

Gun mengusap wajahnya gusar dan menutup laptopnya kasar, First terkejut apalagi ketika melihat Gun menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kenapa? Tidak selaras lagi dengan kriteriamu?"

"Kalian tau? Yang aku dapatkan, mereka yang berusia 60 tahunan."

Namtan berdecak sambil menoer kening Gun. "Otak kau memang pintar Gun, terlalu pintar malah, kau cari Pengusaha muda maka timbullah yang berumur 30 tahunan, astaga Gun bisa stress kami menghadapi mu, apa susahnya menerima cinta, Pak."

Dengan berjalan sambil berdongkak dagu Davikah merangkul bahu Namtan, ia mengangguk penuh harap. "Pak tampan Gun, dia seorang Model, apa lagi yang kurang?"

"Model tidak menjamin, ahhh ... diamlah kalian, aku memilih sendiri, kenapa Pak kalian saja jadikan selingkuhan, jangan trus menyuruhku, aku tidak menyukainya, wajahnya terlalu cantik bagiku, aku tidak ingin kalah saing!"

First berdehem membawa laptopnya didepan Gun, First bersidekap dada, menilai penampilan Gun dari ujung kepala hingga ujung kaki, kemudian tersenyum miring.

"Aku menemukan jackpot! Guys merapat! Aku yakin mereka semua kandidat ini selera Prince kita," perintah First, ia duduk di samping Gun dan membuka portal sederet pengusaha muda di sana, kedua sahabatnya tak mau kalah dan duduk berdekatan dengan Gun.

Jari First menunjuk layar laptopnya, percayalah jika ia boleh mencium wajah First ia akan mencium sahabat tampannya itu. Gun berteriak senang kala First menemukan pengusaha-pengusaha muda, tidak dengannya menemukan di atas umur 50 tahunan.

"First, Oabnithi Wiwattanawarang." Buka First, Davikah penuh takjub melihat profil Oab disana. Wajah datar penuh karisma, membuat Namtan yang paling setia dengan Saint membuka mulutnya dengan kekaguman.

✔ [1] KOKAIN17+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang