07-

70 10 0
                                    

𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.

-bagian 7 : pertanyaan-

*

Ini awal pagi yang tidak nyaman.

Walaupun diboncengi diatas motor beat biru yang amat sangat memanjakan kenyamanan pantat, gadis ini tetap tidak biasa dengan helm Honda hitam yang terlalu besar hingga kepalanya penat.

Dug!

Juga itu helm yang selalu tak terkendali untuk memukul kepala yang ada dihadapannya.

"Dek, kenapa sih??" si kakak selaku pengendara motor beat itu terus memberi protes.

"Gatau! Salahin aja helem punya ayah yang gamauen nurut sama Roro."

"Haaaahh??"

Pagi semakin tidak bagus dengan kenyataan bahwa Aa kandungnya ini selalu menjadi tuli ketika sudah mengendarai motor.

"Ah! Berisik!"

"Kamu kali!"

Moodnya sudah sangat buruk karena kecaman seseorang melalui akun lambe kemarin siang, namun suasana hatinya masih buruk hingga saat ini.

Sebenarnya ini bukan kali pertama ia mendapatkan sebuah pesan kebencian.

Begitu banyak pesan anonim yang dikirim melalui akun menfess mengenai kebencian beberapa orang kepadanya. Kendati tidak pernah diposting, rasanya percuma saja karena dirinya sendiri yang menerimanya.

Bukan hanya karena peraturan menfess yang sejak awal dilarang untuk memberikan pesan kebencian, namun...

Gadis ini, Tamara (Name) memiliki Tooru Oikawa.

Bukan semata-mata ia dipilih Kaori untuk menjadi admin selanjutnya. Nyatanya si gadis dipilih menjadi admin menfess periode ini karena back up-annya yang tidak main-main.

Lebih baik di sembunyikan daripada Kakaknya, Oikawa, mengetahuinya dan mulai melakukan hal bodoh.

Layaknya kemarin.

"Ro."

"???"

"Ro."

"Apaan?"

Roro menaikan kedua alisnya dan mengintip wajah Tooru melalui kaca spion.

"Aa manggil, mangut dikit kek."

Budek lo.

Roro mau marah.

"Iya kenapa Kakakku sayang?" Balas Roro lembut namun penuh penekanan, ia berbicara sembari menganggukan wajahnya kencang layaknya seperti yang disuruh Tooru, namun cukup berlebihan.

"Jam berapa?"

"Bentar... 6.. 6.34?"

Tooru menganggukan kepala.

𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang