08-

68 11 0
                                    

𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.

-bagian 8 : kebingungan-

*

"Kayaknya kita harus ngomong bener, Rad."

Roro berucap tanpa berbalik sedikitpun pada lawan bicaranya. Mereka berjalan beriringan menuju kelas, tak melupakan hal yang terjadi sebelumnya.

Suna Radi, ia menghela nafas.

"Yaudah mau kapan, cantik?"

Roro mematung, mengotomatiskan Suna untuk berhenti melangkah dan berdiri tepat di belakang sosok si gadis.

"Ey." Interupsi dari si lelaki dilanjutkan oleh Roro yang berbalik menghadap dada bidang yang seketika membuat harum tajam manis menerpa indra penciumannya.

Gadis itu tertegun sejenak, dengan hembusan nafas yang tertahan ia berucap tanpa menenggak sedikitpun.

"Lupain aja yang tadi."

Suna tertawa saat itu juga, bagaimana tidak? yang bisa ia lihat hanyalah puncuk kepala si gadis yang kini tidak berani untuk memasangkan wajahnya.

Namun kuping itu terlihat jelas merahnya.

"Cantik, kok."

Langkahnya ia lanjutkan menuju kelas, tidak memedulikan ujaran lelaki yang kini sudah ditinggal olehnya. Jalan cepat itu beralih menjadi larian kecil sembari menutup wajahnya malu.

"Ro!"

Lelaki itu tak tahan untuk tertawa gemas sendiri. Lantas, ia menyusul si gadis.

"Jangan ikutin!"

"Kayak kelas kita ga sama aja."

Akhirnya Roro berbalik dengan semburat merah diluar gembungan pipinya.

"Kamu." ia menujuk si lelaki.

Selanjutnya ia menurunkan jemarinya dengan terburu.

"Apa?" tanya Suna dengan guluman senyumnya.

"... Aku ga suka, Radi."

Si lelaki tak tahan dan mulai berjalan menyusul gadis itu.

"But what if i?"

Ungkapan itu berjalan bersamaan sosoknya yang mulai melaju lebih dulu dari Roro.

"Ey, cepet udah ada guru katanya," Ucap Radi sembari melirik dari ujung mata.

"Tau, berisik."

Tau tau saja gadis itu sudah berjalan disebelahnya, dan kini menyusulnya. Lalu pada akhirnya mereka justru memulai lomba siapa yang lebih cepat sampai kelas.

Kejadian lapangan terlupakan begitu saja, buku kas sudah kembali kendati masih sobek. Mungkin ia akan mencatat ulang itu semua. Namun, Raditya Noya, bocah itu akan segera dibunuh oleh si gadis.

𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang