𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.
-bagian 3 : keterkejutan-
*
Hari-hari dijalani dengan seperti biasanya.
Yah, sumber masalahnya adalah setiap harinya suka ngaco.
Tadi pagi, Noya, Tanaka dan Atsumu berhasil terkena percikan murkanya Suna atas kelakuan hina ketiganya.
Roro tidak begitu mengerti, tetapi pada akhirnya ketiga manusia itu menjadi babunya Suna.
Entah Suna apakan hingga membuat bocah-bocah kematian tersebut dapat tunduk kepadanya.
Hasilnya, kelas 11 IPS 2 tidak sebegitu chaos seperti yang diperkirakan.
Shirabu juga Roro sebagai penertib kelas dapat merasakan kelegaan layaknya eren yang berhasil mendapatkan kebebasannya.
Inti dari hari ini adalah, Suna si majikan dan ketiga anjing tersayangnya.
"Duduk."
Noya, Tanaka, dan Atsumu seketika duduk di tempat duduknya masing-masing.
"Jadi?" Tanyanya.
"Ya gatau kok tanya saya." - Noya pundung.
Jamkos gini harusnya ya jajan ke kantin, Noya jadi bete gara-gara kudu diinterogasi dan waktunya dicuri gini.
"Tch."
"..."
Suna terdiam.
Padahal Noya kan akar masalahnya..
Mana Atsumu sama Tanaka hadir dengan wajah watadosnya.
"Ah, serah dah. enyah lo pada."
Ia membangkitkan dirinya dan pergi keluar dari kelas, Roro hanya memandanginya hingga ujung mata.
'Nyuruhnya enyah, tapi kok malah situnya yang enyah..'
Suara hening menyelimuti hingga sorakan Terushima memecah suasana.
"Huuuuuuu— Anjing!"
"Jangan manasin gitu ah."
Futakuchi memukul kepala belakang lelaki yang tadinya bersorak mengejek.
"Parah kalian, si Suna baru jajan beli pulpen malah dijadiin bapak, mana diremes lagi."
Ucapan Futakuchi dan tindakannya sekarang benar-benar jauh dari kata sinkron.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.
Fanfiction𝒔𝒉𝒂𝒅·𝒐𝒘 //𝑆𝐻𝑎𝑑𝑜̄// ' ᵇᵃʸᵃⁿᵍ ᵇᵃʸᵃⁿᵍ ' - (Radirintaro_): INABAKTIFESS_ want to send you a massage. (INABAKTIFESS_): | Rin, besok kerkom pas pulsek ya hah | ...