17-

63 10 1
                                    

𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.

-bagian 17 :  penampilan-

*

Semuanya merasa lelah, saat ini ada yang sedang beristirahat dalam tenda, ada juga yang berdiam diri di dalam kamar mandi hanya untuk menerima hujan dari shower rusak yang membawa air dingin.

Seperti Suna Radi.

Dirinya baru saja sampai ke tempat kumpul setelah hari yang panjang. Jadwal pagi sampai sore hanyalah bermain game, sebut saja permainan mencari pita yang tersembunyi.

Dikarenakan Roro tidak diperbolehkan pergi jauh, gadis itu hanya merekam beberapa kegiatan di pagi hari, seperti senam pagi. Lantas sisanya diambil alih oleh Suna.

Lelaki itu mulai merekam dengan mengikuti para panitia yang memasangkan pita, hingga akhirnya para peserta yang mencari pita.

Panas.

Edan.

Suna ga kuat.

Menjadi surga baginya untuk menerima air dingin yang kini sedang membanjur tubuhnya.

"Sun! buru! tong meakeun cai!"

Pintunya digedor dengan brutal, Suna sudah tahu siapa pelakunya. Lantas ia berdecak dan dengan cepat menyelesaikan kegiatannya.

"Sabar atuh, Ter."

Akhirnya Suna membuka pintu biliknya dan mendapati Teru dan Atsumu sedang bertelanjang dada. Lalu yang baru masuk kini ada Osamu sembari menenggerkan handuk di lehernya.

"Awas," Perintah Teru tak sabar, Suna masih menghalangi jalan untuk memasuki bilik.

Suna terdiam sesaat.

"Si semi emang kenapa ga jadi ikut?" akhirnya pertanyaan yang sudah lama dipendam kini terkeluarkan juga.

Atsumu mengupil dan memeperkannya pada Osamu yang baru datang.

"Anjing."

Mereka kejar-kejaran.

Teru akhirnya menepuk bahu Suna, "Gue tau lo lagi ada masalah sama bang Semi, tapi kayaknya lo harus ngomong dulu dah."

"Bang Semi tulus mau damai ama lo."

Suna bergidik, ia mendorong Teru untuk memasuki biliknya.

𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang