𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.
-bagian 21 : kegagalan-
*
— SMP Negeri 1, 16.49
"Halo, Aa? udah pulang?"
Sore ini mendung, langit masih menitikan hujan kecil. Seorang gadis dengan seragam putih biru kini berdiam diri diluar pos satpam untuk meneduh.
Ponselnya ditempelkan tepat pada telinganya, wajahnya terlihat murung.
"Ohhh... yaudah anter pulang kak kay dulu aja."
"Gausah! Roro pulang naik angkot aja, a."
"Iya..."
"Iya, Roro tutup ya."
Hela nafas panjang terdengar.
Lantas si gadis mulai membuka payung besarnya, bukan payung lipat yang biasa ia bawa, melainkan payung hitam yang tersimpuh di pos satpam.
"Pak pinjem ya, besok Roro balikin!" pekiknya dan Pak satpam mulai menunjukan kepalanya sembaru mengangguk.
"Hati-hati neng! besok-besok jangan telat sampe manjat lagi."
Roro cekikikan kecil sembari menggaruk belakang kepalanya, ia melambai sembari berjalan mundur menuju gerbang.
"Duluan pak!"
Akhirnya ia berjalan di trotoar dekat sekolah dengan harapan sebuah angkot akan datang di sore hari yang gelap ini.
2 menit... 5 menit... 10 menit... hingga menit ke 15 ia menunggu.
Tidak ada satupun kendaraan yang melewat, terutama angkot.
Rasanya Roro ingin menangis. Tubuhnya menggigil kedinginan, lupa memakai jaket. Sosoknya tenggelam ditelan payung besar karena payung kecilnya tertinggal. Sekarang ia terlihat menyedihkan sembari menunggu dengan sikapnya yang tegap.
Berdiri sembari menggenggam payungnya erat.
Tetesan air hujan membasahi sepatu vantelanya. Kini si gadis melihat kebelakang dimana sekolahnya sudah terlihat cukup jauh dari penglihatannya.
Hampir jam 5 sore, tentunya para warga sekolah sudah pulang terlebih dahulu. Terkecuali para anak ekskul yang mungkin sebentar lagi akan membubarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐇𝐀𝐃𝐎𝐖, 𝘚𝘶𝘯𝘢 𝘙𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳𝘰𝘶.
Fanfiction𝒔𝒉𝒂𝒅·𝒐𝒘 //𝑆𝐻𝑎𝑑𝑜̄// ' ᵇᵃʸᵃⁿᵍ ᵇᵃʸᵃⁿᵍ ' - (Radirintaro_): INABAKTIFESS_ want to send you a massage. (INABAKTIFESS_): | Rin, besok kerkom pas pulsek ya hah | ...